Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
FILM Dilan 1983: Wo Ai Ni yang disutradarai Fajar Bustomi dan Piqi Baiq rupanya cukup kesulitan untuk mencari pemeran utama. Di film ini, diceritakan Dilan masih berada di masa sekolah dasar (SD). Ia bertemu dengan Mei Lien, siswi yang baru pindah sekolah dari Semarang ke Bandung.
Sebelum bertemu dengan Muhammad Adhiyat sebagai pemeran Dilan dan Malea Emma, Fajar Bustomi dan Pidi Baiq membutuhkan waktu setahun untuk akhirnya sepakat membawa kedua pemeran anak-anak tersebut menjadi bintang utamanya. Alasan Pidi, Dilan adalah sosok yang khas. Dia harus karakter yang menyenangkan tapi juga ada sisi usil.
“Waktu Fajar Bustomi membawa Adhiyat ke tempat saya, itu sebenarnya prosesnya bolak-balik. Sebenarnya jadi kembali mengingat proses ketika mencari pemeran Dilan di Dilan 1990. Ketika itu bahkan saya sampai cari di mesin pencarian, artis-artis remaja. Saya gelisah, apakah ini orangnya. Waktu itu, Iqbaal, apakah iya, dia orangnya? Masak, joget-joget? (Merujuk Iqbaal Ramadhan yang sempat menjadi anggota grup boyband),” kelakar Pidi Baiq saat konferensi pers perilisan poster dan trailer resmi film Dilan 1983: Wo Ai Ni di CGV mal Paris Van Java Bandung, Senin, (13/5).
Baca juga : Dilan 1983: Wo Ai Ni Sebar Poster Billboard di 40 Titik di Bandung Sekaligus Rilis Trailer
Hal itu, juga terjadi ketika Adhiyat disodorkan sebagai pemeran utama. Pidi harus merenung terlebih dulu untuk akhirnya memutuskan Adhiyat sebagai Dilan masa anak-anak.
“Pada saat menentukan Adhiyat, itu proses casting hampir setahun. Bolak-balik Jakarta-Bandung,” tambah Fajar Bustomi.
Usai menyepakati Adhiyat, lalu tibalah mencari pemeran Mei Lien. Pidi pun ketika itu juga dipusingkan dengan kecocokan pemeran untuk karakter baru di semesta Dilan tersebut.
“Saya cari lah, artis keturunan Tionghoa. Ada nih yang cocok tapi ternyata sudah besar. Lalu tahu-tahu nemu lah Malea Emma. Eh pas udah sreg, ternyata dia di Amerika. Jadi saya serahkan ke Falcon Pictures (rumah produksi Dilan 1983: Wo Ai Ni). Kalau memang profesional ya coba hubungi dong dia dibawa ke Indonesia. Eh ternyata beneran dan bisa, keren! Sebenarnya apa yang kami lakukan ini karena memang tidak mau asal-asalan. Kalau begitu orang-orang bisa kecewa nanti,” lanjut Pidi.
Selain merilis film baru, kini seri novel Dilan pun juga berlanjut. Pidi juga merilis novel terbaru berjudul Dilan 1983: Wo Ai Ni. Judul ini melengkapi dari total lima sekuel yang ada di semesta novel Dilan. (Z-7)
Kenali karakter & aktor di My Liberation Notes! Temukan kisah mereka yang membebaskan diri dari kerasnya hidup.
Kenali para pemain All of Us Are Dead! Temukan profil, peran, dan fakta menarik dari bintang-bintang serial zombie Korea yang mendebarkan ini.
Valerie Thomas, bintang utama dalam film "Romeo Ingkar Janji", berbagi pengalamannya yang menantang dalam memerankan karakter Agatha
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).
Sharon Stone, aktris berusia 67 tahun, tampil dalam momen langka saat ia muncul di red carpet film terbarunya, Nobody 2 yang disutradarai Timo Tjahjanto.
Menjelang perilisannya pada 28 Agustus, film animasi Panji Tengkorak dibandingkan dengan Merah Putih One for All.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved