Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SYDNEY Sweeney memberikan tanggapan mengenai komentar pedas dari produser veteran Hollywood, Carol Baum, mengenai ketidakmampuannya berakting dan juga jejak karirnya dalam film.
“Betapa sedihnya seorang perempuan yang seharusnya saling berbagi keahlian dan pengalaman, tapi malah memilih untuk menyerang perempuan lain,” ungkap perempuan berusia 26 tahun tersebut sebagaimana dilansir People.
Diketahui, Baum ketika melakukan diskusi dengan kritikus film The New York Times Janet Maslin di Pleasantville, New York, mengkritik kemampuanSweeney berakting.
Baca juga : Shenina Cinnamon Dambakan Ekosistem Perfilman yang Ramah Perempuan
“Jika hal tersebut merupakan yang telah dia lakukan selama beberapa dekade berkarir di industri ini dan dia merasa pantas mengucapkan hal tersebut, itu memalukan. Untuk meremehkan sesama perempuan secara tidak adil,” tegasnya.
Diketahui, baru-baru ini Sweeney telah memproduksi dan membintangi film Anyone But You dan juga Immaculate.
Baum pun membahas mengenai film tersebut khususnya mengenai Anyone But You.
Baca juga : Film Horor The Watchers Rilis Teaser Trailer
“Ada seorang aktris yang disukai semua orang sekarang Sydney Sweeney. Saya tidak mengerti Sydney Sweeney. Saya sedang menonton film Sydney Sweeney di pesawat (Anyone but You) karena saya ingin menontonnya. Saya ingin tahu siapa dia dan mengapa semua orang membicarakannya. Saya menonton film yang tidak dapat ditonton ini, maaf kepada orang-orang yang menyukai komedi romantis ini,” ujar Baum.
Baum, yang juga seorang guru besar di Universitas California Selatan menambahkan bahwa dirinya juga sering membicarakan Sweeney dengan kelasnya.
“Saya berkata kepada kelas saya, jelaskan gadis ini kepada saya. Dia tidak cantik, dia tidak bisa berakting. Apa karena dia begitu seksi? Tidak ada yang bisa menjelaskan jawabannya,” tuturnya.
Kendati demikian, Baum rupanya telah menyesali komentar itu dan menjelaskan bahwa dia biasanya tidak berbicara negatif tentang seorang aktor seperti itu. (Z-3)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Hasan Nasbi menegaskan pemerintah tidak antikritik terhadap pendapat publik. Pemerintah terbuka dan siap memperbaiki diri jika mendapat kritik dari publik.
Menpora Dito Ariotedjo merespons kritik yang muncul dari mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, terkait pemberian jam tangan mewah Rolex oleh Presiden Prabowo Subianto pada Timnas
Mbappe Jadi Sasaran Kritik usai Madrid Disingkirkan Arsenal
Mantan Presiden AS Joe Biden mengecam pemerintahan penggantinya yang dianggap membawa kerusakan besar dalam waktu kurang dari 100 hari.
Apabila akun milik TNI ikut menyebarkan kritik atas aspirasi publik soal RUU TNI, TNI tak akan tinggal diam.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kepolisian tidak antikritik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved