Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mouly Surya Raih Penghargaan Akira Kurosawa

Basuki Eka Purnama
01/11/2023 09:51
Mouly Surya Raih Penghargaan Akira Kurosawa
Mouly Surya saat menerima penghargaan di ajang Festival Film Internasional Tokyo(Instagram @moulysurya)

SUTRADARA Indonesia Mouly Surya menjadi sutradara perempuan pertama yang meraih penghargaan Akira Kurosawa di ajang Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2023 di Tokyo, Selasa (31/10) malam.

"Ini adalah penghargaan pertama saya dan betapa luar biasanya (tropi) ini terukir nama besar dalam sinema Asia. Ini adalah Akira Kurosawa. Terima kasih banyak," kata Mouly dalam sambutannya saat menerima penghargaan.

Mouly dinilai sebagai salah satu sutradara muda yang berpengaruh dan memberikan kontribusi bagi dunia perfilman dan diharapkan dapat memandu industri film di masa depan.

Baca juga: Mouly Surya Lanjutkan Syuting Film Perang Kota

Nama sutradara itu tidak terlepas dari karya fenomenal Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak. yang mengantarkannya meraih berbagai penghargaan.

"Saat saya membuat film Marlina, Si Pembunuh Empat Babak, karya-karya Kurosawa ada dalam pikiran saya ketimbang kritik dan klaim penonton yang mengatakan itu dipengaruhi Quentin Tarantino," kata Mouly, yang didampingi produser Rama Adi.

Dia menyebut film-film Kurosawa, seperti Seven Samurai (1954) dan Rashomon (1950)-lah yang menginspirasi film yang dibintangi Marsha Timothy itu.

Baca juga: Film Karya Mouly Surya dapat Subsidi dari Pemerintah Prancis

Mouly merupakan sutradara perempuan pertama yang menerima penghargaan itu sejak anugerah itu diberikan pada 2004.

Sempat vakum selama 14 tahun, anugerah itu diberikan kembali dan nama Mouly Surya kini bersanding dengan sutradara kenamaan dunia, seperti Steven Spielberg dan Yoji Yamada (2004), Hou Hsiao-hsien (2005), Milos Forman dan Kon Ichikawa (2006), David Puttnam (2007) serta Nikita Mihalkov dan Chen Kaige (2008).

"Sebagai seorang yang suka cerita cinta, manga, anime dan kemudian pembuatan film saya tidak pernah berani untuk bermimpi nama sama akan bersanding dalam satu kalimat dengan Akira Kurosawa," katanya.

Mouly teringat saat dia belia yang jauh dari bayangan memimpin satu set film.

"Ternyata beberapa dekade setelahnya, saya menerima penghargaan ini dan persepsi itu berubah. Ini adalah kehormatan bagi saya dan saya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam seleksi Tokyo International Film Festival atas kontribusi Anda membuat perubahan itu," katanya.

Dia berharap banyak sineas muda, terutama perempuan yang mendapatkan penghargaan serupa ke depannya.

Mouly mengawali debut lewat film Fiction yang meraih empat penghargaan, termasuk Best Picture pada Festival Film Indonesia pada 2008.

Film keduanya What They Don't Talk About When They Talk About Love juga mengisi layar lebar TIFF 2013 dan terpilih dalam Festival Film Sundance.

Baru-baru ini, film itu kembali menghiasi layar lebar Festival Film Internasional Busan setelah 10 tahun tayang perdana di festival yang sama.

Pada 2017, film populer Marlina the Murderer in Four Acts, yang ditayangkan perdana di Festival Film Cannes, diliris di bioskop-bioskop 14 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada dan Jepang.

Film itu juga memenangi Grand Prize pada Tokyo Filmex dan terpilih mewakili film Indonesia dalam penghargaan Oscar untuk kategori Best Foreign Film.

Salah satu juri yang juga peraih Akira Kurosawa Award pada 2004 Yoji Yamada mengatakan Mouly Surya berhasil menyampaikan cerita yang kuat dan dinamis lewat film Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak.

"Dengan begitu, dia mengubah citra film Indonesia dan untuk itu kami memutuskan untuk memberikan penghargaan ini kepada Gu Xiaogang dan Mouly Surya," katanya.

Penghargaan Akira Kurosawa tahun ini hanya diberikan kepada dua sineas, satu penerima lainnya adalah sutradara muda asal Tiongkok Gu Xiaogang lewat film Dwelling in the Fuchun Mountains, yang tayang perdana di Festival Film Cannes 2019.

Akira Kurosawa adalah sutradara sekaligus produser dan penulis skenario kenamaan Jepang yang telah menyutradarai 30 judul film sepanjang 57 tahun perjalanan kariernya.

Pada 1989, dia meraih Academy Award Pencapaian Seumur Hidup untuk prestasi sinematik yang berpengaruh bagi industri perfilman dunia. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya