Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Garuda Indonesia Intensif Bahas Pembelian 50 Pesawat Boeing

Insi Nantika Jelita
17/7/2025 12:30
Garuda Indonesia Intensif Bahas Pembelian 50 Pesawat Boeing
Teknisi dari GMF(Garuda Maintenance Facility) mengecek kesiapan akhir mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada angkutan haji 1446 H/2025(. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk  (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing. Itu dilakukan guna membahas detail kebutuhan armada baru. 

Rencananya, pemerintah Indonesia membeli   50 unit pesawat Boeing sebagai syarat kesepakatan tarif bea masuk dengan AS. Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia Cahyadi Indrananto menjelaskan komunikasi dengan Boeing sejatinya telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun, intensitas pembahasan kini meningkat setelah adanya dukungan dari level pimpinan negara.

“Pasca-kesepakatan antara kedua kepala negara, Garuda dan Boeing melanjutkan komunikasi secara intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Garuda Indonesia," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (17/7).

Adapun pembahasan tersebut mencakup berbagai aspek teknis dan komersial, mulai dari jenis pesawat yang akan digunakan, waktu pengiriman (delivery), komponen biaya, hingga skema pengadaan. Cahyadi mengatakan untuk pembelian 50 pesawat Boeing akan dilakukan secara bertahap.

"Memang umumnya pembelian pesawat dalam jumlah besar dilakukan bertahap dan dalam jangka panjang," imbuhnya.

Mengenai harga pembelian puluhan armada tersebut, Garuda belum menyampaikan secara rinci. Namun, bagi perusahaan pelat merah itu strategi pembelian armada pesawat dalam jumlah besar dinilai menguntungkan karena dapat memberikan harga yang lebih kompetitif bagi Indonesia.

"Rencana pembelian dalam jumlah besar menjadi salah satu keuntungan, karena Indonesia akan memperoleh harga yang lebih bersaing," kata Cahyadi.

Dia menambahkan secara umum kesepakatan dagang RI-AS dinilai menjadi kabar baik bagi Garuda Indonesia, karena hal tersebut sejalan dengan langkah strategis jangka panjang perusahaan untuk melakukan penambahan armada menjadi sekitar 120 pesawat.

"Serta, optimalisasi jaringan penerbangan hingga 100 rute dalam 5 tahun ke depan," pungkasnya.(H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya