Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
FILM Dilan 1983: Wo Ai Ni yang disutradarai Fajar Bustomi dan Piqi Baiq rupanya cukup kesulitan untuk mencari pemeran utama. Di film ini, diceritakan Dilan masih berada di masa sekolah dasar (SD). Ia bertemu dengan Mei Lien, siswi yang baru pindah sekolah dari Semarang ke Bandung.
Sebelum bertemu dengan Muhammad Adhiyat sebagai pemeran Dilan dan Malea Emma, Fajar Bustomi dan Pidi Baiq membutuhkan waktu setahun untuk akhirnya sepakat membawa kedua pemeran anak-anak tersebut menjadi bintang utamanya. Alasan Pidi, Dilan adalah sosok yang khas. Dia harus karakter yang menyenangkan tapi juga ada sisi usil.
“Waktu Fajar Bustomi membawa Adhiyat ke tempat saya, itu sebenarnya prosesnya bolak-balik. Sebenarnya jadi kembali mengingat proses ketika mencari pemeran Dilan di Dilan 1990. Ketika itu bahkan saya sampai cari di mesin pencarian, artis-artis remaja. Saya gelisah, apakah ini orangnya. Waktu itu, Iqbaal, apakah iya, dia orangnya? Masak, joget-joget? (Merujuk Iqbaal Ramadhan yang sempat menjadi anggota grup boyband),” kelakar Pidi Baiq saat konferensi pers perilisan poster dan trailer resmi film Dilan 1983: Wo Ai Ni di CGV mal Paris Van Java Bandung, Senin, (13/5).
Baca juga : Dilan 1983: Wo Ai Ni Sebar Poster Billboard di 40 Titik di Bandung Sekaligus Rilis Trailer
Hal itu, juga terjadi ketika Adhiyat disodorkan sebagai pemeran utama. Pidi harus merenung terlebih dulu untuk akhirnya memutuskan Adhiyat sebagai Dilan masa anak-anak.
“Pada saat menentukan Adhiyat, itu proses casting hampir setahun. Bolak-balik Jakarta-Bandung,” tambah Fajar Bustomi.
Usai menyepakati Adhiyat, lalu tibalah mencari pemeran Mei Lien. Pidi pun ketika itu juga dipusingkan dengan kecocokan pemeran untuk karakter baru di semesta Dilan tersebut.
“Saya cari lah, artis keturunan Tionghoa. Ada nih yang cocok tapi ternyata sudah besar. Lalu tahu-tahu nemu lah Malea Emma. Eh pas udah sreg, ternyata dia di Amerika. Jadi saya serahkan ke Falcon Pictures (rumah produksi Dilan 1983: Wo Ai Ni). Kalau memang profesional ya coba hubungi dong dia dibawa ke Indonesia. Eh ternyata beneran dan bisa, keren! Sebenarnya apa yang kami lakukan ini karena memang tidak mau asal-asalan. Kalau begitu orang-orang bisa kecewa nanti,” lanjut Pidi.
Selain merilis film baru, kini seri novel Dilan pun juga berlanjut. Pidi juga merilis novel terbaru berjudul Dilan 1983: Wo Ai Ni. Judul ini melengkapi dari total lima sekuel yang ada di semesta novel Dilan. (Z-7)
Kenali karakter & aktor di My Liberation Notes! Temukan kisah mereka yang membebaskan diri dari kerasnya hidup.
Kenali para pemain All of Us Are Dead! Temukan profil, peran, dan fakta menarik dari bintang-bintang serial zombie Korea yang mendebarkan ini.
Valerie Thomas, bintang utama dalam film "Romeo Ingkar Janji", berbagi pengalamannya yang menantang dalam memerankan karakter Agatha
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
Lagu Tinggal dari Mawar de Jongh akan menjadi jembatan antara rasa penyesalan, rasa takut akan ditinggal, dan berbagai lapisan emosi manusia lainnya yang cukup kompleks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved