Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jemaah Haji Diberikan Penyuluhan Kesehatan dengan Bahasa Daerah

Indriyani Astuti
16/7/2019 13:17
Jemaah Haji Diberikan Penyuluhan Kesehatan dengan Bahasa Daerah
Para calon jemaah haji dari Tasikmalaya, Jawa Barat.(MI/Adi Kristiadi)

Penyampaian materi kesehatan terkadang harus terkendala dalam hal bahasa. Untuk mengatasinya, tim promotif dan preventif kesehatan haji Indonesi menggunakan bahasa daerah dalam melakukan penyuluhan ke kloter-kloter di bandara.

“Ini merupakan metode dakwah kesehatan dengan pendekatan kultural,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka, melalui siaran pers, di Jakarta, pada Selasa (16/7).

Anggota tim promotif dan preventif asal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Muhammadong, menceritakan pengalamannya saat menyuluh di kloter UPG 10 dari Embarkasi Makassar. Ia memang harus menggunakan bahasa daerah mengingat mayoritas jemaah asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang kental bahasa bugisnya.

Aja tallupai minung wae pute merepe repe riolo madakkata (jangan lupa minum air putih sesering mungkin sebelum haus),” kata Muhammadong.

Pengalaman menarik disampaikan Anis, anggota TPP asal Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Menurut Anis, di Jawa Tengah itu ada dua jenis bahasa yang agak berbeda dan tidak ia kuasai semuanya. Ini ia siasati dengan campuran bahasa Indonesia.

Dahar teratur kalian sayur lan buah, ngaso cekap kersane badan tetep sehat lan kuat (makan teratur dengan sayur dan buah yang cukup agar badan tetap sehat dan kuat),” ucap Anis di hadapan jemaah kloter gabungan SOC 2 atau Kloter 2 asal Solo Jawa Tengah dan SOC beberapa waktu lalu.

Penggunaan bahasa daerah tidak hanya pada komunikasi publik langsung, tetapi juga komunikasi melalui perantaraan media. Edukasi kesehatan juga memanfaatkan media sosial dan aplikasi penyampai pesan.

Untuk memenuhi perkembangan media komunikasi dan tuntutan akses informasi, TPP juga menghasilkan beberapa video yang berisi pesan-pesan kesehatan dalam beberapa versi bahasa, yakni: sunda, jawa, minang, maluku, dan bugis. Video-video edukasi ini telah diunggah dan disebarluaskan kepada petugas maupun jemaah haji melalui media sosial dan aplikasi messenger (Whatsapp).

Dengan bahasa dan kalimat yang mudah dimengerti oleh jemaah haji, Kemenkes berharap pesan-pesan kesehatan dapat lebih dipahami sehingga jemaah haji dapat menjaga kondisi kesehatannya selama berhaji di Arab Saudi.(Ol-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya