Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan bahwa pemegang izin konsesi dilibatkan dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Sesuai Peraturan Menteri LHK nomor 32 tahun 2016 tentang pengendalian karhutla bahwa setiap pemegang izin usaha konsesi wajib memenuhi SDM, sarana prasarana, program atau kegiatan dan anggaran serta membentuk organsiasi pengendalian karhutla sebagai upaya pengendalian karhutla di masing-masing areal kerjanya," kata Direktur Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifnluri saat dihubungi, Senin (3/7).
Ia mengungkapkan, Direktorat Penegakan Hukum KLHK juga senantiasa melakukan pemantauan dan pemberian sanksi bagi pemegang izin konsesi yang terbukti menyebabkan karhutla.
Baca juga : 793 Titik Panas Terdeteksi di Sumsel, Gubernur Minta Bantuan BNPB
Thomas berharap sinergitas yang sudah terjalin dengan baik bisa terus berlanjut dan kejadian karhutla dapat dikendalikan.
"Melalui kolaborasi dari KLHK, BNPB, TNI AU, BMKG, BRIN, BRGM, serta mitra kerja pemegang izin konsesi. Kolaborasi lintas sektor ini dilaksanakan dalam rangka menjaga keamanan wilayah rawan dari kejadian karhutla,” ucapnya.
Baca juga : BMKG Deteksi 26 Titik Panas di Kalimantan Timur
Sebelumnya, berdasarkan studi yang dilakukan Pantau Gambut, 54% dari total 3,8 juta hektare area kesatuan hidrologis gambut (KHG) dengan kerentanan tinggi berada pada wilayah konsesi beserta area buffernya.
Juru Kampanye Pantau Gambut Wahyu Perdana mengungkapkan, angka tersebut didominasi oleh perusahaan yang aktif beroperasi di pulau Kalimantan, di mana 8 dari 10 perusahaan dengan tingkat kerentanan tertinggi berada di pulau ini.
"Studi ini membagi kerentanan menjadi dua kategori area konsesi, yakni kerentanan pada HGU perkebunan dan kerentanan pada IUPHHK hutan kayu," kata Wahyu.
Ia membeberkan, PT Sangkowong Sinta yang berstatus sebagai HGU perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah menjadi perusahaan dengan area kerentanan tinggi terluas.
Sementara, beberapa perusahaan dengan izin IUPHHK yang tergabung pada rantai pasok Sinarmas Group mendominasi 10 besar perusahaan yang masuk ke dalam area kerentanan tinggi terjadi karhutla.
PT Bumi Mekar Hijau yang beroperasi di Sumatra Selatan menjadi konsesi dengan izin IUPHHK yang memiliki kerentanan tinggi paling luas.
“Konsesi yang masuk ke dalam KHG rentan patut diberi rapor merah pada laporan tahunan mereka. Terlebih diantara perusahaan yang masuk dalam kerentanan tinggi telah masuk pada putusan hukum terkait karhutla," ungkap Wahyu.
Adapun, Berdasarkan data yang diakses dari laman sipongi.menlhk.go.id, sejak Januari hingga Mei 2023, telah terdapat 28.019 hektare kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia. Adapun, karhutla paling banyak terjadi di NTT sebanyak 5.211 hektare, Kalimantan Barat 4.127 hektare, Lampung 2.272 hektare, Sulawesi Tenggara 1.961 hektare, Maluku 1.953 hektare, Riau 1.860 hektare dan Sulawesi Tengah 1.499 hektare. (Z-4)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved