Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan pemerintah akan terus melakukan negosiasi agar bisa menekan tarif ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang saat ini ditetapkan 19%.
"Ini (tarif) resiprokal berjalan tanggal 7 (Agustus) sambil juga negosiasi, kan, memang begitu. Dulu kita lihat saja waktu pertama dikenakan (tarif resiprokal) 32 (persen), terus diundur 3 bulan yang berlaku hanya baseline 10%. Kan, sambil berunding akhirnya kita dapat 19 (persen), sekarang resiprokal diberlakukan tanggal 7 (Agustus) sambil kita berunding lagi karena memang dikasih kesempatan untuk berunding," kata Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (7/8).
Dirinya berharap, negosiasi tarif resiprokal Indonesia ke AS bisa diselesaikan sebelum 1 September mendatang.
"Dan mudah-mudahan sebelum 1 September sudah selesai," cetusnya.
Selain itu, Budi menyampaikan bahwa pemerintah juga terus mendorong negosiasi terkait dengan tarif ekspor barang yang tidak diproduksi oleh Amerika Serikat (AS) agar bisa mendapatkan bebas tarif ekspor.
"(Pemerintah) masih ada berunding yang lain lagi yang kita usahakan bisa dapat 0% (tarif ekspor), itu sampai 1 September rencananya," beber Budi. (E-4)
Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro kebijakan tarif resiprokal AS memang belum terasa sekarang, tetapi secara realistis sektor hulu migas juga akan terdampak.
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan negosiasi tarif lanjutan dengan AS.
Komoditas yang diprediksi paling terdampak antara lain tekstil pakaian (HS 61-62), karet (HS 40), kayu dan produk turunannya (HS 44), alas kaki (HS 64), dan juga produk elektronik (HS 85).
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
pemerintah Indonesia sedang melanjutkan negosiasi untuk komoditas Indonesia yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi/ tidak tersedia di Amerika Serikat (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved