Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Yoseph Billie Dosiwoda optimistis penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dapat menggenjot ekspor dan investasi di sektor industri alas kaki. Dalam kesepakatan tarif, ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif 19% turun dari rencana awal sebesar 32% oleh Presiden Donald Trump.
Menurut Billie, penurunan tarif resiprokal tersebut merupakan faktor eksternal yang amat mempengaruhi kinerja industri alas kaki nasional. Ia menjelaskan pada 2024, ekspor alas kaki Indonesia ke AS mencapai US$2,393.74 juta. Dengan adanya penurunan tarif, diharapkan nilai ekspor ini dapat meningkat secara signifikan ke depan.
"Penurunan tarif ini diharapkan bisa mendorong peningkatan ekspor alas kaki secara signifikan dari capaian sebelumnya," ujarnya.
Billie juga menambahkan bahwa peningkatan ekspor berpotensi langsung menyerap lebih banyak tenaga kerja. Industri alas kaki yang tergabung dalam Aprisindo merupakan industri padat karya yang mengandalkan tenaga kerja manual dan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
"Sektor ini menyerap sekitar 960 ribu tenaga kerja langsung di Pulau Jawa, dengan total ekosistem pendukung mencapai 1,3 juta orang," jelasnya.
Dengan tarif bea masuk 19%, Indonesia dinilai menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara-negara lain seperti Vietnam (20%), Kamboja (36%), Malaysia (25%), Thailand (36%), Laos (40%), Korea Selatan, dan Jepang (masing-masing 25%).
Direktur eksekutif Aprisindo itu mengatakan para buyer atau pembeli global akan semakin mencari produk dengan kualitas tinggi namun harga yang tetap terjangkau, dan ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan keunggulan kompetitif.
"Terlebih, pekerja Indonesia dikenal memiliki keahlian dalam memproduksi alas kaki secara telaten dan rapi," terangnya.
Namun di sisi lain, penerapan tarif resiprokal oleh AS dianggap menjadi tantangan eksternal yang dapat memengaruhi stabilitas industri dalam negeri. Oleh karena itu, Aprisindo mendorong pemerintah untuk terus melindungi dan memperbaiki iklim investasi industri padat karya.
Upaya tersebut antara lain percepatan deregulasi atau penyederhanaan kebijakan administrasi dan teknis, percepatan proses perizinan seperti pengurusan amdal, dan pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kemudian, adanya kemudahan dalam proses ekspor-impor, serta penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang rasional dan berbasis inflasi, dengan regulasi yang konsisten dan tidak berubah-ubah.
"Percepatan deregulasi lintas kementerian dan lembaga perlu segera dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi," pungkas Billie. (E-3)
Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat akan merampungkan Perjanjian Perdagangan Resiprokal atau Agreement on Reciprocal Trade.
Amerika Serikat dan Indonesia telah menyepakati ihwal perdagangan yang disebut Gedung Putih sebagai landmark trade deal.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa AS dan Filipina telah mencapai kesepakatan dagang terbaru.
Pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi tarif impor 19% yang dikenakan Amerika Serikat kepada Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyambut positif penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19%.
Lebih dari 60 negara di seluruh dunia tengah berjibaku merespons gelombang tarif baru dari Amerika Serikat
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan pemerintah akan terus melakukan negosiasi agar bisa menekan tarif ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang saat ini ditetapkan 19%.
KOMISI Eropa menangguhkan tarif balasan yang rencananya akan diberlakukan atas impor Amerika Serikat (AS) senilai 93 miliar euro atau setara Rp1.765 triliun.
TARIF resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sebesar 19% akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Sejumlah produk komoditas strategis Indonesia tengah diupayakan agar dikenai tarif lebih rendah dari 19%, atau bahkan diharapkan bisa mendekati 0%, alias bebas pungutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved