Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Band punk rock Kanada Sum 41 telah mengumumkan mereka akan bubar setelah merilis album terakhir 'Heaven :x: Hell' dan tur dunia. Band yang terkenal dengan lagu-lagu hit termasuk In Too Deep dan Fatlip mengatakan lewat tur terakhir tersebut mereka akan menyampaikan terima kasih pada penggemar dan bersiap melalui perjalanan baru di kehidupan mereka.
Sum 41 dibentuk di Ontario, Kanada, pada tahun 1996 dan telah merilis tujuh album dengan berbagai line-up. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial pada hari Senin (8/5), Sum 41 mengonfirmasi album kedelapan mereka yakni ‘Heaven :x: Hell’ akan menjadi album terakhir mereka.
Mereka mengatakan "sulit untuk mengartikulasikan" cinta dan rasa hormat yang mereka miliki untuk penggemar mereka.
Baca juga: 22 Fakta Band Coldplay yang Kamu Perlu Tahu
Pada unggahan mereka di media sosial Twitter, mereka menulis,
“Berada di Sum 41 sejak 1996 memberi kami beberapa momen terbaik dalam hidup kami. Kami selamanya berterima kasih kepada penggemar kami baik lama maupun baru, yang telah mendukung kami dalam segala hal. Sulit untuk mengartikulasikan cinta dan rasa hormat yang kami miliki untuk Anda semua dan kami ingin Anda mendengar ini dari kami terlebih dahulu.
Sum 41 akan dibubarkan. Kami masih akan menyelesaikan semua tanggal tur kami yang akan datang tahun ini, dan kami menantikan untuk merilis album terakhir kami ‘Heaven :x: Hell,’ bersama dengan tur utama dunia terakhir untuk merayakannya. Detail akan diumumkan segera setelah kami memilikinya.
Baca juga: Orlando Bloom Bangga dengan Penampilan Katy Perry di Konser Penobatan Raja Charles III
Untuk saat ini, kami berharap dapat melihat Anda semua skumfuks di jalan dan bersemangat untuk apa yang akan terjadi di masa depan bagi kita masing-masing. Terima kasih untuk 27 tahun terakhir Sum 41.”
Legenda Pop-Punk
Digawangi oleh penyanyi berambut runcing Deryck Whibley, Sum 41 adalah bagian dari gelombang pop-punk yang mencakup Blink-182, Simple Plan, Good Charlotte, dan Avril Lavigne. Hit mereka termasuk "Fat Lip" dan "In Too Deep," yang disukai penggemar untuk melompat-lompat di acara.
Musik band ini juga ditampilkan dalam film-film populer dari awal tahun 2000-an, di antaranya "Spider-Man", "Dude, Where's My Car?" dan "Bring It On."
Berita tentang keputusan band tersebut membuat para penggemar berduka atas berakhirnya sebuah era. Sementara banyak penggemar punk mencemooh Sum 41 dan grup lain seperti itu sebagai aman dan konvensional, penggemar pop-punk mengatakan musik adalah bagian dari soundtrack masa muda mereka.
"Fat Lip" mencapai No. 1 di Billboard's Alternative Airplay chart setelah album terobosan Sum 41, "All Killer No Filler," dirilis pada tahun 2001. Dan beberapa dekade kemudian, para penggemar masih memadati acara Sum 41 dengan stoking jala atau skinny jeans gelap dan eyeliner tebal, beraksen pita penahan keringat tiga warna.
(Z-9)
Dave Shapiro, salah satu pendiri Sound Talent Group yang menaungi Sum 41, Story of the Year menjadi salah satu korban tewas dalam jatuhnya pesawat kecil di San Diego.
Vokalis Sum 41 Deryck Whibley menuding manajer pertama Sum 41, Greig Nori, melecehkan dirinya secara seksual. Pelecehan itu terjadi sejak dia Whibley masih remaja.
Grup band Sum 41 menyatakan akan segara bubar. Mereka telah aktif sejak dibentuk pada tahun 1996 dan memulai debutnya dengan Half Hour of Power pada tahun 2000. Ini 10 lagu hit mereka.
Whibley terkenal berama band punk Sum 41. Mereka telah menjual lebih dari 15 juta rekaman di seluruh dunia.
"Ruin My Life adalah lagu tentang keluar dari keterpurukan dan menjadi orang yang lebih kuat dan lebih tabah. Lagunya sangat seru, catchy, enerjetik, dan menguatkan."
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved