Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AKTOR Rio Dewanto, saat ini, tengah menjadi perbincangan terkait perannya sebagai teroris di film aksi 13 Bom di Jakarta. Kali ini, penampilan ayah satu anak itu tampak berbeda dibanding peran-peran sebelumnya. Melalui film ini, penonton dapat mengenali Rio Dewanto sebagai Arok, pemimpin kelompok teroris berdarah dingin.
Di luar dari kesibukannya sebagai aktor, suami dari aktris Atiqah Hasiholan itu juga dikenal sebagai family man sekaligus pengusaha. Menjalani berbagai peran dalam hidup tentunya butuh komitmen tersendiri agar semua bisa berjalan dengan seimbang.
Ketika sudah menyelesaikan proses syuting, Rio banyak memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarganya. Bagi Rio, menyeimbangkan karir dengan kehidupan pribadinya bersama keluarga merupakan hal penting yang tak bisa ditawar.
Baca juga: Dalami Karakter Arok di 13 Bom di Jakarta, Rio Dewanto Mengaku Jadi Manipulatif
“Pastinya ada hal-hal yang perlu diprioritaskan. Gue ninggalin handphone, ya gue prioritaskan untuk film, yang terbaru ini 13 Bom di Jakarta. Tapi, ketika project ini selesai, keluarga gue jadi prioritas utama,” ujar pria kelahiran 28 Agustus itu.
Hal serupa juga dilakukan saat bekerja sama mengelola usahanya.
“Dari beberapa usaha yang gue jalani, memang dari awal gue sudah bilang ke partner gue, ke siapa pun yang terlibat usaha itu, bahwa pekerjaan utama gue itu seni peran. Gue bisa membuat usaha ini juga karena gue melakukan seni peran, jadi nggak mungkin hal itu jadi prioritas yang akhir. Ketika gue dapat job (film), itu akan jadi prioritas gue. Jadi, usaha itu terjadi dengan mereka yang sudah mengerti (kondisi) itu. Yang penting, jujur dan terbuka,” tegas Rio.
Baca juga: Rio Dewanto dan Kelompok Teroris Bombardir Ibu Kota di Trailer Perdana 13 Bom Di Jakarta
Kesungguhan Rio Dewanto dalam menyeimbangkan hidup dan pekerjaan menunjukkan profesionalitas yang tak diragukan lagi. Bahkan, Ganindra Bimo dan Ardhito Pramono mengakui, saat memerankan karakter Arok, Rio benar-benar berhasil menebarkan aura dominan dan mengancam yang membuat keduanya ketakutan.
Film bergenre aksi-spionase besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini menggambarkan Jakarta, kota metropolitan yang seketika menjadi kelam karena sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta.
Adegan baku tembak, perkelahian, car chase hingga ledakan dahsyat meramaikan film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko tersebut.
Keseruan demi keseruan dibawakan dengan intens sekaligus apik oleh Rio Dewanto bersama deretan aktor berbakat seperti Ganindra Bimo, Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Putri Ayudya, Rukman Rosadi, Niken Anjani dan banyak lagi. (RO/Z-1)
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
Lagu Tinggal dari Mawar de Jongh akan menjadi jembatan antara rasa penyesalan, rasa takut akan ditinggal, dan berbagai lapisan emosi manusia lainnya yang cukup kompleks.
Menurut Rio Dewanto, tantangan utama dalam proyek ini adalah menggambarkan karakter yang berada dalam keadaan bingung, hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
Rio Dewanto sendiri selalu membintangi film-film seru dan hits di Indonesia. Ia sudah memulai kiprahnya di dunia perfilman sejak tahun 2008 hingga kini.
CKCKCK First Series menceritakan enam kisah cinta problematik, mulai dari perceraian, persahabatan, percintaan, pekerjaan hingga gejolak rumah tangga yang tabu untuk diceritakan.
KARINA Salim beradu akting dengan Rio Dewanto dalam serial CkCkCk First Series '6 Kisah Cinta Problematik'.
Lutesha mengaku harus mempelajari cara mengemudi mobil manual dan menjalani workshop drifting selama sebulan penuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved