Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Setelah majelis juri membacakan putusan dalam sidang Sean "Diddy" Combs di New York, ketegangan memuncak di luar gedung pengadilan. Pendukung dan penentang musisi hip-hop itu terlibat adu argumen sengit, mencerminkan perbedaan tajam dalam menyikapi hasil persidangan.
Sebagian pihak menilai Combs seharusnya dinyatakan bersalah atas dakwaan yang lebih berat, bukan hanya dua dakwaan ringan yang dijatuhkan padanya. Namun, jumlah pendukungnya jauh lebih besar. Seruan "Free Diddy" dan "Let him go" menggema di luar pengadilan, disertai aksi simbolis saling menyemprotkan minyak bayi sebagai bentuk perayaan.
Putusan campuran dari juri memang tidak sepenuhnya membebaskan Combs, tetapi dianggap lebih ringan dari ekspektasi awal. Ia tetap terancam hukuman penjara dan menghadapi puluhan gugatan perdata, serta kerusakan reputasi permanen akibat berbulan-bulan pemberitaan negatif.
Meski demikian, banyak yang memperkirakan Combs akan tetap mencoba bangkit kembali.
Diddy, yang juga dikenal sebagai Puff Daddy, adalah sosok berpengaruh besar dalam perkembangan hip-hop dan R&B pada 1990-an. Ia mendirikan label Bad Boy Records, meluncurkan karier Notorious B.I.G. dan Mary J. Blige, serta bekerja sama dengan nama-nama besar seperti Mariah Carey, Usher, dan Busta Rhymes. Lagu I'll Be Missing You (1997), penghormatan untuk B.I.G., menjadi hit global.
Namun di balik gemerlap popularitas, muncul sisi kelam dari kehidupan sang bintang.
Dalam persidangan, terungkap pesta-pesta mewah Diddy yang dijuluki "freak offs" penuh dengan seks, obat-obatan terlarang, kekerasan, dan pelibatan pekerja seks pria. Pertanyaan utama dalam kasus ini adalah: apakah tindakan itu bagian dari aktivitas kriminal atau sekadar kehidupan pribadi yang menyimpang tapi konsensual?
Pihak pembela berargumen bahwa semua yang terjadi dilakukan atas dasar suka sama suka, meskipun sifatnya ekstrem. Juri akhirnya sependapat dan membebaskan Combs dari dakwaan konspirasi pemerasan (RICO) dan perdagangan seks.
Meski lolos dari dakwaan utama, Combs dinyatakan bersalah atas dua dakwaan mengangkut dua mantan pacarnya—termasuk penyanyi Cassie—untuk tujuan prostitusi dan aktivitas seksual.
Ia menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun untuk masing-masing dakwaan. Namun, karena kemungkinan hukuman berjalan bersamaan dan dikurangi masa tahanan yang telah dijalani, Combs bisa bebas dalam beberapa tahun.
Walau demikian, pakar industri musik menilai comeback Diddy sebagai sosok mogul musik akan sangat sulit. "Nama Diddy sekarang terlalu tercemar untuk bangkit kembali," kata Alvin Blanco, direktur konten Hiphopwired.com.
Menurut Mark Anthony Neal, profesor Kajian Afrika-Amerika di Duke University, semua pencapaian Diddy dalam membawa hip-hop ke arus utama kini dibayangi oleh skandal.
Editor musik Variety, Jem Aswad, menambahkan pengaruh Diddy dalam musik telah menurun jauh sebelum tuduhan ini mencuat. "Dia memang masih aktif, tapi lebih banyak fokus pada bisnis minuman dan pakaian. Musiknya hanya sesekali—dan tidak begitu sukses."
Meski begitu, album terakhir Diddy, The Love Album: Off The Grid, masih mendapat nominasi Grammy 2024. Ia menerima penghargaan Global Icon dari MTV pada 2023. Namun, sejumlah nama besar lain dalam musik seperti R. Kelly dan Michael Jackson juga tetap memiliki penggemar meski tersandung kasus berat.
Anoushka Mutanda-Dougherty, pembawa acara BBC Podcast: Diddy on Trial, mengatakan bahwa dukungan publik, terutama dari komunitas hip-hop, masih sangat kuat.
"Saya rasa dia masih bisa kembali ke puncak hip-hop, karena banyak orang merasa dia menjadi target tidak adil oleh pemerintah federal," ujarnya.
Di luar gedung pengadilan, salah satu pembuat konten, Angela Star, menyimpulkan persepsi publik saat ini: “Citra dirinya telah rusak. Saat kita memikirkan Diddy sekarang, yang muncul adalah…” katanya, sambil mengangkat sebotol minyak bayi. (BBC/Z-2)
Sebanyak 10 anggota kartel narkoba Meksiko dijatuhi hukuman masing-masing 141 tahun penjara atas kasus penculikan dan pembunuhan.
Kardinal Giovanni Angelo Becciu, yang divonis penjara atas kasus penggelapan dan penipuan keuangan oleh Vatikan, mengklaim tetap dapat berpartisipasi dalam konklaf.
Bob Menendez, mantan Senator Demokrat New Jersey, dijatuhi hukuman 11 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan suap dan korupsi.
Axel Rudakubana, 18, dijatuhi hukuman minimal 52 tahun atas pembunuhan sadistik terhadap tiga gadis muda di Southport, Inggris.
Ia menuturkan kesadaran para pengguna narkotika untuk melapor merupakan kewajiban atau hak yang diberikan oleh UU kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk diberikan perawatan oleh negara.
Sean “Diddy” Combs dijadwalkan menjalani sidang vonis pada 3 Oktober 2025 terkait dua dakwaan perdagangan seks.
Sean Combs dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan konspirasi pemerasan (RICO) dan perdagangan seks. Pakar hukum menilai jaksa terlalu agresif.
Sean 'Diddy' Combs tetap ditahan sampai sidang vonis pada 3 Oktober mendatang.
Juri New York menyatakan Sean 'Diddy' Combs bersalah atas dua dakwaan terkait prostitusi. Tapi ia dibebaskan dari tiga dakwaan lainnya.
Juri kasus Sean 'Diddy' Combs telah memutus empat dari lima dakwaan yang diajukan. Mereka masih berdebat tentang konspirasi kejahatan terorganisir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved