Headline
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
MUSISI, komposer, produser, dan multiinstrumentalis pemenang penghargaan Grammy berdarah Islandia-Tiongkok, Laufey, kembali dengan single terbarunya Silver Lining.
Lagu ini sekaligus menandakan karya orisinal pertama Laufey sejak album yang memenangkannya penghargaan Grammy, Bewitched, serta deluxe editionnya, Bewitched: The Goddess Edition dirilis.
Dengan Silver Lining, Laufey resmi mengawali babak baru dalam perjalanan musiknya.
Mengenai lagu ini, Laufey menjelaskan, "Silver Lining adalah lagu cinta tentang kebebasan menjadi diri sendiri saat jatuh cinta. Bersama seseorang yang membuat kita merasa aman, sisi kekanak-kanakan pun muncul—dan kita terdorong untuk membuka diri sepenuhnya. Meski cinta itu bisa membawa kita ke tempat yang menyakitkan, setidaknya kita menjalaninya bersama."
Dirilis bersamaan dengan lagunya, video klip Silver Lining hadir dalam garapan visual sinematik yang menawan.
Direkam dalam format film 35mm, video klip ini menampilkan Laufey di sebuah pesta topeng yang magis—dikelilingi karakter-karakter penuh warna serta koreografi yang terinspirasi dari Rite of Spring.
Seiring waktu, suasana pesta berubah menjadi dunia surealis yang kacau, merefleksikan konflik batin yang dialami Laufey.
Disutradarai oleh Jason Lester, video ini menjadi kolaborasi terbaru mereka setelah sebelumnya bekerja sama untuk visual From the Start dan Santa Baby.
Laufey telah memikat generasi baru lewat lagu bertema cinta dan pencarian jati diri, dibalut sentuhan jazz dan klasik yang berpadu dengan warna pop masa kini.
Ia menjadi jembatan bagi musik yang dicintainya—dari Chet Baker, Carole King, hingga Ravel—dan memperkenalkannya kepada pendengar muda yang tumbuh bersama karya-karyanya.
Semua ini adalah bagian dari misinya sejak awal: membawa dunia imajinatif yang ia ciptakan, Laufey Land, ke lebih banyak hati di seluruh dunia.
Dibesarkan di antara Reykjavík dan Washington, DC, Laufey mulai bermain piano dan cello sejak kecil, lalu melanjutkan pendidikan musik di Berklee College of Music, tempat ia menulis EP perdananya Typical of Me (2021) yang menampilkan single Street by Street—lagu yang langsung menempati posisi No. 1 di radio nasional Islandia.
Sejak saat itu, namanya terus melesat: mencatat lebih dari 4,25 miliar streams secara global, mengumpulkan 23 juta followers di media sosial, mencetak rekor sebagai debut album jazz terbesar dalam sejarah Spotify melalui album keduanya Bewitched, dan menembus chart Billboard Top 20. Laufey juga masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, dinobatkan sebagai salah satu TIME's Women of the Year 2025, serta sukses menjual habis tiket konser di panggung-panggung prestisius seperti Hollywood Bowl, Radio City Music Hall, dan Royal Albert Hall.
Laufey juga tampil bersama orkestra ternama seperti LA Philharmonic, National Symphony Orchestra, dan China Philharmonic Orchestra; berbagi panggung dengan musisi seperti Jon Batiste dan Raye; serta berkolaborasi dengan nama-nama lintas genre, dari Beabadoobee hingga Norah Jones. Perjalanannya masih terus bergulir—dan ceritanya baru saja dimulai. (Z-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved