Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
UNIVERSAL Music Group (UMG) melontarkan ancaman serius kepada TikTok, salah satu platform media sosial terbesar di dunia, bahwa mereka akan menarik seluruh lagu mereka dari platform tersebut. Ancaman itu muncul setelah terjadi kebuntuan dalam negosiasi antara UMG dan TikTok terkait kompensasi bagi artis dan penulis lagu.
Dalam sebuah surat terbuka, UMG menuduh TikTok berusaha membangun bisnis musik tanpa membayar nilai yang adil untuk musik yang mereka gunakan di platform mereka.
“Mereka belum menyetujui syarat-syarat perjanjian baru. Setelah perjanjian yang berlaku berakhir, Universal Music Group, termasuk Universal Music Publishing Group, akan menghentikan izin konten mereka untuk layanan TikTok dan TikTok Music,” ujar UMG dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca juga : Inovasi Pemasaran, Momogi Rangkul Anak Kalangan Selebritas
Meskipun kedua belah pihak telah duduk bersama untuk membahas perjanjian baru, perjanjian yang ada masih belum diperbaharui, menyisakan sejumlah isu sensitif yang belum terselesaikan.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam negosiasi adalah kompensasi yang tepat bagi artis dan penulis lagu. UMG menekankan pentingnya memberikan kompensasi yang setimpal untuk karya-karya seni yang digunakan di platform tersebut, sementara TikTok mencoba memaksa mereka menerima kesepakatan dengan nilai yang jauh lebih rendah dari yang sebelumnya disepakati.
“Pada akhirnya, TikTok berupaya untuk mengembangkan bisnis berbasis musik tanpa membayar nilai yang adil untuk musik tersebut," tambah UMG
Baca juga : Lagu Negeri di Awan Di-Remastered dan Dirilis di Platform Digital
Selain itu, isu keselamatan dari bagi pengguna dan perlindungan terhadap artis dari bahaya kecerdasan buatan juga menjadi perhatian dalam negosiasi tersebut.
UMG menyatakan keprihatinan mereka terhadap keamanan dan privasi pengguna TikTok, serta risiko yang mungkin timbul dari penggunaan kecerdasan buatan dalam menyajikan konten musik.
Menanggapi ancaman tersebut, TikTok mengeluarkan pernyataan yang mengecam tindakan UMG. Mereka menyatakan UMG menempatkan keserakahan mereka di atas kepentingan artis yang mereka wakili.
Baca juga : Laporan TikTok: Konsumen di Tanah Air Kian Prioritaskan Nilai dari pada Harga
TikTok menegaskan mereka telah menjadi platform yang sangat penting bagi promosi dan penemuan bakat bagi artis di seluruh dunia, dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif setiap bulannya.
Namun, meskipun memiliki pengguna yang besar, TikTok hanya menyumbang sekitar 1% dari total pendapatan Universal Music Group. Ini menunjukkan bahwa kepergian UMG dari platform tersebut dapat memiliki dampak besar terhadap keseluruhan pendapatan TikTok.
Selain itu, UMG juga mencatat adanya masalah lain di TikTok, termasuk jumlah besar rekaman yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan di platform tersebut dan kurangnya upaya untuk menangani pelanggaran hak cipta musik artis.
Baca juga : Matrix Indonesia Gelar Kompetisi Hairdresser Nasional
Keputusan UMG untuk menarik katalog lagu mereka dari TikTok akan memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi pengguna TikTok yang kehilangan akses ke lagu-lagu favorit mereka, tetapi juga bagi industri musik secara keseluruhan.
Hal ini dapat memicu perubahan besar dalam dinamika antara label rekaman dan platform media sosial dalam industri musik digital yang terus berkembang.
Diketahui para musisi yang berada di bawah naungan Universal Music Group melibatkan nama-nama besar seperti Taylor Swift, Bad Bunny, Sting, The Weeknd, Alicia Keys, SZA, Steve Lacy, Drake, Billie Eilish, Kendrick Lamar, Rosalía, Harry Styles, Ariana Grande, Justin Bieber, Adele, U2, Elton John, J Balvin, Brandi Carlile, Coldplay, Pearl Jam, Bob Dylan, dan Post Malone.
Baca juga : Selena Gomez Rehat dari Medsos dan Berencana Pensiun Jadi Penyanyi
Dengan kedua belah pihak tetap teguh pada posisi mereka, sementara lagu-lagu dari penyanyi tersebut akan ditarik mulai Rabu (31/1). Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan ketegangan yang terjadi di balik layar dalam bisnis musik modern. (AFP/Z-1)
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual
Tahun ini, perayaan #Serunya17an semakin istimewa dengan hadirnya TikTok One, solusi kreatif terpadu yang dirancang untuk memudahkan kolaborasi antara brand dan kreator.
Andre Rosiade mengatakan anaknya akan datang langsung ke Bareskrim Polri meluapkan akun TikTok dengan nama @ibaratbradprittt.
Sebanyak lima pelaku usaha makanan dari berbagai daerah akan dipilih untuk mengikuti pelatihan intensif, pendampingan bisnis, hingga kesempatan promosi di TikTok Shop dan Tokopedia.
Layanan idari Everpro ni hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan para pengiklan digital yang selama ini sering mengalami kendala beriklan di Tiktok.
Status Mall membuat penjual tampil lebih strategis dalam consumer journey, misalnya di banner utama, sehingga visibilitas, kepercayaan, dan transaksi bisa naik signifikan.
Literasi digital, regulasi perlindungan anak, dan penindakan konten berbahaya jadi strategi ciptakan ruang digital yang aman
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved