Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SETELAH merilis dua single, yaitu Ajarkanku Melepasnya pada September 2023 dan Berteman Saja Dulu pada Februari 2024 lalu, penyanyi muda Faqih Rakhanoto atau yang lebih dikenal dengan panggilan Rakhano merilis single ketiga pada hari ini, Jumat (16/8) yang berjudul Sempat Tak Sempat.
Masih mengusung genre pop seperti dua lagu terdahulu, solois kelahiran Semarang, 11 Februari 2003, itu memilih lagu tersebut sebagai karya ketiganya karena merasa bahwa nada, pesan, dan liriknya akan terasa kena di hati siapa pun yang mendengarkan dan relate dengan banyak orang.
“Lagu ini bercerita tentang hubungan sepasang kekasih yang sudah berakhir. Besoknya, ternyata salah satu sudah punya pasangan baru. Pihak yang belum bisa move on mempertanyakan kenapa mantan pasangannya bisa seperti itu? Padahal, hubungan mereka sudah terjalin selama bertahun-tahun. Itulah tema yang diangkat dalam single ini, bahwa seseorang yang pernah menemani kita dan kita sayangi selama bertahun-tahun belum tentu memiliki perasaan yang sama besar seperti yang kita rasakan. Meskipun berat, tapi pada akhirnya, kita harus merelakan itu,” papar Rakhano.
Baca juga : Anna, Single Azel untuk Sang Kekasih
Dikerjakan selama tiga bulan, mulai dari demo sampai rekaman, beberapa bagian dirasakan Rakhano cukup menantang.
“Ada part-part yang mengharuskan aku menyanyikan nada tinggi. Menurut aku, ini cukup menantang karena di dua lagu sebelumnya tidak setinggi ini. Namun, berkat bantuan tim Sony Music yang terlibat, pengerjaan single ini bisa berjalan dengan lancar. Semoga hasilnya bisa dinikmati oleh orang-orang yang mendengarkan seperti aku menikmati proses pembuatannya,” ungkapnya.
Memasuki single ketiga menjadi bagian dari perjalanan karier bermusik yang Rakhano syukuri. Ia tentunya tidak menyangka bisa merilis karya, bahkan hingga tiga single dan mendapat sambutan positif di platform musik digital.
Baca juga : Dewanda Pratama Rilis Single Datang Untuk Bertamu
“Yang jelas, sejak single pertama dan kedua, banyak ilmu yang aku dapat. Namun, satu hal yang aku implementasikan dalam berkarya adalah tidak berharap terlalu tinggi dan tetap fokus pada apa yang ada. Maksudnya, punya tujuan jauh ke depan itu harus, tapi kita juga perlu bekerja keras menjalani apa yang ada di masa sekarang dengan sebaik-baiknya. Pelan-pelan, usaha dan kesuksesan yang terjadi di saat ini akan membawa kita untuk mencapai tujuan di masa depan,” jelas Rakhano.
Rakhano berharap, ke depannya, ia dapat terus bernyanyi dan berkarya, membuat banyak lagu dan konten di berbagai platform, serta mempromosikan karya-karya yang sudah ia keluarkan.
“Banyak sekali impianku untuk karier bermusikku yang masih jauh dari sempurna. Namun, untuk single Sempat Tak Sempat, aku harap, orang-orang yang mendengarkan akan suka dan suatu saat, aku bisa menghibur mereka secara langsung serta menyanyikan lagu ini bersama-sama di panggung,” pungkasnya.
Single ketiga Rakhano, Sempat Tak Sempat, bisa dinikmati di berbagai platform musik digital mulai hari ini, Jumat (16/8). (Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved