Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SATU dekade setelah perilisannya, balada Wahai Kau kembali dengan sentuhan magis baru. Versi terbaru, yang menampilkan duet memikat antara Danilla Riyadi dan Rendy Pandugo, siap menyihir pendengar baru sekaligus mengobati kerinduan penggemar lama.
Awalnya dirilis pada 2014 dalam album debut Danilla, Telisik, Wahai Kau langsung menjadi favorit, menangkap esensi cinta muda yang menggebu-gebu.
Sepuluh tahun kemudian, lagu ini hadir kembali sebagai single utama dari album Telisik (lagi), sebuah rekam ulang album ikonik Danilla, menunjukkan evolusi artistiknya sambil tetap setia pada emosi puritan yang pertama kali menyentuh hati pendengar.
Baca juga : Rendy Pandugo Rilis Single 3..2..1
Telisik (lagi) akan dirilis pada 14 Oktober melalui Laguland, dengan edisi terbatas vinyl 12 inci berwarna jingga melalui Mastersound.
Wahai Kau lebih dari sekadar lagu. Ini adalah perjalanan nostalgia ke masa cinta pertama yang menggetarkan.
Lirik yang ditulis Lafa Pratomo pada 2014, berbicara tentang kerinduan dan ruang, namun tetap ada ikatan di bawah bulan yang sama, mengingatkan kita bahwa cinta dapat melampaui jarak dan waktu.
Baca juga : AneeSa Gandeng Rendy Pandugo di Single Lost House
Daya tarik abadi lagu ini terletak pada kemampuannya untuk membangkitkan perasaan universal, terlepas dari usia atau pengalaman.
Danilla, yang terpikat oleh perspektif unik lagu ini, berbagi, "Melodi ini langsung menarik perhatian saya, tetapi lirik Lafa yang benar-benar menyentuh hati. Meskipun sederhana namun mendalam, menangkap perasaan hormat dan kekaguman yang mendalam terhadap seorang wanita. Jarang menemukan sudut pandang yang menggambarkan wanita dengan begitu indahnya."
Lafa menjelaskan, "Wahai Kau adalah dialog antara seorang pria dan wanita, masing-masing mengalami emosi yang sama di ruang yang berbeda. Pada 2014, Danilla dan saya menyanyikannya bersama, tetapi sekarang, pada 2024, kami mengajak Rendy untuk menambahkan lapisan lain pada dialog ini."
Baca juga : Danilla Rilis Single Sarwa, Terpantik dari Sakit Hati Masa Lalu
Rendy Pandugo, dikenal dengan vokalnya yang khas, menambahkan dimensi baru pada lagu ini dan melengkapi vokal Danilla. Hasilnya adalah sebuah interpretasi yang indah dan menyentuh hati yang tetap setia pada versi aslinya sambil menawarkan perspektif segar.
Dengan vokal memikat Danilla dan Rendy, versi baru Wahai Kau adalah permadani sonik yang menjalin nostalgia, kerinduan, dan kekuatan cinta yang abadi. Ini adalah bukti keabadian emosi manusia dan kemampuan musik untuk menghubungkan lintas generasi.
Wahai Kau dirilis pada 19 Agustus bersama dengan video musik yang mengangkat tema cinta, kerinduan, dan hubungan antar manusia.
Baca juga : eaJ Gandeng Salem Ilese di Single Burn
Video musik ini menceritakan kisah mengharukan tentang ikatan istimewa antara seorang anak perempuan dan ayahnya, disajikan melalui dua perspektif yang saling terkait.
Danilla merindukan rumah masa kecilnya dan sang ayah yang meninggalkannya saat ia masih belia, sementara Rendy Pandugo memerankan seorang musisi sibuk yang seringkali harus meninggalkan putri kecilnya karena pekerjaannya.
Narasi ini menjalin pengalaman mereka, menciptakan proyeksi emosi satu sama lain. Mereka terhubung pada tingkat yang mendalam, memahami pentingnya hubungan ayah-anak perempuan.
Video ini memuncak dengan reuni yang mengharukan, menunjukkan bahwa meskipun jarak dan waktu dapat memisahkan orang-orang terkasih, cinta dan kasih sayang akan selalu menemukan jalannya.
Video musik yang disutradarai Nas Affandi menggambarkan hubungan antara seorang anak perempuan dan ayahnya di Indonesia, sebuah negara dengan tingkat fatherlessness tertinggi ketiga di dunia.
Kehadiran seorang ayah dalam kehidupan seorang anak perempuan sangatlah penting, dan video ini bertujuan untuk menyoroti peran penting yang dimainkan oleh ayah dalam memberikan cinta, dukungan, dan rasa aman kepada putri mereka.
Melalui kisah yang emosional dan mendalam ini, sang sutradara berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kehadiran seorang ayah dan menginspirasi para ayah untuk lebih hadir dan terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. (Z-1)
Klio, sebelumnya lebih dulu bekerja sama dengan musisi-musisi ternama seperti Arash Buana, Rendy Pandugo dan Raissa Anggiani.
Melalui lirik yang puitis dan menginspirasi, Rendy Pandugo ingin mengajak pendengarnya untuk meluangkan waktu dengan meninggalkan memori-memori baik bersama orang-orang di sekitar mereka.
Tidak hanya mengisi vokal sebagai partner duet AneeSa, di Lost House, Rendy Pandugo juga ikut mengisi sesi electric guitar, yang tentunya memberikan warna berbeda.
Afgan akan menghadirkan penampilan spektakulernya melalui Afgan Evolution Live in Bandung 2023, salah satu konser dari rangkaian tur konsernya bertajuk evolution pada periode 2022-2023.
Morning Light dibawakan dengan nada akustik yang ringan, segar, dan ceria serta dibalut dengan suara autentik dan organik dari Rendy.
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved