Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Seruan Lockdown untuk Mengekang Penyebaran Covid Baru

Atikah Ishmah Winahyu
23/12/2020 02:55
Seruan Lockdown untuk Mengekang Penyebaran Covid Baru
Petugas kesehatan dengan memakai baju pelindung mewaspadai penumpang keluar dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji(AFP/ PARANJPE)

PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi tekanan untuk memberlakukan lockdown nasional dalam beberapa hari karena lebih dari 40 negara melarang kedatangan dari Inggris untuk mencegah penularan varian baru virus korona.

Penasihat ilmiah pemerintah memperingatkan bahwa tindakan yang lambat dapat menelan puluhan ribu nyawa serta berisiko menimbulkan bencana ekonomi, manusia, dan sosial, dengan strain baru yang menyebar ke seluruh Inggris dan luar negeri.

Para menteri mengimbau masyarakat untuk menghindari panic buying karena Prancis tidak mencabut larangan pengiriman barang dan kedatangan penumpang dari Inggris, Senin (21/12), meskipun ada permintaan pribadi dari perdana menteri, yang meminta Emmanuel Macron untuk menyampingkan kecemasannya terhadap varian baru covid-19.

Dalam konferensi pers di Downing Street, Johnson berusaha meyakinkan para pemimpin dunia lainnya bahwa Inggris telah menindak cepat kasus covid-19 jenis baru.

"Saya berharap semua orang dapat melihat bahwa kami segera diberi pengarahan sebagai pemerintah tentang penularan yang cepat dari jenis baru ini. Kami memberikan semua informasi yang diperlukan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kami pun mengambil tindakan cepat dan tegas keesokan harinya untuk mengekang penyebaran varian di Inggris," katanya.

Johnson mengatakan penundaan pengiriman lintas saluran memengaruhi sebagian kecil makanan yang masuk ke Inggris.

"Seperti yang dikatakan supermarket Inggris, rantai pasokan mereka kuat dan kukuh sehingga semua orang dapat terus berbelanja secara normal," jelasnya.

Meski begitu, beberapa pembeli melaporkan adanya antrean dan rak-rak kosong di supermarket.

Downing Street berkeras bahwa langkah-langkah yang dilakukan pada akhir pekan, yakni memberlakukan pembatasan tingkat empat di London dan daerah-daerah di selatan dan timur Inggris, tetapi mengizinkan warga di daerah lain untuk berbaur pada Hari Natal, dapat mengontrol penyebaran virus.

Namun, pesan dari pejabat kesehatan dan ilmuwan sangat berbeda. Dalam pernyataan bersama, direktur kesehatan masyarakat Greater Manchester mengatakan bahwa siapa pun yang tiba di wilayah itu dari area tingkat 4 atau dari Wales harus mengisolasi diri selama setidaknya 10 hari.

Pembatasan lebih kuat

Kasus mutasi covid-19, yang diperkirakan menyebar 70% lebih cepat, telah terdeteksi di seluruh Inggris. Kepala penasihat ilmiah Johnson mengungkapkan kemungkinan pembatasan yang lebih kuat.

"Pelajaran yang menurut saya harus Anda pelajari tentang virus ini ialah penting untuk lebih dulu bertindak," kata Sir Patrick Vallance dalam konferensi pers di Downing Street bersama Johnson.

"Saya pikir kemungkinan ini akan bertambah di seluruh negeri dan saya pikir. Karena itu, upaya perlu ditingkatkan di beberapa tempat pada waktunya, bukan dikurangi," imbuhnya.

Sejak berita menyebarnya varian baru covid-19 di Inggris muncul pada akhir pekan, setidaknya 42 negara telah melarang semua penerbangan dari Inggris, yakni Belgia, Italia, Austria, Jerman, Spanyol, Portugal, Bulgaria, Hongaria, Luksemburg, Slovakia, Polandia, Rumania, Swiss, Afrika Selatan, Lithuania, Latvia, Estonia, Kroasia, Prancis, Malta, Swedia, Turki, Hong Kong , Kanada, India, Rusia, Belanda, Denmark, Norwegia, Israel, Arab Saudi, Oman, Kuwait, Yordania, El Salvador, Irlandia, Republik Ceko, Kolombia, Maroko, Cile, Finlandia, dan Argentina.

Dalam pengarahan pada Senin (21/12), para ilmuwan mengatakan mereka telah memeriksa data tambahan dan sangat yakin bahwa strain baru memiliki keunggulan penularan jika dibandingkan dengan varian virus lain yang beredar di Inggris.

"Kami masih belum memahami mekanisme biologis yang tepat," kata Peter Horby, profesor penyakit menular yang muncul di Universitas Oxford yang mengetuai Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernapasan Baru dan Berkembang (Nervtag) pemerintah.

"Jadi, masih ada banyak ketidakpastian tentang bagaimana tepatnya itu terjadi dan sejauh mana transmisi ekstra itu terjadi," imbuhnya.

Profesor epidemiologi penyakit menular di University College London dan anggota Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage) pemerintah, Andrew Hayward mengatakan varian baru itu berpotensi menyebar ke seluruh Inggris dan luar negeri. "Saya menyadari bahwa kita telah membatasi perjalanan dari area tingkat empat, tetapi transmisi ini tidak hanya di area itu, tapi juga ada di beberapa level di seluruh negeri," katanya.

"Kita baru saja memasuki fase kritis dari pandemi ini dan sangat masuk akal jika bertindak tegas yang akan saya katakan di seluruh negeri, seperti yang telah dilakukan banyak negara lain meskipun sejauh yang kami tahu tidak terpengaruh oleh ketegangan ini," ujarnya.

Pada Senin (21/12), Inggris melaporkan penambahan kasus positif sebanyak 33.364 orang dan 215 orang meninggal. Johnson juga mengonfirmasi bahwa lebih dari 500 ribu orang telah menerima dosis pertama dari satu-satunya vaksin covid-19 yang disetujui di negara tersebut. Para ilmuwan mengatakan tindakan yang lebih keras sekarang dapat menyelamatkan nyawa mereka yang belum diimunisasi. (The Guardian/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya