Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
GRUP musik Reality Club menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina dengan menolak bekerja sama dengan produk pendukung Israel.
Reality Club dengan tegas mengatakan mereka tidak menerima kerja sama dengan merek yang berhubungan dengan Israel. Walaupun itu menjadi suatu hal yang berat, pelantun lagu Alexandra itu tidak masalah dan ikut melakukan aksi boikot.
"Kami sebagai band, nggak bekerja sama dengan merek yang ada hubungannya dengan Israel," tegas Fathia, vokalis dan kibordis Reality Club, Rabu (17/7).
Baca juga : 48 Warga Gaza Tewas akibat Tiga Serangan Udara Israel dalam Sejam
"Meskipun itu jadi salah satu pertimbangan berat sebenarnya, keras, tapi kami baik-baik saja, kami boikot," tambahnya.
Ia juga menyampaikan Reality Club bersedia manggung di acara amal yang mendukung Palestina. Hal tersebut pun telah grup musik tersebut lakukan dalam beberapa kesempatan.
"Dan untuk acara amal, kami bersedia untuk main, kami beberapa kali udah main," ucap Fathia.
Baca juga : 500 Tenaga Kesehatan Tewas di Gaza, termasuk Dokter Spesialis
Meski begitu, ia menjelaskan aksi itu mewakili setiap anggota saja, bukan secara band. Sehingga, Reality Club masih belum berencana untuk memasukan aksi dukungan terhadap Palestina dalam konser mereka.
"Tapi kalau dalam tur kami, belum kepikiran untuk membawakan itu sih. Hanya kehidupan pribadi anggota saja, tapi belum sebagai band," pungkas Fathia.
Reality Club akan menggelar tur konser lima kota di Indonesia pada Oktober-November 2024. Mulai dari Semarang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar.
Baca juga : Angkatan Udara Israel Serang 25 Target Sehari di Gaza
Tujuan Reality Club menggelar konser pun untuk menampilkan album ketiga mereka yang bertajuk Reality Club Presents... yang dirilis pada 26 Mei 2023.
Selain itu, mereka juga ingin bersenang-senang bersama para penggemar dalam konsernya tersebut.
Sebelumnya, Reality Club memilih mengundurkan diri dari festival South by Southwest Music Festival (SXSW) 2024 yang digelar di Austin, AS, pada Maret lalu. Keputusan itu dilakukan setelah mereka mengetahui bahwa ada sponsor yang diduga memasok senjata untuk agresi Israel ke Palestina di festival musik itu. (Z-1)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Militer Israel dituduh sengaja mengarahkan truk melintasi jalan yang tidak aman untuk dilintasi di Gaza tengah sehingga akhirnya terguling.
PBB menegaskan solusi militer tidak akan pernah menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
ISRAEL akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved