Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENYANYI muda Yoan Cocohamida kembali menyapa para pendengar musik Tanah Air lewat rilisan terbarunya, sebuah cover penuh warna dari lagu legendaris Marilah Kemari karya maestro musik Indonesia, Titiek Puspa.
Dirilis pada 4 Juni 2025 di seluruh platform streaming musik, single ini jadi bukti bahwa musik klasik bisa tampil segar dan tetap relevan di telinga generasi masa kini.
Dengan aransemen baru yang ceria dan vokal khas Yoan yang penuh karakter, Marilah Kemari dihadirkan sebagai bentuk penghormatan dan cinta Yoan terhadap karya-karya Titiek Puspa.
Lagu ini bukan sekadar remake, tapi juga jembatan emosional lintas generasi yang menyatukan semangat masa lalu dan energi kekinian.
"Lagu Eyang Titiek tuh selalu punya pesan yang fun tapi ngena. Aku pengin generasi aku juga bisa menikmati lagu beliau, sambil tetap menjaga nilai-nilai baik yang terkandung di dalamnya," ujar Yoan.
Marilah Kemari pun menjadi proyek personal yang menegaskan komitmennya untuk menjaga warisan musik Indonesia agar tetap hidup dan berkembang.
Lirik seperti "Boleh dua-duaan, asal tetap dilingkaran / Tapi awas jangan pergi berduaan / Nenek bilang itu berbahaya" disampaikan dengan nada jenaka, tapi membawa pesan yang timeless.
Lagu ini seolah mengingatkan bahwa nasehat bijak nggak harus selalu disampaikan dengan cara serius. Bisa lewat tawa, gerakan, dan tentu saja: musik!
Dengan tempo yang enerjik, chorus yang catchy, dan vibe yang bikin pengen joget, versi terbaru Marilah Kemari cocok jadi anthem di playlist kamu, baik saat lagi suntuk, butuh semangat, atau pengen flashback ke era musik Indonesia yang penuh warna.
Video klip resminya yang dirilis di kanal YouTube Yoan Musica Official juga menyajikan visual penuh warna dan koreografi seru yang bisa ditiru bareng teman-teman.
Sebagai salah satu rising star di industri musik Indonesia, Yoan terus menunjukkan konsistensinya dalam menghadirkan karya yang berani mengeksplorasi tanpa kehilangan esensi.
Proyek ini pun jadi bukti bahwa anak muda bisa berkarya dengan rasa hormat terhadap sejarah musik, sekaligus membawa napas baru yang lebih segar.
Lagu Marilah Kemari versi Yoan Cocohamida sudah bisa kamu nikmati pada 4 Juni 2025, di semua platform streaming digital. (Z-1)
BERAWAL dari proyek lagu EDM bergenre tech house yang dibuat oleh Fickry dan Coki NTRL, keduanya kemudian memutuskan untuk meneruskan proyek musik elektronik mereka di bawah nama SaladKlab.
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved