Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUATU hubungan percintaan sangat memungkinkan tidak berjalan dengan mulus, ada yang survive, ada juga yang berakhir dengan perpisahan. Itulah cerita yang ingin digarisbawahi Gabriella Ekaputri lewat single terbarunya, Burning Room.
Single Burning Room merupakan single kedua bagi penyanyi muda bertalenta ini sejak ia memulai debutnya di industri musik tanah air lewat single Me & U, beberapa waktu lalu.
Di single Burning Room, Gabriella Ekaputri menggandeng dua musisi asal Swedia, Linnea Gawell dan Jonas Peker, sebagai penulis lagu tersebut dengan mengusung warna musik pop dengan sentuhan folk yang sendu di dalamnya.
Baca juga : BiancaDimas Rilis Single Rindu Merindu Serindu-Rindunya
Tentu saja ini sangat berbeda dengan lagu Me & U yang lebih danceable dan fokus pada kemampuan dance Gabriella Ekaputri yang sangat mumpuni. Di lagu Burning Room, yang bertempo lambat, kemampuan olah vokal Gabriella Ekaputri sangat jelas terdengar dan menjadi senjata utamanya.
"Saat mendengar demo lagu ini, jujur saja aku jadi tertantang, mungkin bisa dibilang ini kayak, ok, technical banget, nih. Tetapi pas dikerjakan ternyata bisa, dan puas banget sama hasilnya," ujar Gabriella Ekaputri mengenai single Burning Room.
Single Burning Room ini temanya broken heart, yang menceritakan tentang sebuah hubungan yang sudah tidak bisa diselamatkan lagi dari perpisahan.
Baca juga : Naomi Ivo Rilis Single Selesai
Lagu ini mengisahkan bagaimana sebuah pasangan yang tadinya sangat mencintai satu sama lain hingga pada akhirnya perlahan-lahan hubungan mereka memburuk sampai di titik mereka merasa tidak bisa mengenali satu sama lain.
"Jadi ini itu tentang putus cinta, broken heart, sebuah perpisahan dari perjalanan cinta yang tidak bisa disatukan lagi, bahkan ending-nya itu bisa bikin antara satu sama lain tidak saling mengenal. Pahit banget, sih. Namun, itu jalan yang harus dipilih," cerita Gabriella Ekaputri.
Dari departemen suara, Jonas Peker sebagai arranger memberikan sentuhan yang sangat manis di lagunya. Sangat minimalis dengan hanya menyajikan suara instrumen piano dan violin, namun hal itu sangat berkorelasi dengan tema lagunya yang mengedepankan kesenduan. Apalagi, karakter suara Gabriella Ekaputri yang manis membuat lagunya semakin sempurna.
Baca juga : Rayakan Hut Ke-9, Bian Gindas Rilis Single Cinta Biru
Sementara itu, konsep musik video dari single Burning Room ini juga sangat keren. Dikerjakan oleh YouKnowWho dengan mendapuk David Christover dan Gaby Cristy sebagai sutradaranya.
Dikatakan keren, karena videonya juga dikonsep dengan tidak menampilkan banyak gimmick. Sederhana, namun sangat mengena.
Musik videonya dibuat bercerita, segala rasa dari kebahagiaan di awal hingga kesedihan di akhir turut serta disuguhkan di musik videonya. Apalagi tone visual yang disajikan juga sangat nyaman di mata.
"Tentu saja aku berharap single ini bisa didengar banyak orang, dan juga bisa menjadi penguat buat mereka yang mengalami hal sama dengan cerita di single "Burning Room" ini. Karena, tidak selamanya cinta itu manis, namun jangan pernah putus asa dengan cinta," harap Gabriella Ekaputri.
Single ini sudah bisa dinikmati di semua layanan musik digital kesukaan kalian. Musik videonya bisa dilihat langsung di akun resmi YouTube Gabriella Ekaputri. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved