Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEAN “Diddy” Combs dijadwalkan menjalani sidang vonis pada 3 Oktober 2025, setelah pekan lalu dinyatakan bersalah atas dua dakwaan terkait perdagangan seks.
Dalam persidangan yang berlangsung selama delapan minggu, Combs dinyatakan bersalah atas dua tuduhan “transportasi untuk tujuan prostitusi”. Masing-masing dakwaan memiliki ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara, meski sejumlah analis hukum memperkirakan ia akan menerima hukuman yang jauh lebih ringan.
Namun, Combs dibebaskan dari dakwaan yang lebih serius, yakni konspirasi pemerasan (racketeering conspiracy) dan perdagangan manusia untuk tujuan seksual.
Setelah putusan dibacakan pada Rabu pekan lalu, Hakim Arun Subramanian mengusulkan tanggal 3 Oktober untuk sidang vonis. Pihak pengacara Combs sempat meminta agar proses tersebut dipercepat. Awalnya, mereka mengajukan tanggal 22 September sebagai alternatif, namun kemudian menarik kembali usulan tersebut dan menyetujui jadwal semula, setelah tidak ada keberatan dari kantor pembebasan bersyarat.
Sidang daring yang digelar pada Selasa pun berlangsung sangat singkat—kurang dari satu menit—karena asisten hakim hanya menyampaikan bahwa hakim akan memberi keputusan terkait tanggal yang diajukan.
Sejak penangkapannya pada September tahun lalu, Combs telah ditahan di Metropolitan Detention Center, Brooklyn. Dalam sidang permohonan jaminan setelah vonis pekan lalu, tim kuasa hukum Combs mengajukan pembebasan dengan alasan klien mereka tidak terbukti melakukan kekerasan fisik. Namun, permohonan itu ditolak oleh hakim.
Hakim Subramanian mengutip pernyataan penutup dari pengacara Combs sendiri, Marc Agnifilo, yang secara terbuka mengakui adanya unsur kekerasan dalam kasus ini—termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
Meski dinyatakan bersalah, Combs disambut tepuk tangan meriah oleh sesama tahanan saat kembali ke pusat penahanan setelah putusan dibacakan, menurut pernyataan dari juru bicaranya.
Jaksa menuduh Combs memimpin jaringan kriminal yang menggunakan ancaman, kekerasan, kerja paksa, suap, dan berbagai tindak kejahatan lain untuk memaksa dua mantan kekasihnya—Cassie Ventura dan seorang perempuan berinisial “Jane”—terlibat dalam pesta seks berisi narkoba bersama pria bayaran. Aksi ini disebut “Freak Offs” atau “hotel nights”.
Combs membantah semua tuduhan tersebut dan menyatakan tidak bersalah. Tim pembelanya berargumen bahwa semua aktivitas yang disebut “Freak Offs” berlangsung atas dasar suka sama suka, mengingat hubungan jangka panjang Combs dengan kedua perempuan itu.
Selain kasus pidana ini, Combs juga menghadapi puluhan gugatan perdata lain yang masih bergulir. Dalam semua gugatan itu, ia juga membantah melakukan kesalahan. (CNN/Z-2)
Setelah divonis bersalah atas dua dakwaan ringan, Sean "Diddy" Combs masih terancam penjara. Mungkinkah ia bangkit kembali?
Sean Combs dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan konspirasi pemerasan (RICO) dan perdagangan seks. Pakar hukum menilai jaksa terlalu agresif.
Berikut kronologi lengkap kasus Sean 'Diddy' Combs, dari awal sampai putusan bersalah atas dakwaan prostitusi.
Sean 'Diddy' Combs tetap ditahan sampai sidang vonis pada 3 Oktober mendatang.
Juri New York menyatakan Sean 'Diddy' Combs bersalah atas dua dakwaan terkait prostitusi. Tapi ia dibebaskan dari tiga dakwaan lainnya.
Mahkamah Agung AS menolak permintaan darurat Donald Trump untuk menunda sidang vonis dalam kasus pembayaran uang tutup mulut, Jumat waktu setempat.
Cut Intan Nabila, sebagai korban KDRT yang dilakukan Armor, disebut majelis hakim mengalami luka lebam dan trauma kejiwaan.
Majelis diminta memberikan hukuman penjara selama 16 tahun kepada crazy rich Surabaya itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved