Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
GRUP pop-punk asal Yogyakarta yang dipimpin oleh musisi Heroherda, Karnamereka, kembali lagi dengan single terbaru berjudul Sepasang Retak Melegenda, yang sudah dapat dinikmati melalui berbagai platform streaming musik.
Setelah mengeluarkan lagu Marry Me pada 31 Mei 2024 lalu, Karnamereka meluncurkan Sepasang Retak Melegenda sebagai single kelima untuk album Fortune.
Sebelumnya, Karnameraka telah menyiapkan empat single lainnya, yaitu Titik Nadir, Sepertiga, Bilang Pada Tuhanmu, dan Marry Me.
Baca juga : Gandeng Kapal Udara, Feby Putri Rilis Single Durasi
Mengenai peluncuran Sepasang Retak Melegenda, vokalis dan gitaris Karnameraka, Heroherda menjelaskan bahwa relevansi lagu ini sangat besar terhadap pendengar grupnya.
"Jika dilihat dari audience saat perform maupun stream, sebagian besar [dari mereka] berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kuliah/kampus yang menurut kami masih sering mengalami urusan percintaan dan patah hati," ujar Heroherda.
Lirik Sepasang Retak Melegenda sendiri menyajikan kesan yang galau lewat pesan perpisahan. Heroherda yang menuliskan lagu ini, mengakui tempo yang tersaji di Sepasang Retak Melegenda memang lebih lambat jika dibandingkan dengan single-single Titik Nadir dan Marry Me.
Baca juga : Wedhar PJ Rilis Single Tergoda
Herda–panggilan akrab Heroherda–menggambarkan kalau secara teknis, aransemen lagu ini diciptakan lebih simple, dan bahkan tidak ada 'isian' sequencer jika dibandingkan dengan Titik Nadir yang sangat padat sequencer-nya.
Herda menambahkan, "Untuk lagu ini, kami lebih santai menggarapnya. Butuh waktu sekitar dua minggu untuk melengkapi liriknya, serta sebulan untuk menyelesaikan proses rekamannya."
Lagu berwarna pop-punk ini digarap di studio pribadi milik Karnameraka di Yogyakarta.
Baca juga : Regar Rilis Single Hanya Kau Seorang
Video musik single ini digarap oleh Usman Hasan
Bukan hanya rilisan single di platform musik, Karnameraka juga merilis video musik untuk Sepasang. Grup yang besar di skena pop punk Tanah Air ini mendapuk Usman Hasan sebagai sutradara video klip lagu ini.
Usman sebelumnya telah menyutradarai video musik Karnamereka seperti Ayah Ibu, Semesta Salut Padamu, Mencoba Berdiri, dan Missin You.
Konsep video yang digarap oleh Usman ini menceritakan tentang seorang musisi dan pasangannya yang menjalin cinta. Namun karena kesibukan sang musisi dengan karya musiknya, hubungan mereka pun renggang.
Pertengkaran pun mulai terjadi, sampai pada waktunya, pasangannya menemukan kenyamanan pada lelaki lain. Si musisi tersadar bahwa ia sebenarnya masih cinta. Namun apa daya mereka tak bisa bersama lagi karena hanya akan saling menyakiti. Video musik Sepasang dapat dinikmati di kanal resmi Karnamerak di YouTube. (Z-1)
Rossa juga mengungkapkan bahwa lagu Tegar sebagai perjuangannya selama tiga tahun dan menyatakan rasa syukur lagu itu masih relevan sampai saat ini.
Lagu Kita Usahakan Lagi dari Batas Senja menjadi selaras dengan identitas Orkes Bada Isya yang menjadikan musik sebagai medium refleksi batin.
Tiap Hari Neror dari Awe Wijaya adalah lagu yang berangkat dari realitas yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini: tekanan akibat hutang dan pinjaman online (pinjol).
Sejumlah studi mengungkapkan bahwa irama musik dapat memengaruhi denyut jantung dan memberikan efek menenangkan
Kiesha Alvaro resmi memperkenalkan single original pertamanya yang berjudul Maaf, sebuah lagu galau yang nggak cuma asik buat didengerin, tapi juga punya cerita personal.
Lagu yang dirilis di bawah label rekaman Def Jam Recordings itu mengambil inspirasi nyata dari kehidupan personal Rayi Putra dan sang istri selama menjalani biduk rumah tangga.
Kabar ini dikonfirmasi oleh unggahan media sosial Saweetie yang menunjukkan sebuah video dirinya sedang menari bersama para anggota Twice diiringi lagu Superstar di gedung JYP Entertainment.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved