Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
REZA Rahadian, yang telah membintangi banyak judul film dan telah memenangkan lima Piala Citra, kini, menyutradarai film panjang pertamanya berjudul Pangku. Ide ini muncul ketika lima tahun lalu, Reza Rahadian syuting di Pantura dan melihat tentang tradisi kopi pangku yang ada di sana.
Kopi Pangku adalah tradisi atau praktik berjualan kopi yang dalam pelayanannya disertai teman perempuan untuk mengobrol. Di warung kopi pangku, para pembeli juga bisa memangku para perempuan tersebut.
“Ada tradisi kopi pangku di wilayah Pantura. Tradisi ini berjalan dari daerah yang cukup jauh, sebagiannya meliputi seperti di Jalur Pantura Cirebon, Indramayu. Ketika saya datang ke sana saat syuting, 5-6 tahun lalu, dalam hati saya tebersit kelak suatu hari kalau saya mau bikin film, settingnya akan tidak jauh-jauh dari setting tersebut,” kata Reza Rahadian saat konferensi pers film Pangku di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, (29/10).
Ide tersebut pun lalu dikembangkan Reza sejak tahun lalu. Setelah berbincang dengan banyak rekan di industri seni dan mencari penulis skenario, film Pangku pun digagas menjadi film debutnya, sekaligus menandai produksi pertama dari rumah produksi yang didirikannya, Gambar Gerak.
Reza Rahadian mengajak sastrawan Felix K Nessi untuk menulis skenario film Pangku. Dalam penulisannya, Reza pun sedikit terlibat.
Dalam proses pencarian penulis skenario, juga bukan perkara mudah. Happy Salma, yang juga menjadi associate producer film ini sebelumnya telah beberapa kali mempertemukan Reza dengan calon penulis namun tidak cocok.
“Kalau dalam artian sebenarnya, Pangku artinya memangku. Film Pangku bercerita tentang perjuangan perempuan bernama Sartika (diperankan Claresta Taufan), yang mencoba bertahan hidup di tengah himpitan dan krisis yang menimpa dirinya,” kata Reza Rahadian.
“Kami mulai dari Februari sudah praproduksi, sudah memilih lokasinya di mana untuk syuting, dan sudah casting serta reading dengan pemain yang ditetapkan,” tambah produser film Pangku yang juga co-founder Gambar Gerak Arya Ibrahim.
Film ini dibintangi Claresta Taufan, Fedi Nuril, Devano Danendra, Christine Hakim, dan Shakeel Aisy.
Para kru film juga diisi oleh jajaran nama-nama pemenang Piala Citra seperti desainer produksi Eros Eflin (pengarah artistik terbaik FFI 2016), Retno Ratih Damayanti (penata busana terbaik FFI 2023), Ricky Lionardi (penata musik terbaik FFI 2022), Gita Fara (film terbaik FFI 2022), dan sinematografer Malaysia Teoh Gay Hian.
“Kami sangat beruntung bisa mendapat kolaborator yang merupakan talenta terbaik. Cerita film ini berkisah di Pantura, yang sebenarnya juga sangat jarang terlihat di film Indonesia yang mengambil latar belakang kehidupan di pesisir,” kata Gita Fara. (Z-1)
Olga Lydia mengungkapkan alasan memilih sebagai produser film genre tersebut lantaran kecintaannya terhadap pertunjukan teater musikal.
Windy Apsari mengungkapkan bahwa dalam membintangi film Arti Cinta memiliki tantangannya saat proses syuting adalah menyanyi secara langsung.
Film Arti Cinta garapan sutradara Monty Tiwa dan Tepan Kobain ini mengangkat drama keluarga dengan realita pahit terutama patah hati karena cinta.
Panggil Aku Ayah merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah.
Film Cyberbullying menyoroti fenomena sosial bahwa perundungan di ruang digital yang tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak dan remaja.
Di film Superman 2025, yang disutradarai James Gunn, Lex Luthor diperankan oleh Nicholas Hoult.
FILM Pangku merilis official first look menuju penayangan perdana pada tahun ini, itu merupakan film panjang pertama yang disutradarai Reza Rahadian.
Film debut penyutradaraan Reza Rahadian, Pangku, baru saja memenangkan HAF Goes to Cannes Program dalam rangkaian Hong Kong Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23)
Film ini terinspirasi dari tradisi kopi pangku di wilayah Pantura, menampilkan perspektif tentang dinamika sosial dengan pendekatan artistik yang kuat.
JAFF Future Project menerima 74 pendaftar. Kemudian terpilih 10 proyek yang terdiri dari 7 proyek dari Indonesia, 1 proyek dari Malaysia, dan 2 proyek dari Australia
"Bekerja dengan ibu Christine adalah mimpi aku banget. Aku sudah memimpikan untuk belajar dari ibu, dan aku belajar banyak banget dari dia."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved