Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
BAND asal Indonesia, Budhal Gasik, hadir mencuri perhatian dengan merilis lagu terbaru mereka yang berjudul Mendem Kutut.
Lagu ini menggambarkan kisah seorang pria yang terobsesi dengan burung perkutut, bahkan sampai tidak peduli terhadap pandangan orang lain.
Mengusung genre pop dangdut dengan sentuhan kendang koplo, lagu ini menampilkan warna musik yang segar, dipadukan dengan lirik berbahasa Jawa yang kental akan nuansa lokal.
“Mendem Kutut adalah refleksi dari seseorang yang sangat mencintai burung perkutut hingga terkadang memilih untuk mengabaikan apa yang orang lain katakan. Dalam lagu ini, ada semacam kebebasan untuk mengikuti passion tanpa takut terhadap penilaian orang sekitar,” ungkap vokalis Budhal Gasik, Donny Bechtel.
Lagu ini tidak hanya bercerita tentang kecintaan pada burung perkutut, tetapi juga tentang kebebasan pribadi dan hak untuk mengejar passion, apapun bentuknya.
Lirik berbahasa Jawa yang disampaikan dengan penuh semangat menghidupkan suasana khas musik dangdut, sementara irama kendang koplo memberikan energi yang menular kepada pendengarnya.
“Sebagai band yang terinspirasi oleh kehidupan sehari-hari, kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak mengikuti apa yang mereka sukai, tanpa harus terpengaruh oleh opini orang lain. Burung perkutut yang ada dalam lagu ini menjadi simbol dari kebebasan itu,” tambah Dedi Yuliawan, sang pencipta lagu.
Lagu Mendem Kutut sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube.
Selain itu, Budhal Gasik berencana untuk merilis video musik yang menggambarkan perjalanan seorang pria dengan burung perkututnya yang menjadi simbol dari perjuangan pribadi melawan stereotip dan ekspektasi masyarakat.
Budhal Gasik berharap lagu ini dapat menginspirasi para pendengar untuk lebih berani mengikuti passion mereka tanpa takut akan penilaian orang lain, serta memahami bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidup. (Z-1)
There is Something dari thedyingsirens sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital sejak 15 Agustus 2025.
Album Lagi di Jalan dari DJ Rafah berisi 8 trek absurd yang terinspirasi langsung dari pengalaman keseharian di jalanan Jakarta.
Plave merupakan grup virtual K-pop yang memadukan animasi 3D canggih dengan teknologi real-time motion capture.
Proses pembuatan album Dalam Dinamika milik Perunggu tidaklah mudah, karena ada beban dan bayang-bayang untuk lebih baik dari album Memorandum.
EP Apakah Kita? dari Tissa Biani berisi empat lagu yang ditulis berdasarkan fase hubungan yang sering dialami banyak orang.
Dengan single utama With You, Lola Amour sengaja mengantarkan sebuah lagu yang mampu merangkap semua aspek cinta yang mereka perkenalkan di album ini.
There is Something dari thedyingsirens sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital sejak 15 Agustus 2025.
Nostalgila dari Difki Khalif bercerita tentang momen indah di masa kecil, ketika kita biasa berkumpul bersama keluarga di ruang tengah pada hari Minggu dari pagi hingga siang.
Pada Selasa (19/8), Hayley Williams merilis video klip untuk single Glum, yang disutradarai rekan satu bandnya di Paramore, Zac Farro dan AJ Gibboney.
Sejak debutnya di 2021, Ticya dikenal lewat pendekatan lirik yang personal dan penuh perasaan, menghadirkan kisah tentang cinta, kerentanan, dan harapan.
Lirik Ruang Sempit dari Drown Confessional menggambarkan situasi di mana seseorang merasa tidak semua masalah harus diungkapkan.
Musik aransemen pada Mengenang Hari Ini sungguh berbeda dari biasanya. Proses pembuatannya dinamis, menjadikan komposisinya pun penuh dinamika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved