Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM terbaru karya sutradara Mouly Surya, Perang Kota, mendapatkan subsidi Aide aux cinémas du monde dari Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri Prancis, yang dikelola Centre National du Cinéma et de l'Image Animée (CNC) dan Institut Français.
Perang Kota menjadi satu dari enam film yang mendapatkan subsidi itu dari kategori sutradara berpengalaman lebih dari dua film.
Perang Kota diadaptasi dari novel sastra klasik Indonesia, Jalan Tak Ada Ujung, karya Mochtar Lubis, yang diterbitkan pertama kali pada 1952.
Baca juga: James Gunn Bantu Satukan DC Universe
Film ini bercerita tentang Isa - seorang pahlawan perang impoten dan juga guru sekolah di Jakarta – yang mencoba meraih kembali kejayaan lamanya demi sejumlah uang dalam misi meledakan sebuah bioskop untuk membunuh seorang jenderal Belanda, sementara Belanda dan Inggris berkolaborasi untuk menjajah Indonesia kembali pasca-Perang Dunia II.
“Ini menandai proyek kedua kami yang mendapat dukungan dari salah satu funding terpenting di industri film, Cinema du Monde. Dukungan ini akan memungkinkan keterlibatan teknisi dan professional film terbaik dari Prancis untuk bergabung dengan tim produksi kami,” kata produser Rama Adi, dalam siaran resmi.
Subsidi itu diberikan melalui mitra koproduksi asal Prancis Isabelle Glachant dari Shasha and Co Production, dan memiliki syarat 50% dari dana itu harus dikeluarkan untuk jasa dari Prancis.
Ini merupakan kerja sama koproduksi kedua antara Cinesurya dengan Shasha and Co Production, setelah sebelumnya sama-sama menggarap Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak pada 2017.
"Merupakan kegembiraan yang luar biasa untuk bekerja dengan Mouly di Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak, dan melihatnya menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Director’s Fortnight Cannes. Saya senang bisa kembali bergabung menjadi tim produser yang terlibat dalam proyek baru ini. Proyek film Perang Kota adalah tantangan artistik dan produksi, tempat yang sempurna untuk bakat Mouly Surya," ujar Isabelle Glachant.
Film Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak baru saja diumumkan masuk seleksi program khusus 10 film Asia terbaik oleh sutradara perempuan di Busan International Film Festival yang akan diselenggarakan pada Oktober tahun ini.
Termasuk dalam daftar tersebut antara lain dua nominasi Piala Oscar untuk film asing terbaik, Salaam Boombay (1988, India) dari sutradara Mira Nair dan Capernaum (2018, Libanon) dari sutradara Nadnie Labaki.
Cinemas du Monde memiliki komite yang memilih proyek berdasarkan skenario film dengan kriteria penilaian seperti kualitas artistik, kemampuan menunjukan sudut pandang dan ide baru dalam skenarionya serta visi sutradara.
“Prancis selama beberapa dekade melekat pada ko-produksi internasional yang memberi ruang dan dukungan bagi sutradara non-Prancis untuk mewujudkan visi dan cerita mereka sendiri. Saya sangat menantikan kami dapat melakukan perjalanan ke Indonesia dan berpartisipasi dalam petualangan baru ini," imbuh Isabelle.
Produser Eksekutif Willawati dari Kaninga Pictures mengatakan pihaknya sangat antusias bisa kembali mendukung visi terbaru sutradara Mouly Surya. Dukungan yang diberikan pemerintah Prancis ini menunjukan film Indonesia semakin diakui dan didukung di kancah internasional.
Film ini diproduseri oleh Rama Adi, Fauzan Zidni dan Chand Parwez Servia dan merupakan koproduksi internasional antara Cinesurya, Starvision, Kaninga Pictures, Shasha and Co- production (Prancis), Giraffe Pictures (Singapura), Volya Films (Belanda), DuoFilm (Norwegia) dan Epic Media (Filipina).
Saat ini, Mouly edang berada di Amerika Serikat (AS) untuk mempersiapkan produksi film bergenre action-thriller, Trigger Warning, yang dibintangi Jessica Alba.
Trigger Warning, rencananya, akan tayang di layanan streaming Netflix. Nama besar lainnya dalam film itu adalah Basil Iwanyk dan Erica Lee dari rumah produksi Thunder Road.
Basil adalah produser di balik franchise John Wick, Sicario, dan Wind River. Selain itu, Josh Olson dan John Brancato adalah orang di balik skenario film ini. (Ant/OL-1)
BILA membicarakan hubungan internasional, kita tak boleh melepaskan segala bentuk implementasi dan instrumen yang menyertainya. Festival de Cannes (FDC) milik Prancis ialah contoh.
Festival budaya urban dan street culture dari Prancis, DRP pertamakali hadir di Summarecon Mall Serpong (SMS) Gading Serpong Tangerang, selama 10 hari mulai 26 Juli hingga 4 Agustus 2024.
Dua brand mode Indonesia yang berpartisipasi dan siap memasuki pasar mode internasional, yaitu Enigma dan Senses.
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Mengucapkan “bonjour” saat berada di Prancis sangat penting untuk mendapatkan perlakuan baik.
Pada pelabuhan tua Venesia, kudengar ratapan Toreador yang malang.
Mouly mengaku tidak sabar memvisualisasikan cerita yang diadaptasi dari novel klasik Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Penghargaan itu diberikan kepada sineas yang telah menciptakan gebrakan dalam dunia perfilman dan diharapkan dapat membantu mengembangkan masa depan industri ini.
Mouly dinilai sebagai salah satu sutradara muda yang berpengaruh dan memberikan kontribusi bagi dunia perfilman dan diharapkan dapat memandu industri film di masa depan.
"Enggak nyangka juga dulu ngefans sama dia di zaman Dark Angel ketika aku masih SMA. Kala itu, dia lagi rising-rising-nya," kata Mouly.
FILM Perang Kota (This City Is A Battlefield) akan menjadi film penutup International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved