Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SINEAS Indonesia berjaya di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2024. Indonesia sukses memboyong 3 penghargaan di BIFAN+ Awards 2024 yang berlangsung di Webtoon Convergence Center, Bucheon, Korea Selatan, Selasa (9/7).
Ketiga penerima penghargaan yakni, proyek film Dancing Gale dari sutradara Sammaria Simanjuntak dan produser Nanci Lies Supangkat (DHL Awards), proyek film Virgin Bash dari sutradara Randolph Zaini dan produser Susanti Dewi (Mocha Chai Laboratories Awards), dan proyek film The Heirlooms milik Sutradara Devina Sofiyanti dan produser Giovanni Rahmadeva (Bucheon Award).
Ditemui usai menerima penghargaan, Sammaria dan Nanci mengatakan bahwa penghargaan ini menjadi penyemangat mereka untuk segera memulai produksi proyek film Dancing Gale.
Baca juga : Hadir di BIFAN 2024, Devano Dapat Perhatian Dari Publik Korea
"Semoga dengan Awarda ini menginspirasi para investor untuk segera mewujudkan dancing gale, kami sudah memimpikan ini 10 tahun lebih, jadi award ini berarti banget buat kami," kata Sammaria, Selasa (9/7).
Dari kemenangan ini, Sammaria diperkirakan akan mendapatkan uang sebesar 5 juta won atau sekitar Rp60 juta. Dalam kesempatan itu, Sammaria pun mengucap terima kasih kepada semua pihak khususnya pemerintah yang mensupport Dancing Gale di BIFAN 2024.
Sementra itu, Randolph Zaini mengaku tidak menyangka proyek Virgin Bash bisa menerima penghargaan di BIFAN+ Awards. Mendapatkan hadiah tecnical support berupa sound effect, editing hingga visual effect dari Mocha Chai, Randolph mengatakan bahwa hadiah ini tentu akan berguna untuk proyek Virgin Bash.
Baca juga : Sidharta Tata tidak Menyangka Film Respati akan Sold Out di BIFAN 2024
"Ini tentu akan luar biasa membantu terutama dari sisi fasilitas dan technical support. Pastinya lebih dari motivasi kami lagi (untuk mengerjakan proyek ini)," ujar Randolph.
Disinggung terkait apakah menyangka dapat menerima penghargaan, Randolph mengaku tidak menyangka. Karena sejak awal datang ke BIFAN dia hanya ingin melakukan penjajakan kepada para calon invrstor untuk proyek filmnya tersebut.
"Sama sekali enggak menyangka (dapat awards), karena kami masuk ke dalam festival ini juga masih merasa project ini (virgin bash) sedikit beda dari yang biasa di festival-festival. Jadi bisa mendapat kemenangan ini benar-benar di luar dugaan apalagi memang tujuan awal kami lebih ke networking dan ketemu dengan potensial investor," jelas Randolph.
Baca juga : Possession: Kerasukan Raih Sukses di BIFAN 2024, Razka Robby Ertanto Tertantang Bikin Film Lagi
Senada dengan Randolph, Devina juga tidak menyangka proyek The Heirlooms berhasil mendapat penghargaan. Terlebih dia harus bersaing merebutkan dua penghargaan dari beberapa proyek lain yang memiliki ide luar biasa.
Belum diketahui hadiah apa yang diterima The Heirlooms, tapi Devina menyebut, kemenangan proyek The Heirlooms akan dimanfaatkan untuk keperluan proyek filmnya. Termasuk keperluan mengikuti residensi pemgembangan film.
"Kayaknya bakal dapat semacam Development Money, dan mungkin itu untuk tabungan juga. Deva (Produser) tadi sudah bilang juga kalau uangnya bisa buat pergi-pergi seperti residensi untuk keperluan pengengembangan cerita atau bisa juga untuk produksi," terang Devina.
Sebagaimana di ketahui, BIFAN+ Awards merupakan bagian dari kegiatan Bucheon International Fantastic Film Festival. BIFAN merupakan festival film internasional tahunan yang berfokus pada film-film genre fantasi, thriller, horor, dan misteri. (Z-3)
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, mengatakan, festival ini ditujukan sebagai pengerat hubungan antara Australia dan Indonesia
Media massa di Belanda cukup kagum sekaligus terkejut dengan kemampuan para sineas Indonesia dalam mengeksplorasi sejumlah tema utamanya yang berkaitan dengan kemanusiaan dan keberagaman.
Film ‘Bersama Membangun Negeri’ dengan gaya komedi satirnya mengingatkan kita tentang sejauh mana politisi akan melakukan kebohongan demi mendapatkan kekuasaan.
Menperekraf Sandiaga Uno membuka kesempatan bagi sineas yang ada di Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur untuk berpartisipasi di program Festival Film Bulanan.
Program Festival Film Bulanan yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mengarahkan sineas lokal agar masuk industri perfilman nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved