Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
FILM Perang Kota (This City Is a Battlefield) karya sineas Mouly Surya akan menjadi film penutup International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025. Festival yang tahun depan akan memasuki edisi ke-54 tersebut berlangsung pada 30 Januari–9 Februari.
Film Perang Kota merupakan ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja. Termasuk salah satunya mendapat pendanaan dari Hubert Bals Fund IFFR. Film diproduksi oleh Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures. Dan menjadi ko-produksi bersama Giraffe Pictures, Volya Films, Shasha & Co. Production, DuoFilm AS, Epicmedia, Qun Films, dan Kongchak.
Film Perang Kota berlatar belakang masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946. Dibintangi Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia, film ini menghidupkan Jakarta pada masa penjajahan, menampilkannya dengan segala tekstur. Film ini juga akan mengeksplorasi sentimen manusia yang tak lekang oleh waktu dengan latar belakang sejarah yang konkret, melukiskan gambaran mengharukan tentang individu dan bangsa yang merindukan otonomi dan kebebasan.
Perang Kota menceritakan Isa, pahlawan perang dan guru sekolah, yang bermasalah di ranjang perkawinannya. Ia dipercayakan sebuah misi untuk menghabisi petinggi kolonial Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Di sisinya ada Hazil yang tampan dan bersemangat tinggi, yang diam-diam berupaya memenangkan hati Fatimah, istri Isa. Film ini merupakan adaptasi novel karya Mochtar Lubis, Jalan Tak Ada Ujung.
“Dengan film pembuka dan penutup tahun ini, kami merayakan dua sutradara yang masing-masing membawa pendekatan yang berbeda dalam bercerita dan menunjukkan kemampuan untuk dengan mudah berpindah dari yang populer ke yang personal. Michiel ten Horn adalah sutradara Belanda yang terkenal, dan kami merasa terhormat menjadi tuan rumah pemutaran perdana karya terbarunya, Fabula, perpaduan penuh semangat antara komedi, fantasi, kriminal, dan cerita rakyat yang berpusat pada sekelompok orang aneh yang berlatar belakang Belanda selatan. Mouly Surya adalah pembuat film yang luar biasa, dan This City Is a Battlefield adalah sebuah masterclass dalam pembuatan film, menggabungkan kemegahan epik perang dengan keintiman drama pribadi. Film hasil kerja sama Indonesia-Belanda ini mengungkap dampak perang terhadap rakyat biasa, dengan membawa resonansi budaya dan sinematik yang mendalam,” kata Direktur Festival IFFR Vanja Kaludjercic, dikutip Media Indonesia lewat situs resmi IFFR, Kamis, (12/12). (M-3)
Mouly mengemukakan bahwa berbincang-bincang dengan sejarawan membantunya menentukan perspektif dalam mengadopsi cerita dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis itu menjadi film.
Keunikan film Perang Kota juga terletak pada rasio aspeknya, yang menggunakan format layar 4:3, berbeda dengan format layar umum film layar lebar, yaitu 16:9 atau 21:9.
Mouly Surya menulis skenario film Perang Kota dengan mengadaptasi secara bebas cerita dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, yang pertama kali diterbitkan 1952.
"Enggak nyangka juga dulu ngefans sama dia di zaman Dark Angel ketika aku masih SMA. Kala itu, dia lagi rising-rising-nya," kata Mouly.
Mouly mengaku tidak sabar memvisualisasikan cerita yang diadaptasi dari novel klasik Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved