Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYANYI, penulis lagu, dan produser asal Singapura, Shye, kembali dengan single terbarunya yang berjudul Waited for you, sebuah lagu melankolis yang menyuarakan pergolakan emosi saat terjebak di tengah-tengah sebuah hubungan, saat ada perasaan antara ingin terus bertahan atau ingin melepaskan hubungan tersebut.
Melalui Waited for you, Shye menggambarkan sebuah momen perasaan rapuh saat kita mempertanyakan apakah sebuah hubungan masih layak untuk diperjuangkan?
Lirik seperti "I drown in your goodbyes" mencerminkan bimbang ketika kita terikat pada seseorang yang datang dan pergi semaunya tanpa sebuah kepastian.
"Lewat melodi dan liriknya, aku berharap lagu ini bisa memberi rasa nyaman dan pengertian bagi siapa pun yang sedang berada dalam hubungan yang toxic—sembari mengingatkan bahwa kita tidak perlu terus menyalahkan atau meragukan diri sendiri dalam situasi seperti ini. Aku juga ingin mengajak kita semua untuk memberi waktu bagi diri kita sendiri dalam memproses emosi yang ada, dan semoga siapa pun yang mendengarkan lagu ini terdorong untuk memilih dirinya sendiri," ungkap Shye
Shye menganalogikan lagu sebagai "siang hari" karena fase tersebut terjadi di antara pagi dan malam, atau awal dan akhir. Di momen transisi ini, kita diuji untuk membuat keputusan yang akhirnya membentuk arah hidup kita selanjutnya.
"Siang hari itu tidak berlangsung selamanya, dan pada akhirnya kita akan menemukan keberanian untuk menutup bab ini dan melangkah maju ke yang berikutnya," ujar Shye.
Berbeda dari proses kreatif biasanya, Waited for you dimulai dari melodi dan potongan chorus yang muncul begitu saja di kepala Shye.
Ia langsung merekam ide tersebut di ponselnya, sebelum merangkai progresi chord yang tepat. "Semuanya mengalir begitu saja dari situ," jelas Shye.
Lagu ini menjadi pengingat lembut bahwa meski kita terjebak dalam keraguan, kita tetap bisa memilih diri sendiri. Waited for you mengajak para pendengarnya untuk percaya pada intuisi, mengambil waktu untuk pulih, dan ketika waktunya tiba untuk bisa berani benar-benar melepaskan.
Shye juga tengah bersiap untuk tampil di konser perdananya sebagai headliner di Bangkok, Thailand, pada 26 April 2025, bertempat di Blueprint Livehouse.
Ia akan didampingi oleh Death of Heather dan Slowwves dari Thailand. Tiket kini sudah tersedia, dengan tiket early bird yang sudah habis terjual. (Z-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved