Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DEVA Mahenra mengatakan dia sangat menyukai bahasa daerah. Hal itu ditunjukkan dengan kefasihannya dalam menggunakan bahasa Makassar dan juga Papua.
Kemampuan pria berusia 34 tahun tersebut dalam berbahasa Makassar dan Papua juga disebabkan masa kecilnya yang sempat tinggal di Makassar dan Papua.
“Gue aslinya Bugis Makassar. Tapi memang dari kecil sejak TK pendidikan gue di Papua. Ya karena dulu kakek gue ada kerjaan di sana, lalu anak-anaknya memutuskan untuk ikut. Begitu pun ketika dia selesai tugas di sana karena sudah cinta dan suka sama Papua, memilih tinggal (di sana) sampai sekarang. Nenek gue masih di Papua,” ungkapnya dalam YouTube Podcast Warung Kopi (PWK).
Baca juga : Saksi Bupati Membramo Tengah Nonaktif Minta Perlindungan LPSK
Lebih lanjut, suami Mikha Tambayong tersebut menambahkan saat kecil dia tinggal di daerah Timika dan sudah fasih berbahasa Papua ditambah juga dengan bahasa Makassar dari kedua orangtuanya.
“Gue bisa bahasa Makassar dan gue itu suka banget bahasa terutama bahasa daerah. Tapi lebih kepada aksen daerah. Kayak Papua itu bahasa beda-beda. Apalagi provinsinya di Papua sudah makin banyak nih. Ada yang ngomongnya ngayun, ada yang biasa aja,” kata Deva.
“Kalau daerah gue tuh ngomongnya biasa aja. Gue itu di Timika. Tadinya Timika itu bagian dari Fakfak sebenarnya. Zaman gue masih kecil seinget gue dulu itu ngurus administrasi ke Fakfak dulu banget. Akhirnya pecah dan udah pisahlah. Karena Timika nya juga sudah semakin besar dan Fakfak gitu-gitu aja,” lanjutnya berkelakar.
Baca juga : Bupati Masih Buron, Tiga Penyuapnya Didakwa Pasal Berlapis
Deva menambahkan, sampai saat ini, dia masih sering berkunjung ke rumah neneknya di Papua. Namun, kepulangannya ke Papua tidak di saat-saat liburan atau hari raya dikarenakan tiket pesawat yang mahal.
“Karena ke sana (Papua) itu harga tiketnya lebih mahal dari pada ke Australia atau ke Jepang kadang-kadang ya, gue mudik tidak di waktu saat mudik. Menghindari akhir tahun, menghindari awal tahun dan menghindari hari raya,” ujar Deva.
Diketahui, saat ini, Deva sedang sibuk mempromosikan film terbarunya Ipar adalah Maut, yang disutradari oleh Hanung Bramantyo. Film yang diadaptasi dari kisah netizen dan viral di media sosial ini akan mulai rilis di bioskop pada 13 Juni 2024 mendatang.
Baca juga : Polri Sebut Teroris JAD di Merauke Pengembangan dari Makassar
“Ini ceritanya dari TikTok awalnya. Terus masuk ke Instagram. Pokoknya dibikin sketsa gitu lah sama kreatornya. Ada salah satu followers nya yang menceritakan kisah nyata dia. Akhirnya coba diceritakan lewat film. Sebelum jadi film tapi udah jadi buku juga dan laris. Kalau gue enggak salah juga orang-orang yang mengalami ini masih ada menurut kreatornya,” tutur Deva.
Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan sinopsis singkat mengenai film yang akan diramaikan oleh Davina Karamoy, Michelle Ziudith, Asri Welas dan lainnya tersebut.
“Kisahnya tentang sebuah keluarga sederhana yang tinggal di salah satu daerah di Jawa, sepasang suami istri yang sudah punya anak satu. Mereka dititipkan oleh sang ibu adik dari si istri ini untuk ikut tinggal. Mereka merasa itu sebuah amanah dan ya sudah harus dilaksanakan. Ikut tinggal bareng lah. Cuma manusia ada limitasi ya. Sekuat apa pun kita kalau diuji terus terusan temboknya ancur juga ya. Akhirnya bablas dan terjadi lah Ipar adalah Maut,” pungkas Deva. (Z-1)
BAHASA berkembang berbanding lurus dengan kelahiran tiap generasi. Gen Alpha yang tumbuh bersama internet, memberikan sumbangsih besar terhadap siniar dunia maya.
Membiarkan anak belajar bahasa sendiri dengan melihat video saja berisiko menghambat perkembangan kemampuan interaksi dan bicara anak.
Setelah berusia tiga tahun, anak biasanya dapat memahami dan membedakan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara.
Anak-anak yang diajari menggunakan bahasa lain di samping bahasa ibu dapat menjadi lebih peka dalam memilih penggunaan kata saat menyampaikan penjelasan.
PELATIH baru timnas Indonesia Patrick Kluivert mengatakan tidak akan terkendala bahasa saat mengarsiteki skuad Garuda nanti. Selain mampu berbahasa Inggris, banyak pemain diaspora
Pengucapan ijab kabul pun tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melafalkan ijab tersebut.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Pemilihan hotel ini menunjukkan kepercayaan Ibu Negara Iriana terhadap tingkat keamanan dan pelayanan yang ditawarkan Hyatt Place Makassar.
Dinas Pariwisata Makassar Memfasilitasi Industri Pariwisata Kota Makassar di MATTA Fair 2024, di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC), Kuala Lumpur, 6 - 8 September.
Terkait aksi pelemparan terhadap bus tim Persija Jakarta, Adnas mengatakan polisi belum menerima laporan sama sekali.
Tampil di hadapan publik sendiri membuat barisan pemain PSM Makassar tampil kesetanan. Buktinya, pada babak pertama, tim asuhan Darije Kalezic itu unggul 3-0.
Seleksi yang digelar di lapangan Bosowa Sport Center (BSC) diikuti 225 pemain muda dari sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, Semarang, Sulawesu Barat,, Maluku dan Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved