Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
FILM horor Possession: Kerasukan sukses membius masyarakat Korea Selatan (Korsel). Film karya sutradara Razka Robby Ertanto itu tampil di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2024. BIFAN adalah festival film internasional tahunan yang berfokus pada film-film genre fantasi, thriller, horor, dan misteri.
Film itu diputar di Studio 5 CGV Sopoong, Bucheon, Korsel, Minggu (7/6). Antusiasme masyarakat Korsel terhadap film yang merupakan adaptasi dari film Prancis dengan judul sama yang dirilis pada 1981 itu luar biasa. Hal itu terlihat dari kursi di Studio 5 yang nyaris penuh.
"Tadi aku nonton full. Ikutan nonton bareng mereka dan senangnya tuh mereka stay terus dari awal sampai akhir. Terus yang juga menyenangkan selama pemutaran ada yang kaget-kaget pas ada setan yang muncul dan mereka fokus banget nontonnya," ucap Robby saat ditemui di CGV Sopoong.
Baca juga : Siksa Kubur Dapat Respon Positif di BIFAN 2024
Melihat antusiasme yang luar biasa dari penonton Korsel, terlebih ini merupakan film horor pertamanya, Robby mengaku bangga. Dia pun semakin tertantang melahirkan film-film baru yang tidak kalah bagus.
Baca juga : Serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams Tayang di Netflix Besok
"Mau banget (bikin film baru), mau banget men-challenge diri, film apapun genre apapun itu. Karena buat kami, sebagai film maker, kami pengin explore terus, pengin belajar terus sama sesuatu hal yang belum kita pernah bikin," tuturnya.
Menghadirkan pocong di dalam film, dalam sesi tanya jawab banyak sekali pertanyaan dari para penonton mengenai hantu khas Indonesia itu. Bahkan ada yang bertanya terkait macam-macam pocong di Indonesia hingga apa yang menjadi pembeda antara pocong di Possession: Kerasukan dengan pocong di film lain.
Saat menjawab pertanyaan itu, Robby bahkan sempat memperagakan seperti apa pocong di kebanyakan film Indonesia, yang disambut tawa penonton. Sebelum kemudian dia menjelaskan apa yang menjadi pembeda antara pocong di filmnya dengan film lain.
Baca juga : Inner Drive, Potret Perjalanan Inovasi Rintisan dalam Film Dokumenter
"Tadi ada yang menanyakan apa bedanya sama pocong-pocong film Indonesia yang lain, nah aku kasih tahu kalau tampilan (pocong) di Possession: Kerasukan berbeda. Kalau di sini pocongnya kan diputar kan, terbalik gitu. Biasanya pocong kan kepalanya di atas, nah ini kami taruh kepalanya di bawah gitu," ujar Robby.
Disinggung terkait keberhasilan filmya yang bisa tampil di BIFAN 2024, Robby mengatakan dia juga tedak percaya menjadi salah satu dari tiga film Indonesia yang berkesempatan tampil.
Dua Film Indonesia lain yang juga tampil yaitu, Siksa Kubur dan Malam Pencabut Nyawa (sutradara Sidharta Tata).
"Gak nyangka banget karena waktu kami bikin film ini, kami bikin-bikin aja. Terus apply (ke BIFAN) dan aku tau banget yang apply ke BIFAN banyak banget film gitu. Terus bisa tiba-tiba dikasih tahu bahwa filmnya lolos seleksi dan diputar di BIFAN, bener-bener gak nyangka banget dan happy banget pastinya," terang Robby.
Film Possession: Kerasukan diputar dalam program Adrenaline Ride di BIFAN 2024. Ini merupakan program yang menayangkan film-film horor baru dan memetakan lanskap sinema horor dunia. (Z-1)
Menurut Nurra Datau, kemiripan dengan The Last Airbender terutama karena Panji Tengkorak juga mengusung visual dua dimensi dan koreografi pertarungan yang didasari oleh seni beladiri.
Nicholas Saputra menunjukkan seluruh bakatnya dalam film musikal Siapa Dia itu dengan berakting bahkan bernyanyi.
Aktor Nicholas Saputra memerankan empat karakter dari empat zaman berbeda, masing-masing dengan kisah cinta, tragedi, dan lagu utama tersendiri.
Garin Nugroho mengatakan sejarah sinema adalah sejarah kebangsaan, dan sejarah kebangsaan adalah sejarah para talent, aktris, penyanyi, penari dan sebagainya.
Dalam film Siapa Dia, Morgan Oey berperan sebagai Samo bersama aktris Dira Sugandi yang memerankan Sari.
Disutradarai oleh sutradara Korea Selatan Lee Chang-hee dan sutradara Indonesia Yusron Fuadi, The Verdict mengisahkan hukum yang bisa dimanipulasi oleh uang, koneksi, dan kebohongan.
Banyaknya jenis hantu Indonesia dinilai sebagai salah satu keunikan yang disukai pasar global.
Indonesia berhasil meraih tiga penghargaan di BIFAN+ Awards 2024 yang diselenggarakan di Webtoon Convergence Center, Bucheon, Korea Selatan pada 9 Juli 2024.
Devano Danendra mendapatkan perhatian publik Korea saat menghadiri Pemutaran Film Malam Pencabut Nyawa (Respati) di Korea Selatan
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Beberapa penonton pun terlihat antusias bertanya dengan Produser Siksa Kibur, Tia Hasibuan dan Pemain film Siksa Kubur, Faradina Mufti dalam sesi Question and Answer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved