Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEORANG pria anonim yang menggunakan nama John Doe berbicara dengan CNN, Selasa, untuk pertama kalinya, membagikan dampak traumatis yang ia alami akibat dugaan pelecehan oleh Sean "Diddy" Combs terhadap hidupnya.
Doe pertama kali mengajukan gugatan terhadap Combs pada 14 Oktober, menuduh ia dibius dan disodomi produser musik tersebut di salah satu pesta terkenal "White Party"-nya hampir dua dekade yang lalu.
Berbicara secara anonim di depan kamera tentang klaim dalam gugatan perdata tersebut, Doe mengatakan menyimpan rahasia dugaan pelecehan itu sejak 2007. Bahkan tidak memberitahu mantan istrinya karena merasa malu.
“Dampaknya masih terasa hingga hari ini,” kata Doe dalam wawancara di rumahnya di New Jersey. “Itu memengaruhi setiap aspek hidup Anda selamanya.”
Doe adalah penuduh pertama yang berbicara di depan media tentang dugaan kasus ini. Dalam gugatannya, ia mengklaim bahwa saat bekerja di sebuah firma keamanan pada 2007, ia diminta menjaga pesta "White Party" di rumah Combs di East Hampton, New York.
Menurut gugatan tersebut, Combs memberinya dua minuman beralkohol yang diyakini telah dicampur dengan GHB dan ekstasi. Setelah minuman kedua, Doe merasa sangat tidak sehat, dan Combs diduga memaksanya ke dalam kendaraan kosong di mana ia mengklaim Combs menyerangnya secara seksual. Doe kini meminta ganti rugi kompensasi dan hukuman dalam gugatannya.
Namun, terdapat ketidaksesuaian antara pernyataan Doe dalam wawancara dan gugatan awal yang diajukan pada Oktober. Awalnya disebutkan serangan terjadi pada 2006, bukan 2007, dan Doe tidak pernah menikah. Setelah CNN mengungkapkan perbedaan ini, pengacara Doe mengajukan pengaduan yang diperbarui, mengubah detail tersebut dan mengakui adanya kesalahan karena terburu-buru saat mengajukan.
Setelah dugaan serangan tersebut, Doe mengatakan kepada atasannya tetapi malah diabaikan. "Dia hanya berkata, 'Saya akan berbicara dengannya,'" kenang Doe, menambahkan setelah itu ia tidak pernah diminta bekerja kembali firma tersebut dan akhirnya diboikot.
Doe juga mengungkapkan seorang selebriti menyaksikan dugaan pelecehan tersebut tetapi hanya menganggapnya sebagai bahan lelucon. Meski tidak menyebutkan namanya, Doe menyatakan individu tersebut adalah figur publik terkenal.
Perwakilan Combs menolak berkomentar, tetapi pada Oktober 2024, pengacaranya mengeluarkan pernyataan yang membantah semua tuduhan. Mereka menegaskan keyakinan pada fakta, pembelaan hukum, dan integritas proses pengadilan, menyatakan Combs tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap siapa pun.
Doe adalah salah satu dari banyak penggugat yang diwakili Tony Buzbee dan Andrew Van Arsdale, dengan total sekitar 120 orang yang berniat menggugat Combs. Saat ini, 20 gugatan perdata telah diajukan.
Combs saat ini berada dalam tahanan federal, menghadapi persidangan atas tuduhan perdagangan seks dan konspirasi pemerasan. Ia mengaku tidak bersalah dan membantah semua tuduhan dalam sekitar 30 gugatan perdata yang diajukan terhadapnya dalam setahun terakhir.
Mengenai pilihannya untuk tetap anonim, Doe mengatakan, “Saya memiliki sisa hidup yang tenang. Saya ingin mempertahankannya apa adanya.”
“Tidak ada yang bisa mengembalikan diri saya seperti sebelum malam itu.” (CNN/Z-3)
PEMBENAHAN mutlak diperlukan di sejumlah sektor untuk mendorong efektivitas penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
SEJAK disahkan 9 Mei 2022, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) belum optimal ditegakkan dalam melindungi korban kekerasan seksual.
Seorang perempuan di Korea Selatan didenda Rp38 juta karena menarik celana rekan kerja pria di depan umum. Kasus ini memicu debat soal batas antara lelucon dan pelecehan seksual.
Blake Lively mencabut dua gugatan terhadap Justin Baldoni terkait tekanan emosional dalam sengketa film It Ends With Us.
Pengacara Sean "Diddy" Combs menyoroti unggahan media sosial saksi untuk menggugat kredibilitasnya dalam sidang pelecehan seksual.
Mantan asisten Sean "Diddy" Combs memberikan kesaksian emosional di pengadilan New York, mengungkap pelecehan seksual dan kekerasan yang dialaminya selama delapan tahun bekerja.
Dalam sidang lanjutan Sean Combs di Manhattan, saksi bernama samaran 'Jane' mengungkap detail mengejutkan soal dugaan kekerasan seksual, eksploitasi, yang dialaminya.
Untuk kedua kalinya, pengacara Sean 'Diddy' Combs mengajukan permintaan pembatalan sidang dalam kasus perdagangan seks.
Sean “Diddy” Combs menghadapi tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan penggunaan narkoba. Kasus ini mengungkap sisi gelap kehidupan mogul musik tersebut.
Mantan karyawan Sean "Diddy" Combs memberikan kesaksian mengejutkan tentang dugaan kekerasan fisik, emosional, dan seksual di persidangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved