Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Diskografi Masdddho, Evolusi Musik dari Dangdut ke Eksplorasi Genre Baru

Basuki Eka Purnama
13/8/2025 11:17
Diskografi Masdddho, Evolusi Musik dari Dangdut ke Eksplorasi Genre Baru
Masdddho(MI/HO)

PERJALANAN bermusik kerap dimulai dari kegemaran sederhana yang tumbuh perlahan menjadi panggilan hidup. Bagi sebagian orang, musik hadir sebagai bentuk ekspresi yang tidak terencana namun terus tumbuh seiring waktu. 

Banyak musisi yang memulai langkahnya dari ruang-ruang kecil: kamar tidur, panggung sekolah, atau platform digital yang kini menjadi panggung baru para kreator.

Dalam proses kreatif, media sosial telah menjadi wadah utama bagi musisi muda untuk menampilkan karya mereka tanpa harus melalui jalur industri konvensional. 

Lagu-lagu yang semula hanya unggahan pribadi bisa berkembang menjadi karya besar jika mendapat respons dari pendengar. Proses ini bukan hanya membuka peluang baru, tetapi juga memunculkan bentuk-bentuk musik baru yang lebih bebas dan personal.

Fenomena ini menjadi titik tolak banyak musisi independen merintis jalan mereka, meramu suara khas dan membentuk komunitas penggemar sendiri. 

Perjalanan musik pun menjadi lebih cair, tidak lagi bergantung pada satu genre atau satu institusi saja. Perubahan ini memberi ruang bagi banyak suara baru, termasuk dari wilayah dan bahasa yang dulu tak terlalu terwakili dalam industri arus utama.

Salah satu nama yang muncul dari dinamika ini adalah Masdddho, penyanyi asal Temanggung yang dikenal lewat lagu-lagu berbahasa Jawa. Nama lengkapnya adalah Ahmad Ridho Nugroho. 

Ia memulai karier dari platform TikTok, mengunggah video cover dan karya-karya awalnya sebelum akhirnya merilis lagu-lagu original. Karya-karyanya seperti Kisinan, Kisinan 2, Tajin, dan Samar terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Masdddho menyebut bahwa ketertarikannya terhadap musik sudah dimulai sejak duduk di bangku SMP. Namun baru beberapa tahun terakhir ia mulai lebih aktif menekuni dunia musik secara digital. 

“Awalnya sih cuma iseng cover-cover lagu, nyanyi-nyanyi biasa aja. Terus sambil jalan, aku juga sekalian ngasah kemampuan bermusik lewat media sosial—upload-upload aja gitu. Nggak nyangka ternyata bisa rame dan dapet respons positif dari banyak orang," ungkapnya saat diwawancarai. 

Ia juga mengaku bahwa dunia puisi turut membentuk kepekaannya dalam menulis lirik lagu.

Lagu Tajin yang dirilis tahun 2022 menandai titik balik dalam kariernya. Sebelumnya, ia sempat menciptakan lagu-lagu lain, namun belum dirilis karena belum memahami proses produksinya. Perjumpaan dengan teman-teman musisi membantunya memahami bahwa puisi yang ia tulis bisa diolah menjadi lagu. 

“Waktu itu temenku bilang, 'Lu bikin kata-kata kayak gini jangan cuma buat caption atau puisi doang. Coba deh dikasih nada, bisa jadi lagu.' Dari situ aku mulai kepikiran dan akhirnya coba bikin lagu sendiri.” katanya.

Pengaruh besar dalam gaya bermusiknya datang dari sosok seperti mendiang Didi Kempot dan musisi lokal lain seperti Denny Caknan dan Andry Priyanta. 

Dari sinilah ia mulai mengembangkan warna musiknya sendiri, yang kini mengarah pada pop Jawa modern. 

“Pop Jawa mungkin,” ujarnya singkat saat ditanya soal genre yang paling menggambarkan dirinya.

Nama panggung Masdddho kini identik dengan lagu-lagu bernuansa kesedihan, kepasrahan, dan narasi kehidupan khas Jawa. 

Lagu Kisinan dan lanjutannya Kisinan 2 menjadi representasi gaya penulisan dan musikalitas yang ia bangun. 

Samar, rilisan terbarunya pada Desember 2023, bahkan sempat masuk trending 6 di YouTube Musik. Popularitas ini tak lepas dari ciri khasnya dalam menulis lirik yang dekat dengan keseharian dan emosi pendengar.

Masdddho aktif membagikan kegiatannya lewat Instagram dan TikTok, menjadikannya tidak hanya sebagai musisi, tapi juga figur publik yang dekat dengan pengikutnya. Keaktifannya di dua platform ini memperkuat kehadirannya di industri musik dangdut modern yang terus berkembang. Ke depan, ia mengaku masih ingin bereksplorasi. 

“Kalau soal genre baru, menurutku sih lebih ke arah mix genre, ya. Kayak nyoba gabungin dua gaya musik jadi satu. Misalnya dangdut reggae, atau bisa juga dangdut folk. Seru aja nyoba eksplorasi warna baru dari perpaduan itu.” tuturnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya