Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Saweran Online Gerakan Menghidupkan Tari di Tengah Wabah Covid-19

Siswantini Suryandari
25/4/2020 14:25
Saweran Online Gerakan Menghidupkan Tari di Tengah Wabah Covid-19
Saweran online, gerakan untuk menghidupkan kesenian tari di tengah pandemik covid-19.(Istimewa)

KOMITE Tari Dewan Kesenian Jakarta, meluncurkan program baru berupa panggung digital untuk seniman tari melalui kanal YouTube Indonesia Dance Network

Program yang akan diluncurkan pada peringatan Hari Tari Sedunia, tanggal 29 April 2020 pukul 16.00 wib itu ditandai dengan penampilan karya-karya premier seniman tari di kanal YouTube Indonesia Dance Network dan Budaya Saya Kemendikbud. 
 
Panggung Digital ini diluncurkan sebagai respons dari dampak  wabah covid-19.Uuntuk memutus mata rantai penularan dengan tetap di rumah saja, dan jaga jarak. Hal ini ini tentu berdampak juga pada kesenian, yang dalam keadaan normal butuh ke gedung kesenian dan bertemu penonton pada setiap pentas.  

Untuk membantu mengatasi hal ini, Komite Tari DKJ menginisiasi sebuah  program melalui jalur online platform Indonesia Dance Network (IDN).  Mengetahui adanya inisiatif ini, Hilmar Farid selaku Direktorat Jendral Kebudayaan menyatakan sangat mengapresiasi adanya platform (Kanal Youtube)  Indonesia Dance Network sebagai panggung digital sekaligus ruang interaksi seniman tari dengan pecinta seni dan sanggar dengan muridnya.

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi publik terhadap seni pertunjukan sebagai objek pemajuan kebudayaan dan sebagai upaya menghidupkan dan menjaga ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan," kata Hilmar dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/4).

Yola Yulfianti, selaku komite tari yang menginisiasi program ini menyatakan  kegiatan ini merupakan sebuah ruang alternatif untuk mempertemukan pekerja seni dengan masyarakat penggemar seni di tengah pandemik covid-19. 

Selain sebagai ruang alternatif mempertemukan pekerja seni dengan pecintanya, IDN juga memiliki program online talkshow, dan program  Saweran Online. Seperti profesi lainnya, seniman tentunya juga terdampak covid-19 ini. Oleh karena ini IDN pun meluncurkan program Saweran Online untuk membantu pekerja seni yang terkena dampaknya. 

Ratri Anindyajati, brand ambassador Saweran Online yang juga seorang produser seni independen menyatakan sebetulnya dampak covid-19 sangat struktural.

"Karena selain penari dan koreografer, ada juga para kru panggung yang kelangsungan hidupnya juga bergantung pada proyek-proyek pertunjukan tersebut. Jadi, aku senang sekali bisa diajak bekerja sama untuk menjadi ambassador dari program Saweran Online dan bisa memperkenalkan dunia tari kepada masyarakat Indonesia secara luas," kata Ratri.

Kenapa nama atau bentuknya saweran? 

"Saweran biasa berlangsung pada model seni pertunjukan  keliling dan para penonton memberikan uang kepada para  pemain yang bersifat sukarela (sawer). Berangkat dari  sejarah dan kultur tradisi seni pertunjukan tari di Indonesia. Gerakan Saweran online adalah usaha mengembalikan  semangat tradisi dan sejarah hubungan penonton dan seni pertunjukan tari, dimana pendanaan seni sebenarnya  bisa bersifat organik dan kultural," tambah Yola. 

Untuk membantu mengatasi pandemik covid-19, 20 % dari hasil saweran akan didonasikan melalui BenihBaik.com dengan programnya #THRUntukSemua. 

Bagi para pecinta seni, cara nyawernya pun cukup sederhana. Masyarakat bisa bebas menonton karya tari/pengajar tari melalui kanal YouTube Indonesia Dance Network. Pilih karya tari atau kelas tari yang ada di channel tersebut. Kalau suka dengan karyanya, maka masyarakat bisa klik link saweran yang tampil di halaman tersebut.  Untuk mempermudah saweran dan donasi, program Saweran Online bekerja sama dengan DOKU dan OVO sebagai perangkat metode sawerannya.

baca juga: Drakor A World of Married Couple Paling Banyak Ditonton di Viu

Saat ini sudah ada berapa grup maupun perseorangan yang berpartisipasi, mulai dari sanggar tari ballet Namarina,  sanggar tari tradisi Padneswara, EKI DANCE Company, Marlupi Dance Academy, Gigi Art of Dance, Sumber Cipta, Indonesian Dance Theater, Ballet.id, Swargaloka Art dan lainnya. Juga tidak ketinggalan para penari ternama Indonesia seperti  Miroto,  Rianto, Jecko, Ufa Sofura, Galabby, Rendy White, Team Roro, Siko Setyanto dan lainnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya