Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Simon Leviev Digugat karena Catut Nama Taipan Berlian

Basuki Eka Purnama
03/3/2022 11:04
Simon Leviev Digugat karena Catut Nama Taipan Berlian
Simon Leviev(Instagram/@simon_leviev_official )

SIMON Leviev, yang menjadi subjek film dokumenter kejahatan nyata Netflix yang sangat populer, The Tinder Swindler. digugat keluarga Leviev pada 28 Februari

Dalam film dokumenter itu, Simon dituduh berpura-pura menjadi anggota keluarga Leviev untuk menarik perhatian perempuan di aplikasi kencan Tinder, sebelum diduga mengambil ratusan ribu dolar dari para korbannya.

Dalam sebuah pernyataan, Chagit Leviev, putri raja berlian Israel Lev Leviev dan pewaris kekayaan keluarga, mengatakan gugatan multijuta dolar itu bertujuan untuk membuat Simon, yang bernama asli Shimon Hayut, untuk menghadapi hukuman yang layak diterima.

Baca juga: Simon Leviev Digugat Keluarga Leviev Asli

Shimon Hayut adalah penipu yang mencuri identitas keluarga kami dan mencoba mengeksploitasi nama baik kami untuk menipu korban jutaan dolar," kata Chagit dikutip E!News, Rabu (2/3).

"Dia tidak memiliki hubungan dengan keluarga Leviev dan tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan kami LLD Diamonds," lanjutnya.

Chagit menjelaskan dia lega identitas dan tindakan Simon telah terungkap secara global. Dia berharap hal tersebut dapat mengakhiri tindakan Simon yang tidak bermoral.

Meskipun Chagit tidak terdaftar sebagai penggugat dalam gugatan tersebut, kerabatnya Zevulun Leviev, Ayelet Leviev Jacobson, Ruthy Leviev Yelizerov, dan Hagit Sofiev Leviev, bersama perusahaan LLD Diamonds USA, LLC, masuk dalam daftar penggugat.

Gugatan yang diajukan di Tel Aviv, Israel, itu menyatakan Simon telah membuat pernyataan palsu sebagai putra Lev Leviev dan menerima banyak keuntungan (termasuk yang material), sesuai dengan tuntutan tersebut.

Dokumen tersebut juga menyatakan Simon telah menipu, memalsukan dan menyakiti perempuan, laki-laki, dan bisnis di seluruh dunia dengan mengaku sebagai anggota keluarga Leviev dan menggunakan reputasi kaya mereka untuk kepentingan pribadi.

Keluarga tersebut menuduh Simon telah mengambil foto Lev dan Ayelet tanpa izin dan menggunakan Photoshop untuk mengedit dirinya sendiri ke dalam foto keluarga.

Sesuai gugatan, "Dia menyajikan foto yang sama kepada perempuan dan laki-laki sebagai bukti menjadi anggota keluarga Leviev, sehingga membuat pernyataan yang keliru bahwa dia adalah bagian dari keluarga, danmelakukannya untuk menghasilkan keuntungan pribadi dan menyesatkan publik."

Tuduhan dalam gugatan termasuk pencemaran nama baik, pelanggaran privasi dan pelanggaran merek dagang. Keluarga Leviev mengatakan tindakan tercela Simon mencemarkan nama baik dan mempermalukan mereka.

Menurut dokumenter Netflix, yang tayang perdana pada 2 Februari, Simon, 31, mengubah namanya dan mengaku sebagai putra taipan berlian di aplikasi kencan Tinder. 

Dia kemudian diduga menipu banyak perempuan untuk membuka kartu kredit untuknya, dengan kedok dia dalam bahaya musuh dalam bisnis berlian.

Pihak berwenang memperkirakan dia mungkin telah mendapatkan US$10 juta dari korban yang diduga berasal seluruh dunia, menurut The Times of Israel.

Simon belum didakwa dengan kejahatan apa pun terkait dengan tuduhan dalam film dokumenter tersebut. Outlet berita melaporkan, Mei 2020, Simon dibebaskan dari penjara Israel setelah menjalani lima bulan dari hukuman 15 bulan untuk empat tuduhan penipuan yang tidak terkait.

Pengacara Guy Ophir, yang mewakili keluarga Leviev, mengatakan tindakan hukum ini hanyalah awal dari sejumlah tuntutan hukum.

"Pada fase berikutnya, kami akan mengajukan gugatan moneter terhadap Simon dan afiliasi lain yang bekerja sama dengannya, termasuk beberapa situs web yang memiliki usaha bersama dengan Simon dan/atau telah menawarkan untuk membeli konsultasi cemerlang darinya," kata Ophir.

"Siapa pun yang mencoba memanfaatkan skema ini akan dituntut," lanjutnya.

Menanggapi pengajuan tersebut, perwakilan Simon mengatakan, "Simon percaya bahwa keluarga tersebut hanya mencoba memasukkan diri mereka ke dalam narasi untuk publisitas setelah kesuksesan pertunjukan."

"Simon juga secara resmi mengubah namanya pada 2015 dan berharap ini dilempar ke pengadilan," ujar perwakilan Simon.

Dalam sebuah wawancara dengan Inside Edition, awal bulan ini, Simon membela diri dari tuduhan Netflix, dengan mengatakan bahwa dia hanya seorang pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder.

"Saya terkejut betapa banyak gadis yang menginginkan saya dan berapa banyak gadis yang menawarkan perjalanan untuk menemui saya tanpa mereka mengetahui saya. Aku bukan monster yang diciptakan semua orang ini," kata Simon.

Terduga penipu, saat ini berkencan dengan model Israel Kate Konlin dan dilaporkan bekerja di sebuah acara kencan, dengan Gina Rodriguez masuk sebagai manajer bakatnya.

"Saya bukan penipu dan saya bukan pemalsu. Orang-orang tidak mengenal saya sehingga mereka tidak bisa menilai saya. Saya adalah pria terbesar di dunia," ujar Simon. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik