Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEMBAGA Manajemen Kolektif Naional (LMKN) mengumumkan salah satu proyeksi ke depan yang akan menjadi fokus utama adalah mengoptimalkan pengumpulan royalti. Dalam upaya tersebut, LMKN akan memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan).
Teknologi AI untuk mengumpulkan royalti yang digunakan oleh LMKN itu dikembangkan oleh PT ASIC Indonesia Cerdas, anak perusahaan Sinarmas Group. Dalam rapat koordinasi dan evaluasi kinerja LMKN bersama Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), Ketua LMKN Dharma Oratmangun mengatakan dengan memanfaatkan teknologi tersebut, pihaknya dapat mengumpulkan royalti sebanyak mungkin bila dibandingkan dengan cara manual yang digunakan saat ini.
“Dengan menggunakan teknologi, kami bisa meningkatkan penghimpunan royalti dan mendistribusikan secara adil, karena dengan teknologi ini semua data real dan valid. Sehingga para pemberi kuasa dalam hal ini para pencipta lagu, penyanyi atau pemusik akan mendapatkan haknya sesuai dan tanpa rekayasa," kata Ketua LMKN Dharma Oratmangun saat konferensi pers di Westin Hotel, Jakarta, Rabu (16/1).
Komisioner bidang royalti LMKN Yessy Kurniawan menambahkan, mengandalkan pengolekan royalti secara manual masih kurang efektif dan rawan kebocoran. “Dengan mengadopsi teknologi, ke depan LMKN akan bisa lebih meningkatkan pendapatan royalti, dan tak perlu lagi menggunakan tenaga manual seperti kanvasing dan lain-lain," ucap Yesssy.
Komisioner LMKN Johnny Maukar juga mengusulkan agar perangkat hukum bagi pelanggar pembayaran royalti juga harus dipermudah. Menurutnya, kasus pelanggaran royalti harus masuk dalam peradilan sederhana. Hal ini sejalan dengan asas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman: peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.
“Asas ini tegas disebutkan dalam Pasal 2 ayat (4) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Sederhana mengandung arti pemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan cara yang efisien dan efektif. Asas cepat, asas yang bersifat universal, berkaitan dengan waktu penyelesaian yang tidak berlarut-larut. Asas cepat ini terkenal dengan adagium justice delayed justice denied,” ungkap Johnny Maukar.
Sementara itu Andrie Tjioe dari PT ASIX Indonesia Cerdas menjelaskan dengan teknologi yang disediakan oleh perusahaannya, data akan terbuka soal lagu diputar di mana saja, serta berapa royalti yang bisa dikolek. “Nantinya masing masing LMK akan dibuatkan akun tersendiri, sehingga bisa memantau lagu-lagunya diputar di mana saja secara real time,” kata Andrie.(M-2)
Dalam klaimnya, Velodiva akan menghadirkan sistem pencatatan terpadu yang terintegrasi dengan sistem distribusi royalti LMKN bagi para pencipta lagu dan pemilik hak terkait
Lesti disebut tak meminta izin saat membawakan lagu-lagu ciptaan Yoni Dores.
KISRUH royalti dan hak cipta antara penyanyi dan pencipta lagu belakangan terus memanas. Candra Darusman Sayangkan tak Ada Mediasi
ZAP Fest 2024, sebuah festival musik eksklusif yang diperuntukkan bagi para anggota ZAP, telah sukses digelar di Jakarta Convention Center pada 23-24 Agustus 2024
Pameran lukisan karya musisi ternama di Kota Bandung ini merupakan yang pertama digelar di Indonesia
Prestasi ini menjadi bukti akan kecintaan masyarakat Bandung, terhadap musik jazz.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Arif Saifudin, Rabu (25/9), berharap kegiatan ini bisa memberikan inspirasi kepada musisi pemula serta berbagi pengalaman lewat transfer ilmu.
DINAS Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta mengeluarkan surat rekomendasi bagi pengelola kafe di seluruh Jakarta untuk bisa memberdayakan musisi kafe.
Jaka meminta maaf kepada masyarakat atas perbuatannya itu. Ia mengaku menyesal dan berjanji tak akan mengonsumsi narkoba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved