Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FEATH, unit ambient rock asal Malang, kembali menyapa ruang dengar penikmat musik dengan sebuah lagu baru bertajuk Asa.
Single ketiga band yang beranggotakan Unad (vokal), Eka (bass), Wawan (drum), dan Drajat (gitar) tersebut menyertakan Rizky Ananda Arief alias Nanda dari band emo MIKA sebagai kolaborator.
Asa, yang bisa diartikan sebagai ‘harapan’, mengajak para pendengar untuk introspeksi dan refleksi diri daripada menyalahkan orang lain saat mengalami perpisahan atau kehilangan.
Baca juga : Usai Ditinggal Vokalis, Party at Eden Rilis Single Pink Like Candy
Pengalaman universal itu menginspirasi Feath untuk menyusun sebuah lagu bergenre ambient rock dengan sentuhan post-rock dengan paduan vokal dinamis dari Unad dan Nanda.
“Menurut kami, Nanda MIKA adalah sosok yang tepat untuk mempresentasikan emosi dari makna lagu ini. Style vocalnya fit-in dengan musik kami. Selain itu dia juga bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dari sebuah “kehilangan” yang jadi tema utama dari Asa,” ungkap Feath.
Selain sentuhan post-rock yang menjadi eksplorasi sound di lagu teranyar Feath ini, mereka juga menambahkan unsur orkestra yang menambah aura emosional.
Baca juga : Shye Rilis Single Without You
Menjadi single perdana mereka yang menggunakan Bahasa Indonesia, unit musik ini mengaku sedikit mengalami kesulitan ketika mengkreasikan frasa Bahasa Indonesia dalam lirik mereka.
Meski begitu, perjalanan proses rekaman lagu yang ditulis pada 2021 ini berjalan lancar hingga masuk tahap workshop pada 2023, rekaman pada awal 2024, hingga rampungnya mixing dan mastering pada Mei 2024.
Tidak hanya dalam bentuk audio, Feath juga menyiapkan sajian audio visual berupa video klip untuk single Asa yang juga dirilis bersamaan.
Baca juga : Illuminati Hotties Rilis Single The L
Video klip yang diambil di sebuah cafe bernuansa vintage tersebut menceritakan sepasang insan yang harus menghadapi kehilangan. Ia yang ditinggalkan merasakan kehampaan hingga suatu saat ia menerima sebuah telepon yang berasal dari dirinya di linimasa lain yang membuatnya bisa mencegah berbagai macam kejadian agar tidak kehilangan sosok yang dicintainya di linimasa saat ini.
Proses syuting berlangsung lancar dan memunculkan tiap personel Feath serta Nanda di dalamnya.
Rilisan ketiga ini juga disemarakkan dengan penampilan live dari Feath yang dijadwalkan untuk tampil di sebuah gigs di sebuah kedai kopi di Malang.
“Keinginan untuk mengadakan showcase pastinya ada, namun untuk saat ini kami masih berfokus pada single dulu,” tutup Feath. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved