Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Every Single Thing, Album Will Joseph Cook yang Dibuat Saat Pandemi

Basuki Eka Purnama
12/6/2022 08:45
Every Single Thing, Album Will Joseph Cook yang Dibuat Saat Pandemi
Will Joseph Cook(MI/HO)

PENYANYI pop-indie asal Inggris, Will Joseph Cook, telah merilis album ketiganya, Every Single Thing melalui label musiknya sendiri, Bad Hotel/The Vertex. 

Mencakup single-single yang telah dirilis sebelumnya seperti BOP, Kisses, Little Miss, dan 4AM, album Every Single Thing merupakan sebuah koleksi lagu-lagu cinta, yang menjadi sebuah pengingat untuk semua pendengar agar kita selalu menghargai waktu yang kita miliki. 

Menampilkan 10 lagu bernuansa pop, album Every Single Thing adalah sebuah selebrasi cinta lengkap dengan suka dan duka yang kerap hadir. 

Baca juga: Single Baru Will Joseph Cook Terinspirasi dari The Simpsons

Untuk Every Single Thing, Cook terinspirasi oleh penyanyi-penyanyi ikonik seperti Elvis Presley dan Chet Baker, yang menulis lagu-lagu mereka untuk seseorang secara spesifik. 

Ditulis bersama Eric Radloff, yang merilis musik sebagai Okudaxij, dan dengan produser dan penulis lagu asal Los Angeles, Matt Parad, Cook mulai mengerjakan album terbarunya pada awal 2021. 

"Proses pengerjaan album ini dilakukan secara jarak jauh pada mulanya dengan koneksi internet luar kota yang sangat pelan." ujar Cook. "Kami saling mengirimkan stem dan ide yang kemudian membentuk lagu-lagu pertama di album ini. Kami kemudian mulai membahas waktu dan tempat untuk bertemu."

Meksiko menjadi tempat yang dipilih. 

"Kami menginap di sebuah penginapan Airbnb selama dua pekan dan kami melakukan proses praproduksi di sana. Dalam koper kami ada berbagai gear studio yang kami persiapkan. Kami kemudian memilih 10 lagu dan bertolak ke LA. Kami harus berada di Meksiko selama dua minggu sebelum kami diperbolehkan masuk ke Amerika Serikat. Rasanya sangat gila," ujar Cook. 

"Kami kemudian tinggal di Amerika Serikat cukup lama dan pada saat itu aku sudah pergi dari rumah selama dua bulan dan album ini sedang dalam proses penyelesaian dan mixing. Rasanya sangat old school. Aku pergi ke suatu tempat, rekaman, dan membuat sebuah album baru. Aku rasa berbagai batasan dan tekanan yang hadir membuahkan sebuah hasil," lanjutnya.

Album terbaru itu dirilis menyusul kesuksesan album ke-2 Cook, Something To Feel Good About, yang menampilkan lagu viral globalnya Be Around Me, yang telah dipakai oleh lebih dari 1.2 juta video di TikTok — dan album perdananya Sweet Dreamer yang dirilis pada 2017. 

Cook, saat ini, juga sedang menikmati momen viralnya di Asia Tenggara, dengan versi Be Around Me featuring Chloe Moriondo, yang sedang heboh di Instagram Reels – dengan lebih dari 628 ribu video (dan terus bertambah lagi) menggunakan lagu Cook dalam Reels mereka.

Berbagai single hipnotik dari album Every Single Thing telah mendapatkan sambutan hangat di Asia Tenggara, dan difitur dalam playlist New Music Friday di Spotify di wilayah ini, serta diputar di 13 stasiun radio besar di Indonesia.

Cook adalah salah satu bintang paling brilian dari Inggris saat ini. Di umurnya yang saat ini menginjak 24 tahun, dia mengembangkan bakat menulis yang serba multidimensional dari umur 14 tahun. 

Ia terinspirasi dari band-band seperti Phoenix, Vampire Weekend, dan Darwin Deez, hingga banyak penulis lagu seperti Benny Sings, Eels, dan Neil Young. 

Hingga hari ini, Cook telah berhasil mengumpulkan lebih dari 120 juta stream secara global di berbagai platform dan merilis album ke-2-nya pada 2020 lewat label musiknya sendiri, Bad Hotel, via The Vertex.

Saat ini, Jakarta duduk di posisi #4 dalam daftar kota-kota di seluruh dunia yang paling sering mendengarkan musiknya secara streaming. Sementara itu Indonesia duduk di posisi #6 Top Countries-nya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya