Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
ARDHITO Pramono merilis album penuh perdana bertajuk "Wijayakusuma" melalui label rekaman Aksara Records, yang berisi kumpulan karya sang musisi itu selama berkarir.
"Wijayakusuma" merupakan kumpulan karya keenam dari Ardhito setelah merilis lima album pendeknya yakni "Ardhito Pramono" (2017), "Playlist" Vol.2 (2017), "a letter to my 17 year old" (2019), "Craziest thing happend in my backyard" (2020), dan "Semar & Pasukan Monyet" (2021). Album itu berisikan delapan lagu yang ditulis oleh Ardhito dan digarap bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto dan Hezky Y. H. Nainggolan.
Baca juga: R Kelly Bertunangan dengan Salah Satu Korbannya
"Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan. Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," kata Ardhito di Jakarta Selatan, Rabu.
"Sepertinya album ini menjadi album yang 30 tahun sekali gue rilis. Karena sejujurnya gue tidak tahu kapan gue bisa membuat lagu-lagu seperti ini lagi. Kesempatannya cuma sekali dalam 30 tahun. Seperti kebetulan yang terjadi ketika orang sedang bermain jazz, kebetulan itu tidak akan terulang kembali," papar Ardhito.
Lebih lanjut, Ardhito juga menjelaskan bahwa "Wijayakusuma" merupakan gambaran dari sosok Ardhito Pramono yang baru. Dia pun berharap dengan merilis album ini, dia bisa mencoba hal-hal baru lainnya dan keluar dari zona nyaman dalam bermusik.
"Harapannya untuk perjalanan yang baru bisa nembus comfort zone gue dalam bermusik. Menurut gue yang dulu sebuah batasan atau limitation akhirnya bisa gue tembus dan bisa menjadi hal yang baru lagi yang gue jalani" ujar Ardhito.
"Semoga bisa mencari kegelisahan dan keresahan lain untuk bisa menjadikan karya-karya selanjutnya lebih out of the box lagi, bisa lebih menarik lagi," tutupnya.
Tak hanya merilis album, Ardhito juga akan menyelenggarakan showcase bertajuk "Wijayakusuma" besok tanggal 14 Juli di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan. Selain di Jakarta, showcase tersebut juga akan diselenggarakan di Yogyakarta, Surabaya dan Bali pada bulan Agustus, September sampai Oktober. (Ant/OL-6)
Dengan vokal soulful dan kecintaannya yang mendalam terhadap jazz, Ardhito Pramono akan menghidupkan kembali karya-karya abadi Frank Sinatra.
GUSTIWIW, musisi dan penyiar Tanah Air telah meninggal dunia pada Minggu (15/6). Kepergian pria yang bernama lengkap Gusti Irwan Wibowo ini meninggalkan duka
Sebanyak 150 jiwa penyintas menerima bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka yang masih terbatas pascabencana.
Ardhito dan Rafi menjadi bagian musisi yang tampil dalam Tribute to January Christy oleh Erwin Gutawa.
Album baru Ardhito itu diberi judul Roadtrip. Di album barunya, ia mencoba untuk mengangkat perjalanan kariernya sejauh ini.
“Di akting, gue bisa dapetin peran yang gue butuhin dalam hidup, bisa jadi siapa pun. Tapi, kalau nyanyi dan bermusik, gue bisa luapkan semua emosi gue," ujar Ardhito.
Selain melayang di udara, Yura Yunita juga mengatakan dirinya akan bernyanyi di atas binatang artificial dengan ukuran sangat besar.
Parasit bukan sekedar lagu, melainkan sebuah potret emosional yang lahir dari pengalaman pribadi Yaqin.
14:54 lahir dari sebuah momen perenungan personal Shafa, yang merupakan penulis lagu, produser, sekaligus pemain synth untuk We Came Alive.
Reach diwarnai nuansa musik ala chill-pop yang khas dari Charlie Burg, lengkap dengan sound pop-elektronik yang mewakili hidupnya saat ini.
Normal Guy menjadi rilisan keempat Chris LaRocca pada tahun ini, sekaligus bagian dari rangkaian menuju EP terbarunya Dog Years, yang akan dirilis akhir tahun ini.
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved