Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SELAIN populer di kalangan masyarakat Jawa, tembang campursari kini terlihat banyak diterima secara luas di Indonesia. Musik ini memiliki daya tarik yang kuat karena menggabungkan tradisi dengan elemen modern, sehingga menciptakan suasana yang unik dan menarik bagi pendengarnya.
Bagi pendengar dan penikmat tembang campursari, mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Prigel Pangayu Anjarwening. Sebab, penembang lagu ‘Jagat Tresno’ yang lahir di Kediri pada September 2000 ini, dipandang punya penampilang yang memikat.
Dalam keterangan resminya, Kamis (25/5) Prigel mengaku sudah gemar menari dan bernyanyi sejak masih kecil. Bakat yang ia miliki berasal dari keluarganya yang juga seniman tradisi. Karena itu, ia mengasah kemampuannya pada Sanggar Seni Cakra Budaya Indonesia.
Baca juga: Tiket.com Sambut Antusiasme Masyarakat Menonton Konser Musik
“Pada dasarnya profesi yang sedang saya tekuni ini berawal dari kesenangan pribadi. Bekerja dengan melakukan hal-hal yang sangat kita gemari tentu lah sangat meyenangkan. Selain itu, jika pesan yang saya sampaikan lewat penampilan yang saya sajikan dapat diterima dengan baik, hal tersebut tentunya juga akan menjadi sesuatu yang sangat berkesan bagi saya,” kata Prigel.
Prigel memulai kariernya dari panggung ke panggung bersama Ki Dalang Rustamaji, contohnya pentas wayang kulit. Dia kerap mengunggah penampilannya di media sosial dan salah satunya di Instagram melalui akun @prigelpangayuanjarwening.
“Di era modern seperti ini, peran sosial media juga tidak kalah penting dalam menunjang karier saya. Selain untuk mengabadikan momen indah yang saya dapati, sosial media juga dapat membantu dalam hal mempermudah untuk memberikan informasi dan promosi terkait karya-karya baru yang akan saya rilis tentunya,” jelasnya.
Baca juga: Tompi Ungkap Perjuangannya Lanjutkan Cita-Cita Bermusik
Walau aktif di dunia campursari, Prigel menegaskan tidak ingin mengabaikan pendidikan demi masa depan. Saat ini, Prigel masih harus menyelesaikan program studinya sebagai mahasiswi Ilmu Hukum di Universitas Terbuka.
“Dengan manajemen waktu berdasarkan pengalaman yang sedang saya jalani, saya akan tetap mengupayakan agar profesi ini tidak mengganggu kegiatan perkuliahan, begitu pun sebaliknya,” tuturnya.
Dalam bermusik, Prigel mengungkapkan bahwa hingga saat ini ia masih terus belajar. Sebab, musik yang akan ia sajikan menurutnya adalah sebuah bahasa universal yang juga harus dapat dimengerti oleh masyarakat luas. (Z-6)
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Dikatakan hal tersebut ditandai oleh dua aktor yakni adanya intervensi elite nasional dan menguatnya dinasti politik.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membuka ruas tol fungsional sementara untuk umum sepanjang 120,4 kilometer (km) saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Proyek trio ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan merayakan kekayaan musik Jawa melalui perpaduan suara-suara modern dan tradisional.
Mayoritas masyarakat beretnis Jawa dan Madura memiliki tingkat kepuasan tinggi atas kinerja Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia
BMKG juga memprediksi mengenai suhu udara yang umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dengan kelembaban berkisar antara 35 hingga 99%.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri menyebut Patricia Arstuti sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan ekspresi kekinian.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, Suryandoro, mengatakan, Bedhayan merupakan seni tari yang memiliki makna mendalam dan berbeda dengan tarian lainnya.
Berdiri di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Prainatang dikenal sebagai salah satu kampung megalitik tertua di Sumba Timur.
Melalui perhelatan bertajuk Pusparagam, Cikini 82 resmi diluncurkan kembali sebagai simpul budaya yang terbuka bagi seniman, komunitas, dan masyarakat luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved