Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Armand Maulana Sebut Kasus Pelanggaran Hak Cipta Agnez Mo Bisa Picu Konflik Antara Penyanyi dan Pencipta Lagu

Rafi Alvirtyantoro
05/2/2025 10:11
Armand Maulana Sebut Kasus Pelanggaran Hak Cipta Agnez Mo Bisa Picu Konflik Antara Penyanyi dan Pencipta Lagu
Armand Maulana(Instagram @armandmaulana04)

PENYANYI dan penulis lagu Armand Maulana telah menanggapi konflik yang terjadi antara Agnez Mo dan Ari Bias. Ia mengaku bingung dengan hal tersebut.

Menurutnya, penyanyi dan pencipta lagu itu memiliki hubungan baik layaknya sahabat atau keluarga. Namun yang terjadi pada Agnez Mo dan Ari Bias justru sebaliknya.

"Saya jadi bingung menanggapi masalah antara Agnez Mo dan Ari Bias. Seharusnya penyanyi dan pencipta lagu/komposer dari dulu adalah teman, sahabat, saudara yang bekerja sama untuk menghasilkan karya terbaik," tulis Armand Maulana di akun Instagram @armandmaulana04, Selasa (4/2).

Vokalis band GIGI itu sangat prihatin dengan konflik yang terjadi itu. Apalagi permasalahan tersebut telah masuk ke ranah hukum.

"Tapi, kenyataannya malah berlawanan, bahkan sekarang sudah masuk ke pengadilan. Saya sangat prihatin dengan hal ini," tulis Armand Maulana.

Konflik antara Agnez Mo dan Ari Bias bermula dari tuduhan pelanggaran hak cipta yang diajukan Ari Bias terhadap Agnez Mo pada 2024 lalu. 

Sebagai pencipta lagu Bilang Saja, ia merasa Agnez Mo telah menggunakan lagunya secara komersial dalam tiga konser tanpa izinnya. 

Kasus tersebut pun berlanjut ke jalur hukum dan akhirnya sampai di pengadilan. Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan Agnez Mo terbukti melanggar Undang-Undang Hak Cipta dan diwajibkan membayar ganti rugi sebesar Rp1,5 miliar kepada Ari Bias.

Namun, Armand Maulana menyebut ada masalah besar yang terjadi di balik kasus tersebut. Ia menjelaskan kasus tersebut bisa membuat konflik baru di antara para pelaku industri musik Indonesia. 

"Saya tidak hanya fokus pada masalah Agnez Mo dan Ari Bias, tapi ini adalah masalah yang lebih besar. Ini akan menjadi masalah besar yang akan membuat permusuhan dan saling menjatuhkan antar sesama insan musik," tulis Armand. 

Ia khawatir dengan masalah itu bisa membuat ekosistem musik di Indonesia kembali ke era tahun 1970-an ketika para insan musik dirugikan.

"Parahnya lagi, ini akan merusak ekosistem musik yang baru saja mau terbentuk dengan baik (yang sebenarnya masih jauh dari sempurna), dan akan kembali seperti dulu di era tahun 70-80an di mana para musisi terdahulu benar-benar dirugikan dan tidak pernah mendapat keuntungan dari karya mereka," tulis Armand Maulana. 

Oleh karena itu, ia mengajak para pelaku industri musik Indonesia untuk membuka ruang diskusi dengan membahas perbaikan ekosistem saat ini. 

"Untuk seluruh insan musik, mari kita berdiskusi bersama dengan niat untuk memperbaiki ekosistem musik Indonesia. Ekosistem di sini tidak hanya penyanyi dan pencipta lagu, tapi semua yang terlibat, dari promotor, EO, LMKN, pemerintah, dan lain-lain," tulis Armand Maulana.

Ia juga mengaku benci dengan pihak yang merusak ekosistem musik Indonesia hanya untuk kepentingan pribadi. Armand menilai aksi tersebut menjadi salah satu kendala bagi industri musik tanah air untuk maju.

"Saya paling benci ada orang atau sekelompok orang yang merusak ekosistem hanya untuk kepentingan pribadi mereka. Dan di Indonesia, hal ini sudah sangat umum, yang akhirnya membuat negara kita terus jalan di tempat, bahkan tenggelam dan tidak pernah ada kemajuan di bidang apapun. Salam cinta musik Indonesia!" pungkas Armand Maulana. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya