Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Sineas Muda Lembata Luncurkan Tiga Karya Film

Alexander P. Taum
31/3/2021 21:01
Sineas Muda Lembata Luncurkan Tiga Karya Film
Poster salah satu film karya sineas muda Lembata, NTT.(MI/Alexander P. Taum)

BERTEPATAN hari Film Nasional ke 71 yang jatuh pada 30 Maret, dua sineas muda Lembata, Nusa Tenggara Timur, Elmo Alesio dan Lambertdino, meluncurkan tiga buah film karya mereka.

Peluncuran tiga buah Film tersebut digelar dalam kegiatan bertajuk Semarak 71 Film Nasional, Selasa (30/3/2021) malam, di Cafe Oma Bue, Lewoleba.

Tiga buah film karya sineas muda Lembata tersebut yakni Ama Lake, digarap komunitas 13 frame, besutan sutradara muda Elmo Alesio.

Sedangkan, film berjudul Keru Baki digarap komunitas Pondok Edelweis, besutan sutradara Lambertdino.

Film ketiga yang diluncurkan adalah, Mata dan Sekitar Kita, film ini merupakan hasil kompilasi gambar dari 9 warga dan jurnalis Lembata yang dijadikan Film oleh dua sutradara muda itu.

Peluncuran tiga buah film itu didahului pemutaran perdana dan bedah Film yang menghadirkan Jurnalis Media Indonesia, serta praktisi seni Lembata, Haris Dores.

Elmo Alesio, sineas muda yang menyutradarai Film Amalake, dalam kesempatan itu mengatakan,  dirinya tidak menyangka, kegiatan peluncuran Film karyanya itu dipadati warga kota Lewoleba, terutama dari kalangan anak muda.

"Saya terharu dengan antusiasme warga kota Lewoleba terutama anak muda. Sesuatu yang sangat langka terjadi," ujar Elmo Alesio, sutradara Film Amalake.

Ia menyebut, Film Amalake, diproduksi sejak bulan November tahun 2020.

Kala itu, sebut Elmo, sapaan sang sutradara muda ini, Amalake diproduksinya untuk mengikuti festival film tentang korupsi dalam momen
hari Anti korupsi 9 Desember. Iapun sepakat mengangkat persoalan yang sedang dihadapi rakyat Lembata.

"Sebenarnya ada beberapa adegan yang kemudian saya nilai terlalu kasar, sehingga saya sekalian mem buang beberapa adegan itu, maka jadilah film dengan judul Amalake," ujar Elmo, sang sutradara.

Sinopsis Film Amalake

Ada dua bocah Selo dan Ricky sebagai karakter utama film itu. Ricky merupakan seorang bocah periang. Berbeda dengan sahabatnya, Shelo terlahir sebagai bocah pendiam.

Keduanya sangat akrab dengan obrolan jenaka yang sedikit berat. Obrolan dua bocah itu menohok, mengeluarkan kritik atas penyelenggaraan pemerintahan di Lembata yang dinilai korup.

Dari atas pohon, berjalan menyusuri tanah garam bersama sampah hasil pungutan mereka. Sampah yang menjadi contoh nyata akan permasalahan di tanah Lembata.

Shelo tetap diam dengan ejekan yang keluar dari molot Ricky yang gagal mengeluarkan barisan giginya. Ternyata, Shelo adalah anak seorang koruptor.

Film Pendek Eksperimental "Keru Baki"

Film eksperimental berdurasi 10 menit dengan judul "Keru Baki" karya sineas muda Lembata, Lambertdino ini menampilkan karakter utama "Molan" (dukun-red).

Dalam budaya Lembata, sosok "molan" adalah penengah suatu perselisihan. Ia selalu Menggunakan Keru (sejenis rumput-red) dan Baki (sejenis tanaman pisang hutan-red), diiringi lantunan syair sebagai media pembersihan diri manusia dan juga penyucian kembali alam yang telah rusak akibat konflik.

Ritual Keru Baki ini mewakili kekerdilan pikiran manusia yang kerap berselisih dengan alam. Keru Baki adalah tradisi budaya Yang diwarisi
oleh leluhur untuk mendamaikan setiap perselisihan.

Menonton film ini penonton dibimbing untuk menikmati suasana tenang dan damai yang dihadirkan dalam penggambaran dengan kualitas yang baik. (OL-13).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya