Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JIKA menganalogikan waktu, waktu bisa kita ibaratkan bagaikan keindahan anak panah yang meluncur di udara. Kita dapat memilih arah dan jarak mana yang ingin kita tuju, namun, kita hanya bisa menikmati setiap proses yang terjadi di tengah perjalanannya, sembari berharap dan yakin bahwa semuanya akan sampai tujuan dengan indah.
Begitu pula alunan indah karya terbaru dari kolaborasi antara gadis manis bersuara merdu, Deborah Hanna, dan sang maestro Andi Rianto, lewat single Indah Pada Waktunya yang lembut menyentuh jiwa.
Waktu yang mempertemukan kerja sama pertama mereka lahir, lewat single Layang-Layang, yang juga menghantarkan Hanna ikut dalam konser Andi Rianto bertajuk Kejar Mimpi, kemudian kembali dipertemukan lewat Suara Hati Seorang Kekasih dan kali ini bersama Indah Pada Waktunya, yang sudah bisa didengarkan di digital streaming platform favorit hari ini.
Lagu yang diciptakan Andi Rianto bersama Monty Tiwa ini, mengalir lewat aransemen musik elegan dan lirik yang menguatkan.
Andi Rianto mengungkapkan bahwa lagu Indah Pada Waktunya memang diciptakan khusus untuk Hanna.
"Saya menciptakannya khusus untuk karakter vokal Hanna, cocok dengan pribadi Hanna, dan dengan keadaan Hanna saat ini, yang ingin menggapai cita-citanya. Lagu ini bercerita tentang harapan, bahwa kita memang harus bersabar untuk mencapai seluruh mimpi," ujar Andi Rianto.
Sang penulis lirik Monty Tiwa juga bercerita, bahwa pesan-pesan dalam lirik lagu ini sudah lama ingin ia ungkapkan dan akhirnya terwujud.
"Kita sebagai manusia terkadang terlalu memaksakan keinginan kita, terlalu ambisi, sehingga kadang kita lupa bahwa ada ritme Tuhan sebagai pemegang hak kehidupan kita. Jadi penting untuk kita semua, sebagai manusia ciptaan-Nya sadar bahwa kita semua berada dalam otoritasnya Tuhan dan waktunya Tuhan, jadi jangan memaksakan waktu kita," kata Monty sembari menegaskan dirinya setuju bahwa warna vokal Hanna, paling cocok untuk menyanyikan lagu Indah Pada Waktunya.
Sedangkan Hanna mengungkapkan perjalanan lagu ini benar-benar Indah Pada Waktunya, Ia sempat mengira bahwa lagu ini tidak akan dirilis.
"Aku rekaman lagu ini dari Maret 2024 loh, kirain 'ngga bakalan jadi. Jujur di lagu ini, aku agak kesusahan membangun rasa dan untuk mencapai nada tinggi, untung ada om Irv Nat yang bantuin 'ngedirect vokalnya, jadi sampai dan aman deh," ungkap Hanna.
"Terus yang bikin aku terkejut dan happy banget, karena kolaborasi ini beda dari biasanya, Om Andinya hadir, ada langsung," tambahnya.
Lagu yang bercerita tentang ketulusan, harapan dan kesabaran dalam mengarungi perjalanan hidup ini, musik videonya digarap oleh Idho Aruan mengusung konsep surreal, kini bisa dinikmati langsung di kanal YouTube Aquarius Musikindo. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved