Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DINDA Ghania membuktikan keseriusannya menjadi musisi. Di usianya yang ke-15, Dinda merilis single terbaru ciptaannya sendiri berjudul Unfinished.
Lagu Unfinished bisa dibilang bentuk idealisme Dinda dalam bermusik. Selain menciptakan, dia juga ikut terlibat dalam produksi lagu ini.
"Unfinished menceritakan dilema seseorang yang masih terjebak pada kenangan masa lalu. Lagu ini merepresentasikan perasaan sulit untuk melupakan dan keraguan antara ingin kembali atau melanjutkan hidup," kata Dinda.
Melalui lirik 'And even if we try, will we stay this time? We left too much unsaid, tears were shed for so long', Dinda coba mengungkapkan emosi mendalam yang dirasakan banyak orang ketika berjuang untuk melupakan masa lalu.
Lagu ini yang sepenuhnya ditulis dalam bahasa Inggris sehingga mempertegas kemampuan Dinda dalam menciptakan lirik yang penuh makna dan emosional. Pemilihan kata sederhana tetapi kuat menjadi daya tarik utama dari lagu ini.
"Lagu ini membawa pesan universal tentang cinta dan proses penyembuhan diri," ucapnya.
Bakat bermusik Dinda sudah ada sejak masih kecil. Penyanyi kelahiran 10 November 2009 itu pertama kali melahirkan lagu dengan berjudul I Love You, Bunda pada 2020.
Nama Dinda melejit saat dirinya berduet dengan gitaris Dewa 19, Andra Ramadhan menyanyikan lagu Sempurna milik Andra and The Backbone. Dia lalu merilis lagu yang diciptakan oleh Andmesh Kamaleng dengan judul Janji pada Hati.
Dinda pun sempat dilirik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Hal itu dibuktikan dengan Raffi dan Nagita ikut memproduseri lagu untuk Dinda pada 2024.
Melalui karya terbarunya ini, Dinda ingin membuktikan bahwa usia muda bukanlah batasan untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Dia mencoba menyeimbangkan emosi mendalam dengan musik yang modern dan relevan sehingga menjadikannya sebagai salah satu penyanyi muda yang patut diperhitungkan. (Z-1)
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Penyanyi dan penulis lagu Michael Clifford dari 5 Seconds of Summer resmi merilis single terbarunya berjudul Kill Me For Always, hasil kolaborasi dengan Porter Robinson
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved