Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUTRADARA Hanung Bramantyo mengungkapkan beberapa kesulitan dalam menggarap film Catatan Si Boy, yang merupakan reboot dari film dengan judul sama yang populer pada 1987.
Kepada awak media, saat peluncuran trailer film tersebut, di Jakarta, beberapa waktu lalu, Hanung mengatakan salah satu kesulitan yang dia hadapi adalah saat harus menggambarkan Jakarta dalam film tersebut padahal ia bukan orang Jakarta.
"Ini buat saya susah karena saya bukan orang Jakarta. Saya orang Yogyakarta," kata Hanung, dikutip Jumat (30/6).
Baca juga: Sitha Marino Alami Pengalaman Mistis Saat Syuting Mantra Surugana
Sementara itu, penggambaran Jakarta dalam film Catatan Si Boy merupakan hal penting sebab dia tidak ingin menghilangkan kesan dari film awalnya. Apalagi Catatan Si Boy, pada zaman itu, membicarakan anak muda Jakarta sehingga tidak bisa menghilangkan gambaran ibu kota.
"Saya melakukan reboot, maksudnya menciptakan ulang, tapi, tanpa meninggalkan kesan awalnya. Same wine, different bottle," ujar Hanung.
Selain itu, kesulitan lainnya yang dihadapi Hanung adalah saat dia harus menggambarkan kehidupan tokoh utama sebagai old money alias orang kaya lama.
Baca juga: Film Mantra Surugana Angkat Budaya Sunda Kuno
Pasalnya, kata Hanung, dia bukan berasal dari keluarga kaya raya sehingga perlu melakukan riset lebih untuk hal tersebut.
'Secara ekonomi, saya juga bukan keluarganya Boy, yang dari lahir mobil sudah mentereng di garasinya. Itu yang buat saya jadi harus memikirkan orang kaya itu seperti apa," tutur Hanung.
Hanung menggambarkan orang kaya tidak melulu soal uang, namun, pembawaan.
"Orang kaya dengan orang sok kaya, itu bedanya cuma di vibe. Mungkin duitnya bisa sama, tapi, yang satu enggak kaget punya duit banyak, sementara yang satu kaget dan dia akan show-off. Buat Boy, enggak begitu, orang kaya beneran itu enggak show-off," tegas Hanung.
Catatan Si Boy dijadwalkan tayang pada 17 Agustus 2023, menceritakan kehidupan anak muda Jakarta bernama Boy dengan segala tantangan yang dia hadapi mulai dari percintaan, persahabatan, keluarga, dan cita-cita.
Diproduksi oleh MD Pictures yang bekerja sama dengan Dapur Film dan MVP Pictures, Catatan Si Boy dibintangi Angga Yunanda, Syifa Hadju, Alyssa Daguise, Carmela Van Der Kruk, Gemi Nastiti, Ara Ajisiwi, Meriam Bellina, Lukman Sardi, Mona Ratuliu, Marcella Zalianty, hingga Arya Vasco. (Ant/Z-1)
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup pernah dialami. Tak jarang dihadapkan pada keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh sutradara perempuan Kamila Andini.
Film Tepatilah Janji merupakan salah satu sarana untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), 27 November mendatang.
HOME industri alias pabrik rumahan yang memproduksi narkoba jenis tembakau gorila terkuak beroperasi di Jakarta dengan sutradaranya mendekam di penjara.
PARA terduga pemeran film hasil pengungkapan kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan tidak memenuhi panggilan polisi.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
IFG Life merilis sebuah serial film pendek berjudul Bias karya sineas kenamaan Hanung Bramantyo yang ditayangkan melalui platform YouTube.
Inti dari kisah film-film ini adalah manusia karena tanpa kualitas manusia, Indonesia tidak akan maju.
Hanung mengatakan dirinya memilih menjadi produser adalah agar anak-anak muda yang baru terjun menjadi sutradara bisa fokus mendirect film..
"Lebih dari 500 titik dalam film harus dikerjakan lewat proses CGI, yang makan waktu panjang. Belum lagi bagian pertempuran seru yang harus dibuat dengan detail."
Simbol bintang dalam film Satria Dewa: Gatotkaca menjadi bahan perdebatan warganet di media sosial. Mereka menyebut simbol tersebut mirip dengan Captain Marvel.
Sutradara Satria Dewa: Gatotkaca itu mengatakan, cara terbaik mengenalkan anak-anak dengan pahlawan super lokal adalah lewat bercerita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved