Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGUMUMAN bahwa Bruce Willis pensiun dari akting karena gangguan kognitif ternyata tidak mengejutkan bagi insan perfilman yang bekerja dengan aktor itu selama beberapa waktu terakhir.
Keluarga Willis, Rabu (30/3), mengungkapkan bahwa bintang serial Die Hard itu didiagnosa menderita aphasia, gangguan yang mempengaruhi penggunaan dan pengertian bahasa.
Insan perfiman, yang bekerja dengan Willis selama beberapa waktu terakhir, mengungkapkan menurunnya kondisi sang aktor terlihat jelas.
Baca juga: Selain Bruce Willis, Sederet Selebritas Ini Juga Menderita Afasia
Beberapa dari mereka menggambarkan Willis terlihat kebingungan berada di set dan kesulitan mengingat dialognya, bahkan setelah sutradara memendekkan dialog untuk membantu sang aktor.
Mike Burns, sutradara film Out of Death, salah satu dari 22 film yang dibintangi Willis selama empat tahun terakhir mengaku menyadari bintang serial Moonlighting itu mengalami masalah.
"Di hari pertama saya bekerja dengan Bruce, saya bisa melihat dan menyadari adanya masalah yang dialaminya. Itulah mengapa saya memperpendak dialognya," ujar Burns.
Jesse Johnson, sutradara film White Elephant menyebut Willis yang ditemuinya saat syuting pada tahun lalu berbeda dengan stuntman muda, yang ditemuinya puluhan tahun lalu.
"Terlihat jelas bahwa dia bukanlah Bruce yang saya kenal," kata Johnson.
Surat kabar The Times melaporkan kru film mengingat Willis mengatakan, "Saya tahu mengapa kamu di sini dan mengapa kamu di sini, namun mengapa saya ada di sini?"
"Setelah White Elephant, kami memutuskan bahwa kami tidak akan mengajak Bruce bekerja sama lagi," ujar Johnson, yang mengaku sempat diminta untuk kembali menggandeng Willis di film berikutnya.
"Kami semua adalah penggemar Bruce Willis dan kami sedih melihat kariernya yang luar biasa berakhir," lanjutnya.
Willis telah menjadi bintang besar sejak membintangi Die Hard. Sepanjang kariernya, dia sukses mendapatkan bayaran miliaran dolar untuk membintangi film seperti Look Who's Talking dan Armageddon.
Kesuksesan Willis di Box Offise berarti namanya tetap menarik meski dia lebih banyak membintangi film-film beranggaran rendah di penghujung kariernya.
The Times melaporkan, di film-film terakhirnya, Willis mendapatkan bayaran hingga US$2 juta untuk kerja selama dua hari. (AFP/OL-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
AKTRIS asal China, Zhao Lusi, yang dikenal sebagai ratu drama China, dikabarkan mengidap Afasia, apa itu Afasia, gejala, dan cara mencegahnya
AKTRIS asal China yang dikenal sebagai ratu drama China, Zhao Lusi viral setelah foto dirinya tampak terkulai di kursi roda dan kabar ia mengalami depresi berat, afasia
Di Amerika Serikat, afasia menjadi kondisi yang cukup umum, memengaruhi sekitar 2 juta orang.
Para ahli menekankan bahwa meskipun hal itu dapat memengaruhi produksi dan pemahaman kata-kata baik ucapan maupun tulisan, biasanya tidak memengaruhi kecerdasan.
Keluarga Willis mengatakan bintang serial Die Hard itu menderita aphasia, gangguan bahasa yang membuat penderitanya kesulitan berkomunikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved