Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
FILM pendek karya sutradara Ninndi Raras berjudul 'Mbok dan Bung' dirilis rumah produksi Rekata Studio bersama PT Sarinah (Persero) di Gedung Djakarta Theater, Jakarta. Film ini terinspirasi dari pengasuh masa kecil Presiden pertama Indonesia Bung Karno bernama Mbok Sarinah.
Film yang bercerita tentang sosok Sarinah diperankan oleh Marissa Anita (Sarinah) dan artis cilik Kenichi Virendra sebagai Kusno (panggilan kecil Bung Karno) yang mengajarkan cinta kasih sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil.
Ninndi Raras sebagai sutradara sekaligus penulis cerita, merasa tertantang untuk menafsirkan ulang bagaimana sosok Sarinah ini sampai membuat Bung Karno mengabadikan nama Sarinah menjadi nama gedung pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
"Wah menarik sekali untuk menafsirkan sosok Sarinah ini, karena kita tidak banyak data tentang siapa sosok Sarinah ini dan begitu spesial sekali sosok Sarinah ini di mata Bung Karno," ujarnya.
Aktris pemenang Piala Citra FFI 2021 Marissa Anita juga merasa tertantang untuk memerankan Sarinah yang sering mendengar namanya, tetapi tidak pernah mengetahui sosoknya seperti apa. Ditambah lagi Sutradara dan penulis cerita ini adalah perempuan.
"Waktu saya diajak oleh produser, saya langsung tertarik, karena saya tahu sedikit tentang pengasuh Bung Karno ini, tapi saya tidak mengetahui sosoknya seperti apa, ditambah lagi sutradara dan penulisnya adalah perempuan yaitu Ninndi Raras," imbuhnya.
Baca juga: Sarinah Bisa jadi Pusat Gelaran Citayam Fashion Week
Pemutaran perdana film "Mbok dan Bung" ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat BUMN, antara lain Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati dan seniman sekaligus putra Bung Karno, Guruh Soekarnoputra. Penayangan film pendek ini juga sudah bisa disaksikan masyarakat melalui kanal Youtube.
Proses produksi dari awal sampai akhir yang berlatar belakang suasana desa di Mojokerto tahun 1907, memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Pemutaran perdana film pendek yang berdurasi 15 menit ini merupakan bagian dari rangkaian peresmian transformasi Gedung Sarinah pasca pemugaran.
Film “Mbok dan Bung” ini bercerita tentang sosok Sarinah, pengasuh Kusno (panggilan Bung Karno semasa kecil) yang mengajarkan cinta kasih pada sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil. Nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Sarinah memiliki pengaruh kuat pada Kusno. Membuatnya tumbuh menjadi seorang yang humanis dan menjadi dasar perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia.(Ant/OL-5)
DALAM rangka memperingati Bulan Bung Karno, organisasi sayap PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI) menggelar Soekarno Padel Open 2025, Sabtu (28/6).
JIKA kita mengikuti berita-berita dari luar negeri, khususnya mengenai perlakuan Israel terhadap Palestina, hati kita sebagai pendukung historis Palestina menjadi kesal dan mendongkol.
Guntur Soekarno, putra sulung Soekarno menghadirkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno selama bulan Juni 2025 dengan menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara (GFN)
KETUA Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam ayahnya Presiden Pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (4/4).
Telusuri biografi Ir. Soekarno: arsitek kemerdekaan, orator ulung, dan Bapak Bangsa Indonesia. Kisah inspiratif sang proklamator!
Jejak Soekarno yang sudah dikunjungi perlu dibuatkan dokumentasi dalam wujud video dan buku serta bisa dipublikasikan.
RUMAH produksi Adhya Pictures merilis video keseruan para pemain film Yakin Nikah selama proses syuting. Yakin Nikah dibintangi oleh Enzy Storia sebagai pusat cerita dan Maxime Bouttier
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Joanna Alexandra menyampaikan bahwa dia terakhir kali menjadi pemeran utama pada 2015.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved