Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Nabila Syakieb: Berkuda Bukan Hanya Olahraga, tapi 'Me Time' Terbaik

Devi Harahap
18/4/2024 14:05
Nabila Syakieb: Berkuda Bukan Hanya Olahraga, tapi 'Me Time' Terbaik
Bagi aktris Nabila Syakieb, berkuda bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga waktu untuk dirinya sendiri.(Instagram)

LAMA tak muncul di layar kaca, aktris dan model Nabila Syakieb ternyata tengah menekuni hobi berkudanya, meski di tengah berbagai kesibukannya sebagai selebriti sekaligus istri dan ibu. Nabila selalu mencari waktu luang untuk pergi berkuda dalam sepekan, baginya berkuda merupakan waktu “me time” terbaik.

“Saat ini yang paling istiqomah adalah menjalani hobi berkuda aku biasanya berkuda setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu, jadi 5 kali dalam seminggu. Buat aku mungkin kalau berkuda itu jatuhnya bukan olahraga tapi lebih ke karena aku hobi banget jadi jatuhnya lebih seperti “me time” karena kalau dalam seminggu nggak olahraga itu sepertinya agak kurang,” ujar Nabila Syakieb seperti dilansir dari Youtube TSMedia pada Kamis (18/4).

Bukan hanya Nabila Syakieb, sang suami Reshwara juga hobi berkuda dan mempunyai sebuah ranch lengkap beserta kandang dan lintasan berkuda sendiri. Ranch milik suami Nabila Syakieb itupun juga jadi langganan tempat bagi banyak selebriti yang hobi berkuda.

Baca juga : Rumah Cara Delevingne di Los Angeles Ludes Terbakar

“Kebetulan suamiku itu juga hobi berkuda jadi terkadang juga menghabiskan waktu dengan suami juga lewat berkuda. Jadi dulu itu aku memang hobi berkuda, ketemu sama suami juga di dunia perkudaan, kebetulan bapaknya dia itu owner salah satu tempat pertandingan kuda jadi akhirnya bertemu di sana,”

Perempuan 38 tahun itu mengatakan memiliki kuda pribadi yang biasa dipakai untuk berkuda. Ia pun memberikan beberapa tips bagi orang-orang yang berencana membeli kuda untuk memudahkan dalam menjalani hobi olahraga berkuda. Menurutnya, membeli dan memelihara kuda sama halnya seperti merawat kucing dan anjing, hewan-hewan tersebut akan lebih jinak jika dipelihara sejak kecil.

“Jadi aku itu punya kuda sendiri karena kebetulan kudanya itu aku pelihara dari bayi. Kalau menurut aku ketika kalian ingin membeli kuda lebih baik yang sudah mature “dewasa” seperti mulai dari usia 7 tahun ke atas, sebab dia udah less dangerous. Tapi kalau kudanya di bawah 7 tahun atau masih kecil juga agak repot dan besar resikonya, apalagi aku juga seorang Ibu yang masih harus mengurus anak-anak yang masih kecil,” imbuhnya.

Baca juga : Faradina Mufti Merasa Beruntung Jadi Bintang Utama Film Siksa Kubur

Perempuan yang sudah hobi berkuda sejak sekolah dasar itu menepis adanya anggapan bahwa olahraga berkuda merupakan olahraga yang ekslusif, baginya biaya dari berbagai jenis olahraga relatif sesuai dengan manfaat dan kebutuhan yang diperlukan.

“Ada anggapan olahraga kuda itu mahal tapi menurutku semua olahraga itu relatif dan ada plus-minusnya. Maksudnya kalau kita bicara berkuda mahal tapi ternyata golf juga mahal banget seperti ada membership apa segala macamnya itu mahal banget, Pilates juga per-sesi itu mahal,” jelasnya.

Kakak dari Ali Syakieb itu membebankan biaya Rp500 ribu - Rp600 ribu untuk satu sesi selama satu jam, termasuk pelatih. 

Baca juga : Nikita Willy Alami Keguguran di Usia 7 Minggu Kehamilan

“Kalau latihan berkuda di tempat yang proper memang lebih baik, kudanya juga akan dilatih jadi lebih rideable dan kalau untuk orang-orang yang baru belajar kuda ‘riding school’ itu biasanya kudanya juga lebih jinak dan lebih mudah dikendalikan,” katanya.

Lebih lanjut, Nabila mengatakan awal mula perkenalannya dengan kuda dimulai sejak masa sekolah dasar. Ia bercerita bahwa keluarga lah yang pertama kali mengenalkannya pada olahraga berkuda, hingga akhirnya ia menekuninya di sekolah berkuda.

“Jadi papa aku dulu di villanya ada ada kuda tapi memang bukan kuda yang well train untuk dinalkin, lebih ke lebih peliharaan aja. Terus aku dari kecil suka naik kuda-kuda di Puncak yang muter-muter, dari sana mama melihat bahwa aku ini memang passion di berkuda, akhirnya Ibu masukin aku ke sekolah berkuda, jadilah hobi sekarang,” tuturnya.

Baca juga : Aktris dan Model Lee Sung-kyung Debut Solo Jadi Penyanyi

Kendati demikian, konsisten dalam menjalankan olahraga berkuda menurutnya tidak muda. Terlebih lagi berkuda merupakan jenis olahraga yang ekstra energi dan memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi serta keberanian yang kuat.

“Banyak orang yang mau berkuda, beberapa orang mungkin mampu membeli kuda dan mampu bayar latihan berkuda tapi pada akhirnya mentalnya kuat atau enggak karena untuk olahraga berkuda gitu kalo penakut banget nggak akan bisa bertahan, pada akhirnya meskipun berkuda lagi hype dan orang pada mau mencoba tapi pada akhirnya akan ada seleksi alam dia mau bertahan atau enggak dengan hobi berkudanya,” jelasnya.

Meskipun demikian, Nabila tak menafikkan harga kuda yang proper untuk ditunggangi memang terbilang cukup tinggi di pasaran. Namun, ia menjelaskan harga kuda bervariasi mulai dari puluhan juta hingg ratusan miliar.

“Harga kuda rider yang bagus itu range-nya sekitar 100 juta, ada yang dibawah itu tapi mungkin kurang oke untuk dikendarai. Sedangkan harga kuda yang kayak orang-orang para atlet internasional itu bisa unlimited puluhan miliar bahkan ratusan miliar,” ujarnya.

Ibu dengan satu anak itu mengatakan pernah mengalami hal yang tak mengenakkan saat menjalani hobi berkudanya. Pernah satu kali, ia dibawa kabur kuda hingga akhirnya terjatuh, namun hal itu tak menyurutkan keinginan untuk terus menjalankan hobinya.

“Aku pernah saat berkuda lalu lost control dan dibawa kuda pergi, saat seperti itu memang bahaya karena akan helpless, kalau sudah terjadi maka antisipasinya adalah harus tetap duduk rileks dan tenang supaya bisa berpikir, jangan menjerit karena justru kuda akan semakin panik. Berkuda memang melatih kita untuk tetap fokus dan tenang dalam kondisi apapun,” katanya.

Menurut Nabila, banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan olahraga berkuda, selain faktor ketenangan yang harus dimiliki sang pengemudi, hal itu juga ditentukan oleh keadaan kuda, dalam hal ini faktor makanan kuda menjadi penentu sikap kuda saat dikendarai.

“Tapi namanya kita dealing dengan animal pasti errornya ada tapi harus lebih diminimalisir, karena dalam dunia kuda itu unsur pakan yang sesuai porsi aja sangat penting untuk diperhatikan, kalau pakan yang kita berikan salah maka energi kudanya akan terlalu besar atau terlalu kecil tentunya itu berbahaya untuk penunggang,” katanya.

Di lain sisi, Nabila kerap kali merasa risau saat ada orang yang beranggapan bahwa berkuda itu bukan olahraga karena dianggap hanya duduk saja di atas kuda, padahal menurutnya berkuda harus ekstra dalam menggerakkan berbagai tubuh.

“Berkuda itu olahraga yang ‘full body workout’ karena kaki, paha dan perut harus bergerak sampai otak juga harus berpikir untuk mencari rutenya jadi tidak hanya duduk-duduk karena kudanya nggak akan gerak,” jelasnya.

Selain hobi, Nabila juga kerap kali menjadikan aktivitas berkuda sebagai aktivitas yang menghasilkan uang dengan mengikuti berbagai pertandingan. Kendari bukan seorang atlet profesional namun ia mengaku beberapa kali pernah mengikuti kompetisi dan kejuaraan.

“Aku itu kategorinya bukan atlet tapi seseorang yang sangat hobi berkuda dan bonusnya sesekali suka bertanding aja di tataran lokal, karena kalau beneran jadi atlet berkuda itu memang harus komitmen, latihannya harus benar-benar serius dan persiapkan mental yang juga sangat penting,” pungkasnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya