Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji tahun depan. Sistem zonasi dianggap sukses dan meminimalkan permasalahan komunikasi dan mempermudah distribusi makanan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali menyampaikan hal itu seuasi memimpin rapat dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 di Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (14/9).
"Tidak ada jemaah atau pihak luar yang menilai zonasi tidak baik, semua menganggap baik. Bahkan banyak yang menyampaikan permintaan zonasi tetap diterapkan," kata Nizar Ali yang juga penanggung jawab PPIH.
Dalam sistem zonasi yang hanya diberlakukan di Mekah tersebut, penginapan jemaah haji dibagi menjadi tujuh zona yang diatur berdasarkan embarkasi daerah asal. Lingkungan jemaah ialah warga sedaerah mereka dengan bahasa dan budaya yang sama.
Sistem zonasi, terang Nizar, mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, mempermudah komunikasi di antara para jemaah haji, juga antara jemaah dan petugas haji.
"Pengorganisasian jemaah jauh lebih mudah karena komunikasi yang lebih baik," ujarnya.
Yang kedua, idenfitikasi jemaah juga lebih mudah berdasarkan asal kelompok terbang (kloter) maupun daerah.
Petugas pun dimudahkan dengan sistem ini. Mereka dapat semakin cepat menentukan lokasi pemondokan bagi jemaah yang terpisah dari rombongan. Selain itu, zonasi memudahkan petugas dalam pengaturan menu makan sesuai dengan asal daerah.
Tentu saja, lanjut Nasir, diperlukan beberapa perbaikan untuk penerapan sistem zonasi pada penyelenggaraan haji tahun 2020. Salah satunya dalam hal alokasi hotel jemaah. Di lapangan, cukup banyak ditemui kasus kloter jemaah yang terpaksa dipecah ke beberap hotel karena kapasitasnya kurang.
Ketua PPIH Arab Saudi Endang Jumali menyatakan sistem zonasi bisa mengurangi kendala tentang keberadaan jemaah haji.
"Akan mempermudah jika ada jemaah yang terpisah atau tidak tahu jalan," imbuhnya.
Senada dengan Nasir, Endang juga menekankan antisipasi pecah penginapan karena keterbatasan kapasitas hotel. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved