Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KESEHATAN mental sedang hangat dibicarakan, Ringgo Agus Rahman merasa isu tersebut sesungguhnya sudah ada sejak dulu dan tidak bisa diremehkan.
"Kalau ngomongin isu soal mental health yang sekarang lagi banyak dibahas dimana-mana, kita nggak bisa ngeremehin itu ya. Itu memang ada dari dulu," kata Ringgo, dikutip Senin (26/9).
"Kadang kalau ngomongin isu yang ada di luaran kan sering generasi dulu ngomong kalau kok generasi sekarang banyak ya yang kayak gitu-gitu. Sebenarnya bukan cuma sekarang. Dari dulu juga sudah banyak," imbuhnya.
Baca juga: Ini Cara Nirina Zubir dan Ringgo Agus Atasi Kecemasan Soal Pertumbuhan Anak
Lebih lanjut, Ringgo juga bercerita bahwa dirinya dulu pun sempat di-bully. Hanya saja, kini sudah banyak referensi yang bisa dipelajari masyarakat sehingga dapat lebih mengantisipasi terkait kesehatan mental.
"Ngomongin bully, gue juga dulu di-bully kok. Cuma memang istilahnya sekarang lebih banyak lagi untuk kita pelajarin dan untuk kita antisipasi," ujar Ringgo.
Di sisi lain, Nirina Zubir pun menyampaikan pendapatnya terkait isu kesehatan mental.
Menurutnya, kini sudah banyak sumber yang bisa mendatangkan serangan yang bisa mengganggu kesehatan mental. Misalnya seperti hadirnya media sosial.
"Menurutku, sekarang ruang atau arahnya lebih banyak untuk ada 'serangan' gitu ya. Kalau dulu kan di lingkaran itu saja. Kalau sekarang kan di rumah, pertemanan, sosial media juga. Informasinya luas," jelas Nirina.
Selain itu, Ringgo pun mengaku keberatan jika generasi masa kini dikatakan sebagai generasi dengan mental yang lembek. Menurutnya, setiap generasi tidak bisa dibandingkan siapa yang lebih kuat.
"Nggak bisa dibandingin siapa yang lebih kuat mentalnya. Generasi sekarang katanya lembek (mentalnya). Nggak gitu juga. Generasi yang dulu juga tanpa kita tahu bukannya kuat atau gimana. Justru banyak hal-hal yang traumatis juga," tutur Ringgo.
"Betul. Tapi kan nggak terekspos dan tidak terangkat karena sosial media tidak seheboh sekarang. Ada enak nggak enaknya. Enak bisa dapat info cepat tapi nggak enaknya kadang tidak terukur dengan umur yang seharusnya belum tahu jadi tahu," timpal Nirina.
Ringgo pun kini mensyukuri bahwa sudah banyak lembaga bantuan yang bisa merangkul masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mental. Terakhir, Nirina juga berpesan agar masyarakat tak perlu merasa sendiri dan mau meminta bantuan jika merasa mengalami gangguan kesehatan mental.
"Sekarang juga lembaga bantuannya sudah banyak kan. Maksudnya yang benar-benar profesional kayak dokter atau orang yang punya sertifikasi khusus untuk membantu orang-orang yang membutuhkan," kata Ringgo.
Jangan pernah takut untuk minta tolong sih. Kalau kita punya masalah atau segala macam, jangan pernah takut dan jangan pernah sungkan. Jangan pernah merasa bahwa Anda sendiri yang mengalami ini. Jadi kembali lagi, penting untuk ngobrol bersama keluarga," tutup Nirina. (Ant/OL-1)
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
Panggil Aku Ayah merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah.
Salah satu latar tempat untuk film berada di Sukabumi, menampilkan kota yang kini kerap dipilih para sineas
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
SUKSES dengan film animasi Jumbo yang menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, Visinema Studios akan kembali menghadirkan film layar lebar bertema keluarga berjudul Panggil Aku Ayah.
Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh pencapaian bagi Ringgo. Di tahun itu, ia berhasil memenangkan Piala Citra pertamanya sepanjang kariernya di industri perfilman.
Menjadi pemain film horor harus siap fisik, mental dan semuanya double dibanding film biasa
Nirina berperan sebagai Hanggini, istri tokoh utama Arga (Vino G Bastian), yang didiagnosis mengidap ALS dan hanya memiliki kesempatan hidup dua sampai lima tahun.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sinemaku Pictures kembali bekerja sama dengan sutradara Reka Wijaya dalam film drama keluarga terbaru Hanya Namamu Dalam Doaku.
Didukung dengan deretan cast luar biasa mulai dari Vino G Bastian hingga Naysila Mirdad, dia mengaku menikmati proses penggarapan film.
Penayangan kembali Jatuh Cinta Seperti di Film-Film di bioskop merupakan bentuk apresiasi terhadap prestasi film di FFI 2024, bukan hanya untuk menambah jumlah penonton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved