Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FILM terbaru karya sutradara Mouly Surya, Perang Kota, mendapatkan subsidi Aide aux cinémas du monde dari Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri Prancis, yang dikelola Centre National du Cinéma et de l'Image Animée (CNC) dan Institut Français.
Perang Kota menjadi satu dari enam film yang mendapatkan subsidi itu dari kategori sutradara berpengalaman lebih dari dua film.
Perang Kota diadaptasi dari novel sastra klasik Indonesia, Jalan Tak Ada Ujung, karya Mochtar Lubis, yang diterbitkan pertama kali pada 1952.
Baca juga: James Gunn Bantu Satukan DC Universe
Film ini bercerita tentang Isa - seorang pahlawan perang impoten dan juga guru sekolah di Jakarta – yang mencoba meraih kembali kejayaan lamanya demi sejumlah uang dalam misi meledakan sebuah bioskop untuk membunuh seorang jenderal Belanda, sementara Belanda dan Inggris berkolaborasi untuk menjajah Indonesia kembali pasca-Perang Dunia II.
“Ini menandai proyek kedua kami yang mendapat dukungan dari salah satu funding terpenting di industri film, Cinema du Monde. Dukungan ini akan memungkinkan keterlibatan teknisi dan professional film terbaik dari Prancis untuk bergabung dengan tim produksi kami,” kata produser Rama Adi, dalam siaran resmi.
Subsidi itu diberikan melalui mitra koproduksi asal Prancis Isabelle Glachant dari Shasha and Co Production, dan memiliki syarat 50% dari dana itu harus dikeluarkan untuk jasa dari Prancis.
Ini merupakan kerja sama koproduksi kedua antara Cinesurya dengan Shasha and Co Production, setelah sebelumnya sama-sama menggarap Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak pada 2017.
"Merupakan kegembiraan yang luar biasa untuk bekerja dengan Mouly di Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak, dan melihatnya menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Director’s Fortnight Cannes. Saya senang bisa kembali bergabung menjadi tim produser yang terlibat dalam proyek baru ini. Proyek film Perang Kota adalah tantangan artistik dan produksi, tempat yang sempurna untuk bakat Mouly Surya," ujar Isabelle Glachant.
Film Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak baru saja diumumkan masuk seleksi program khusus 10 film Asia terbaik oleh sutradara perempuan di Busan International Film Festival yang akan diselenggarakan pada Oktober tahun ini.
Termasuk dalam daftar tersebut antara lain dua nominasi Piala Oscar untuk film asing terbaik, Salaam Boombay (1988, India) dari sutradara Mira Nair dan Capernaum (2018, Libanon) dari sutradara Nadnie Labaki.
Cinemas du Monde memiliki komite yang memilih proyek berdasarkan skenario film dengan kriteria penilaian seperti kualitas artistik, kemampuan menunjukan sudut pandang dan ide baru dalam skenarionya serta visi sutradara.
“Prancis selama beberapa dekade melekat pada ko-produksi internasional yang memberi ruang dan dukungan bagi sutradara non-Prancis untuk mewujudkan visi dan cerita mereka sendiri. Saya sangat menantikan kami dapat melakukan perjalanan ke Indonesia dan berpartisipasi dalam petualangan baru ini," imbuh Isabelle.
Produser Eksekutif Willawati dari Kaninga Pictures mengatakan pihaknya sangat antusias bisa kembali mendukung visi terbaru sutradara Mouly Surya. Dukungan yang diberikan pemerintah Prancis ini menunjukan film Indonesia semakin diakui dan didukung di kancah internasional.
Film ini diproduseri oleh Rama Adi, Fauzan Zidni dan Chand Parwez Servia dan merupakan koproduksi internasional antara Cinesurya, Starvision, Kaninga Pictures, Shasha and Co- production (Prancis), Giraffe Pictures (Singapura), Volya Films (Belanda), DuoFilm (Norwegia) dan Epic Media (Filipina).
Saat ini, Mouly edang berada di Amerika Serikat (AS) untuk mempersiapkan produksi film bergenre action-thriller, Trigger Warning, yang dibintangi Jessica Alba.
Trigger Warning, rencananya, akan tayang di layanan streaming Netflix. Nama besar lainnya dalam film itu adalah Basil Iwanyk dan Erica Lee dari rumah produksi Thunder Road.
Basil adalah produser di balik franchise John Wick, Sicario, dan Wind River. Selain itu, Josh Olson dan John Brancato adalah orang di balik skenario film ini. (Ant/OL-1)
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan harapannya agar Prancis menentang campur tangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan kemenangan tersebut, Spanyol akan menantang Portugal, juara Nations League 2019 dalam perebutan trofi tahun ini.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Arwani Thomafi mengatakan dukungan Indonesia untuk Palestina tetap harus menjadi prioritas sesuai mandat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Mouly mengemukakan bahwa berbincang-bincang dengan sejarawan membantunya menentukan perspektif dalam mengadopsi cerita dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis itu menjadi film.
Keunikan film Perang Kota juga terletak pada rasio aspeknya, yang menggunakan format layar 4:3, berbeda dengan format layar umum film layar lebar, yaitu 16:9 atau 21:9.
Mouly Surya menulis skenario film Perang Kota dengan mengadaptasi secara bebas cerita dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, yang pertama kali diterbitkan 1952.
FILM Perang Kota (This City Is A Battlefield) akan menjadi film penutup International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
"Enggak nyangka juga dulu ngefans sama dia di zaman Dark Angel ketika aku masih SMA. Kala itu, dia lagi rising-rising-nya," kata Mouly.
Mouly mengaku tidak sabar memvisualisasikan cerita yang diadaptasi dari novel klasik Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved