Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KESEHATAN mental sedang hangat dibicarakan, Ringgo Agus Rahman merasa isu tersebut sesungguhnya sudah ada sejak dulu dan tidak bisa diremehkan.
"Kalau ngomongin isu soal mental health yang sekarang lagi banyak dibahas dimana-mana, kita nggak bisa ngeremehin itu ya. Itu memang ada dari dulu," kata Ringgo, dikutip Senin (26/9).
"Kadang kalau ngomongin isu yang ada di luaran kan sering generasi dulu ngomong kalau kok generasi sekarang banyak ya yang kayak gitu-gitu. Sebenarnya bukan cuma sekarang. Dari dulu juga sudah banyak," imbuhnya.
Baca juga: Ini Cara Nirina Zubir dan Ringgo Agus Atasi Kecemasan Soal Pertumbuhan Anak
Lebih lanjut, Ringgo juga bercerita bahwa dirinya dulu pun sempat di-bully. Hanya saja, kini sudah banyak referensi yang bisa dipelajari masyarakat sehingga dapat lebih mengantisipasi terkait kesehatan mental.
"Ngomongin bully, gue juga dulu di-bully kok. Cuma memang istilahnya sekarang lebih banyak lagi untuk kita pelajarin dan untuk kita antisipasi," ujar Ringgo.
Di sisi lain, Nirina Zubir pun menyampaikan pendapatnya terkait isu kesehatan mental.
Menurutnya, kini sudah banyak sumber yang bisa mendatangkan serangan yang bisa mengganggu kesehatan mental. Misalnya seperti hadirnya media sosial.
"Menurutku, sekarang ruang atau arahnya lebih banyak untuk ada 'serangan' gitu ya. Kalau dulu kan di lingkaran itu saja. Kalau sekarang kan di rumah, pertemanan, sosial media juga. Informasinya luas," jelas Nirina.
Selain itu, Ringgo pun mengaku keberatan jika generasi masa kini dikatakan sebagai generasi dengan mental yang lembek. Menurutnya, setiap generasi tidak bisa dibandingkan siapa yang lebih kuat.
"Nggak bisa dibandingin siapa yang lebih kuat mentalnya. Generasi sekarang katanya lembek (mentalnya). Nggak gitu juga. Generasi yang dulu juga tanpa kita tahu bukannya kuat atau gimana. Justru banyak hal-hal yang traumatis juga," tutur Ringgo.
"Betul. Tapi kan nggak terekspos dan tidak terangkat karena sosial media tidak seheboh sekarang. Ada enak nggak enaknya. Enak bisa dapat info cepat tapi nggak enaknya kadang tidak terukur dengan umur yang seharusnya belum tahu jadi tahu," timpal Nirina.
Ringgo pun kini mensyukuri bahwa sudah banyak lembaga bantuan yang bisa merangkul masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mental. Terakhir, Nirina juga berpesan agar masyarakat tak perlu merasa sendiri dan mau meminta bantuan jika merasa mengalami gangguan kesehatan mental.
"Sekarang juga lembaga bantuannya sudah banyak kan. Maksudnya yang benar-benar profesional kayak dokter atau orang yang punya sertifikasi khusus untuk membantu orang-orang yang membutuhkan," kata Ringgo.
Jangan pernah takut untuk minta tolong sih. Kalau kita punya masalah atau segala macam, jangan pernah takut dan jangan pernah sungkan. Jangan pernah merasa bahwa Anda sendiri yang mengalami ini. Jadi kembali lagi, penting untuk ngobrol bersama keluarga," tutup Nirina. (Ant/OL-1)
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
Penampilan Ringgo Agus dan Nirina sebagai Abah dan Emak di film keluarga Cemara 2 sendiri akan ditayangkan serentak mulai 23 Juni mendatang.
"Gua nggak akan pernah memadukan sendal kulit dengan celana bahan. Baju yang dimasukkan dan rambut disisir rapi gitu, jangan dululah."
"Gue mau jadi orangtua yang selalu bisa dikomunikasiin apapun sama anak gue nanti. Termasuk mungkin nanti dalam masalah seks atau segala macem."
Ringgo mengatakan dia dan istri selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kesehatan dua anaknya di rumah.
Sang aktris berharap para pelaku dijatuhkan vonis seberat-beratnya untuk memberikan efek jera. Mengingat, pihaknya mengalami kerugian besar akibat mafia tanah.
Namun, pelaku kasus mafia tanah, yakni Riri Kasmita dan Endarto, tak kunjung merealisasikan niat tersebut. Alhasil, pihak Nirina melaporkan keduanya ke kepolisian.
Tiga tersangka baru yang ditetapkan Polda Metro Jaya dalam kasus mafia tanah aktris Nirina Zubir, yakni Moch Syaf Alatas, Ahmad Efrilliatio Ordiba dan Cito.
Polda Metro Jaya juga memiliki nomor telepon yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengadu apabila menjadi korban mafia tanah, yakni 08128171998.
Subdit Harda Dittkrimim Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarya Selatan.
Nirina menambahkan dirinya juga tak menyangka bahwa perjuangannya berbuah hasil manis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved