Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SOLOIS Maria Belen, yang akrab dipanggil Belen, membulatkan tekadnya dalam bermusik dengan melahirkan sebuah karya perdana yang diberi judul Cross My Mind.
Lagu perdana yang ia tulis dari pengalaman percintaannya di masa lalu itu telah lama mendekam sebagai tulisan dan coretan-coretan abstrak hingga akhirnya digubah menjadi sebuah tembang bergenre R&B pop.
Cross My Mind terinspirasi dari hubungan romansa sang penyanyi, yang membuatnya terperangkap dan tidak bisa lepas. Kepribadian Belen yang sulit mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pemikirannya di masa itu ia jabarkan lewat lirik-lirik yang sekaligus menjadi medium terapis baginya untuk berdamai dengan keadaan yang pernah ia lewati.
Baca juga : KIM Gandeng Marion Jola di Single Magnet
“Aku menulis lagu ini pada 2020 saat aku masih ada di hubungan yang cukup toxic dan aku susah untuk keluar dari hubungan tersebut. Rasa takut yang besar dan amarah selalu kupendam. Kelemahanku sejak dulu selalu susah untuk mengakhiri hubungan terlebih dahulu," ujar Belen.
"Setelah berhasil keluar dari hubungan tersebut, banyak sekali kehidupanku yang berantakan dan banyak sekali meninggalkan bekas luka pada diriku. Hal ini menjadi motivasi untuk melepaskan emosi dan amarahku melalui single yang satu ini,” lanjutnya.
Dibantu oleh Timothy Sasando sebagai produser, proses Belen menjadi musisi yang produktif menjadi lebih mudah.
Baca juga : Keisha Levronka Ungkap Kisah Patah Hati di Single Bahagia Tanpaku
Dukungan teman, keluarga, sekaligus Tuhan YME sebagai pemilik semesta disebut musisi asal Bekasi ini sebagai faktor yang mendorongnya berani menjajaki prospek sebagai solois.
Sebelumnya, Belen lebih dikenal sebagai sosok kreatif yang mengekspresikan diri melalui pekerjaannya sebagai penata busana atau fashion stylist hingga karyanya dalam membuat pernak-pernik serta aksesoris.
“Menurutku, fesyen dan musik tidak bisa dipisahkan dari hidupku karena sudah jadi elemen yang membentuk seorang Belen. Nah, yang membedakan adalah “layer” dari kepribadianku yang aku tunjukkan. Lewat fesyen, aku menunjukkan bagian terluar dari kepribadianku saja, sedangkan lewat musik aku menunjukkan sisi terdalam yang mungkin kontras dengan pilihan fashion-ku,” jelas dara tersebut.
Baca juga : Azmy Z Luncurkan Single Jalir Jangji
Lebih lanjut, Belen juga tidak menutup kemungkinan untuk terus mengeksplorasi genre musik yang akan ditampilkan di single-single berikutnya.
Sejauh ini, sang solois sudah mengumpulkan kurang lebih 10 materi yang masih berupa draft dan demo kasar.
“Kapan pun ada kesempatan pasti aku akan coba untuk menulis terus apalagi kalo lagi ada ide-ide dan memang lagi merasakan suatu emosi, bahkan pada momen- momen itu sangat mendukung aku buat menulis,” tegasnya.
Baca juga : Single Kosong, Awal Baru Bagi Ruang Senja
Belen berharap materi-materi yang telah ia kumpulkan sejak ia masih di bangku SMP bisa direalisasikan menjadi lagu-lagu yang merepresentasikan ia seutuhnya, sekaligus dapat dinikmati oleh para pendengar.
Seiring ia menghasilkan karya-karya di masa mendatang, Belen juga membuka kesempatan untuk tampil secara live untuk membangun chemistry dengan para pendengar secara langsung.
Single Belen, Cross My Mind, sudah bisa dinikmati di berbagai layanan streaming digital per 27 September 2024. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved