Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENYANYI muda Yoan Cocohamida kembali menyapa para pendengar musik Tanah Air lewat rilisan terbarunya, sebuah cover penuh warna dari lagu legendaris Marilah Kemari karya maestro musik Indonesia, Titiek Puspa.
Dirilis pada 4 Juni 2025 di seluruh platform streaming musik, single ini jadi bukti bahwa musik klasik bisa tampil segar dan tetap relevan di telinga generasi masa kini.
Dengan aransemen baru yang ceria dan vokal khas Yoan yang penuh karakter, Marilah Kemari dihadirkan sebagai bentuk penghormatan dan cinta Yoan terhadap karya-karya Titiek Puspa.
Lagu ini bukan sekadar remake, tapi juga jembatan emosional lintas generasi yang menyatukan semangat masa lalu dan energi kekinian.
"Lagu Eyang Titiek tuh selalu punya pesan yang fun tapi ngena. Aku pengin generasi aku juga bisa menikmati lagu beliau, sambil tetap menjaga nilai-nilai baik yang terkandung di dalamnya," ujar Yoan.
Marilah Kemari pun menjadi proyek personal yang menegaskan komitmennya untuk menjaga warisan musik Indonesia agar tetap hidup dan berkembang.
Lirik seperti "Boleh dua-duaan, asal tetap dilingkaran / Tapi awas jangan pergi berduaan / Nenek bilang itu berbahaya" disampaikan dengan nada jenaka, tapi membawa pesan yang timeless.
Lagu ini seolah mengingatkan bahwa nasehat bijak nggak harus selalu disampaikan dengan cara serius. Bisa lewat tawa, gerakan, dan tentu saja: musik!
Dengan tempo yang enerjik, chorus yang catchy, dan vibe yang bikin pengen joget, versi terbaru Marilah Kemari cocok jadi anthem di playlist kamu, baik saat lagi suntuk, butuh semangat, atau pengen flashback ke era musik Indonesia yang penuh warna.
Video klip resminya yang dirilis di kanal YouTube Yoan Musica Official juga menyajikan visual penuh warna dan koreografi seru yang bisa ditiru bareng teman-teman.
Sebagai salah satu rising star di industri musik Indonesia, Yoan terus menunjukkan konsistensinya dalam menghadirkan karya yang berani mengeksplorasi tanpa kehilangan esensi.
Proyek ini pun jadi bukti bahwa anak muda bisa berkarya dengan rasa hormat terhadap sejarah musik, sekaligus membawa napas baru yang lebih segar.
Lagu Marilah Kemari versi Yoan Cocohamida sudah bisa kamu nikmati pada 4 Juni 2025, di semua platform streaming digital. (Z-1)
REALITY Club bersiap melahirkan single baru berjudul 'You’ll Find Lovers Like You and Me' pada Jumat (27/6). Bercerita tentang perenungan dari kisah masa lalu
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
All For You adalah single keenam Audi Kirana, yang menawarkan pendekatan yang ceria dan bercerita bagi mereka yang berjuang untuk memprioritaskan kebutuhan dan kebahagiaan mereka sendiri.
Kehadiran Monita Tahalea menambahkan kedalaman emosional tersendiri pada lagu Titik Nadir dari Kahitna.
Sejak awal, Main-Main di Cipete telah menjadi ruang penting bagi regenerasi musisi muda di Indonesia, menghadirkan puluhan penampil dari berbagai kota dan genre.
Aye! dari GLAS dan Eka Gustiwana menyuguhkan warna musik yang fresh dengan penggunaan alat musik tradisional Betawi, tehyan, serta lirik yang dibumbui bahasa Betawi.
Terinspirasi dari atmosfer emosional ala Paramore dan Olivia Rodrigo, Twenties dari Tripov adalah lagu yang bisa dinyanyikan lantang di konser.
Dalam kurun waktu 1 tahun sejak 2024, projek musik The Xoolah telah memproduksi banyak musik cover dalam beberapa platform media sosial.
Lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? dari Caecilia menceritakan perspektif seorang anak yang terjebak dalam kehancuran keluarganya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved