Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM Kemah Terlarang merupakan film yang diangkat dari kisah nyata yang bermula pada tulisan thread di Twitter. Kisah ini merupakan kejadian nyata yang dialami teman-teman dari penulis Wakhid Nurrokhim. Pada awalnya judul dari kisah ini bukan Kemah Terlarang tetapi Tragedi Perkemahan Jogja tahun 2016.
“Aku sebenarnya gak nyangka kisah ini akan dijadikan film, karena aku sendiri awalnya hanya menulis dari blog, lalu di thread Twitter dan ternyata kisah ini ramai. Kisah ini memang kisah nyata yang aku ambil dari banyak narasumber yang ternyata bisa menghasilkan titik temu yang luar biasa” jelas Wakhid dalam wawancara eksklusif bersama tim Media Indonesia.
Berawal dari ketertarikan Wakhid terhadap kisah mistis perkemahan, menurutnya, setiap perkemehan pasti ada kejadian mistis.
Baca juga : Awali Langkah di Perfilman, Minka Rosie Production Umumkan 4 Film Tayang di 2025
Tetapi, Wakhid belum mendapatkan benang merah dari cerita yang ia kumpulkan dari narasumbernya, hal tersebut membuat ia berpikir apakah hal ini yang menyebabkan sebuah tragedi.
“Dari berbagai narasumber yang aku datangi, aku merasa belum mendapatkan titik temu, tetapi saat mewawancarai salah satu narasumberku (Miko). Apa jangan-jangan ini yang menyebabkan hal itu terjadi, karena kita sering tidak sadar melakukan itu. Kita sering dinasehati untuk selalu sopan nah tapi sopan yang seperti apa, apakah sopan kita sama atau berbeda dengan mereka (mahluk supra natural).” Ujarnya.
Wakhid menjelaskan, untuk mendapatkan point utama dari kisah ini, ia mewawancarai beberapa orang yang mengalami tragedi perkemahan Jogja pada 2016.
Baca juga : Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa Kisahkan Pesugihan dan Tukar Tumbal, Tayang 7 November
Dari sembilan orang narasumber yang Wakhid dalami kisahnya, semuanya mempunyai sudut pandang yang berbeda tetapi saling melengkapi.
“Setiap narasumber itu saling melengkapi satu sama lain, kayak sebuah kepingan puzzle. Nah dari semua itu nereka mengerucut pada satu orang yaitu Rini (nama samaran) nah dari setiap delapan atau sembilan orang itu mereka menceritakan kejadian Rini.” Jelasnya.
Film ini menceritakan kejadian tentang kesurupan masal saat perkemahan yang diadakan anak SMA di Jogja pada tahun 2016 silam.
Baca juga : Kejadian Mistis yang Dialami Para Pemain Film Lembayung, Diganggu Mahluk Gaib Hingga Muntah Darah
Dalam cerita tersebut terdapat seorang peserta kemah bernama Rini, ia mengalami kesurupan setelah melaksanakan pementasan drama sebagai tokoh Roro Putri yang telah tiada dari ratusan tahun yang lalu.
Sebelum pementasan itu dilakukan, Mbah Sonto sebagai kuncen daerah tersebut telah memberikan peringatan agar tidak melakukan pementasan drama itu.
Seperti angin lalu, pesan Mbah Sonto tidak dihiraukan panitia dan pementasan tersebut tetap dilakukan. Akibatnya terjadi kesurupan massal dan hal–hal lainnya hingga mengancam nyawa.
Film ini akan tayang mulai dari 10 Oktober 2024 di seluruh bioskop di Indonesia. Dibintangi Callista Arum, Nayla D. Purnama, Fatih Unru, Derby Romero, dan masih banyak lainnya. Penasaran dengan kisahnya? (Z-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Mengambil lokasi syuting di Yogyakarta, salah satu yang menjadi tempat mengambil gambar adalah Hutan Wanagama.
Film Lorong Kost bakal membawa penonton masuk ke dalam dunia gelap dan penuh teror yang tersembunyi di balik rumah kost tua.
Rohtrip menceritakan kisah perjalanan enam teman satu kampus dari Yogyakarta ke Jakarta yang mengalami gangguan dari hantu, yang ternyata ikut dalam perjalanan mereka.
LEO Pictures akan kembali dengan film terbarunya berjudul Jalan Pulang yang dibintangi oleh Luna Maya
Dalam film Penjagal Iblis: Dosa Turunan, Satine berperan sebagai Ningrum, gadis 19 tahun pelaku pembunuhan yang ditahan di rumah sakit jiwa karena diduga mengalami delusial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved